Sikap dan Perilaku Kemitraan

23 b Model II Pada kemitraan model ini lebih baik dan solid, masing- masing anggota mitra mempunyai tanggung jawab yang lebih besar terhadap program atau kegiatan bersama. Visi, misi, dan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan kemitraan tersebut harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi bersama.

5. Sikap dan Perilaku Kemitraan

Sikap kerja kemitraan dapat dipahami sebagai tingkah laku yang ditampilkan tiap individu pekerja dalam menghadapi setiap stimulus yang terjadi di tempat seseorang melaksanakan pekerjaan kemitraan Nana Rukmana, 2006:75. Sikap dan perilaku kemitraan yang baik menurut Allan R. Cohen dan David L. Branford, Nana Rukmana, 2006:78-79 adalah sebagai berikut: a Harus setia pada mitra dan memiliki pendapat bahwa keuntungan menyeluruh dari unit kerja yang bermitra harus didahulukan. b Hargai perbedaan sudut pandang dan budaya organisasi masing- masing mitra, walaupun hal tersebut mungkin mengarah kepada perbedaan. Gunakan perbedaan keahlian dan pengalaman mitra sebagai sumber belajar dan kreativitas. c Bersikaplah lapang dada atas kekurangan mitra anda, karena memang tidak ada seorangpun yang sempurna, dan mereka yang melakukan bisnis bersama harus memberikan kebebasan kepada masing-masing mitranya selama unit kerja tidak dirugikan. 24 d Milikilah dugaan yang terbaik tentang motif dan kemampuan dasar mitra anda. Maksudnya adalah jika mitra memiliki kemampuan yang kurang, bukan diakibatkan karena dia bodoh atau ingin merugikan, melainkan karena mitra memang belum paham akan maksud anda. Secara spesifik Tony Lendrum, 2003 mengemukakan tentang sembilan kata kunci yang dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan strategis suatu kemitraan, yakni : 1 Cooperative development; 2 Succesful; 3 Long-term; 4 Strategic; 5 Mutual Trust; 6 World classbest practice; 7 Sustainable Competitive advantage; 8 Mutual benefit for all the partners; 9 Separate and positive impact, Nana Rukmana 2006:72-73. Secara diagramatis, elemen-elemen strategis dari kemitraan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : 25 Gambar.2 Elemen-elemen strategis dari kemitraan menurut Tony Lendrum Workplace Reform Strategic Partnering : a Combination of Total Quality  Enterprise  Agreement  Restructuring  Productivity  Upskillingmulti skilling  Ownership  Empowerment  Attitudeculture change  Accreditation  TQMSPC  Teamwork  Attitudeculture change  Quality up  Costs down  Internal customers and suppliers Partnerships  Mutually rewarding, strong, long term relationships based on two-way trust, commitment and cooperation  World-class companies  World-class products  World-class services TECHNOLOGY PROCESS CAPABILITY PARTNERING PROCESS PARTNERING ALLIANCE MANAGER Enternal Customers and Suppliers Management  ROI large  Strategic fit  Shared information and vision  Trust  World-class  Leadership  Vision  Strategy  Active participation  Support 26

B. Konsep Mutu Pendidikan