9
1.6.1 Bagi Siswa
1 Meningkatnya kemampuan dan aktivitas belajar IPS khususnya pada
materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. 2
Melatih siswa untuk memecahkan masalah melalui belajar kerjasama kelompok.
1.6.2 Bagi Guru
1 Memiliki gambaran tentang pembelajaran IPS yang efektif.
2 Menambah pengetahuan tentang pengembangan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
1.6.3 Bagi Sekolah
Meningkatnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Debong Kidul, sehingga kualitas pembelajarannya dapat meningkat,
tidak hanya pada mata pelajaran IPS saja, tetapi juga pada pelajaran yang lain.
10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Intan Nurjanah pada tahun 2009 yang berjudul “ Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model STAD Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Dan Prestasi
Belajar Fisika Siswa Kelas VII-B SMPN 14 Malang”, menunjukkan bahwa pada awal
pembelajaran, prestasi belajar fisika siswa masih rendah ditunjukkan dengan ketuntasan belajar fisika siswa hanya mencapai 55,81 dengan SKM yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hasil penerapan pembelajaran kooperatif model
STAD dengan menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan kemampuan interaksi sosial dan prestasi belajar fisika siswa. Pada siklus I
kemampuan interaksi sosial siswa mencapai 60,08 dan pada siklus II meningkat menjadi 84,76 . Nilai rerata fisika siswa pada siklus I mencapai 63,33 dengan
persentase ketuntasan 61,90 dan meningkat menjadi 70,83 dengan persentase ketuntasan 76,19 pada siklus II.
Penelitian lain yang relevan yaitu hasil penelitian Mega Irhamna dan Sutrisni pada tahun 2009 yang berjudul Cooperative Learning dengan Model
STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua diperoleh data bahwa pada siklus I proses pembelajaran masih belum
menunjukkan hasil yang memuaskan. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang digunakan pada siklus I, hasil pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata nilai