128
gitu, itu ada yang merupakan program dari dinas. Tapi ada juga yang sekolah mencari sendiri.
Selain itu untuk kerjasama dengan luar negeri mencarinya biasanya dapet di WEB, kadang-kadang kita mau berkunjung ke sekolah di Austraila,
mencari di WEB sekolah yang bagus mana, kadang ada juga mereka yang aktif pas mereka datang kesini terus kita ketemu. Memanfaatkan teknologi
untuk itu, sekarang kan sangat mudah.
4. Adakah program khusus pada saat kemitraan berlangsung?
Kalau program kunjungannya biasanya kita membawa misi kebudayaan, jadi kita juga pas berkunjung kesana membawa misi juga memperkenalkan
budaya kita kesana, disamping mereka juga minta karena mereka ingin melihat sesuatu yang menjadi khas Indonesia itu apa.
5. Kegiatan kemitraan biasanya berlangsung berapa lama?
Seperti yang kejepang itu 10 hari, rata-rata 10 hari itu sudah cukup lama. Untuk yang dari luar negeri kesini paling lama cuma satu minggu, lebih
pendek biasanya.
6. Adakah kiat-kiat khusus yang dilakukan agar kemitraan itu tetap
terjalin dalam jangka waktu yang lama?
Ya kita biasanya ketelatenan untuk berkomunikasi, jadi kita secara rutin berkomunikasi lewat, ya kalau jaman sekarang lewat email bertukar
informasi seperti itu, jadi sejauh kita telaten berkomunikasi langgeng, tapi biasane
kalau kita njuk tidak mau berkomunikasi ya putus dijalan. Biasanya ada satu guru yang sangat aktif, misalnya ya paling tidak kepala
sekolahnya, kalau tidak guru-guru yang kita kaitkan, misalnya untuk ke Jepang, ya guru bahasa Jepang yang kita aktifkan untuk mengawal itu ya
seperti itu.
7. Dalam era globalisasi ini, pentingkah sekolah menjalin suatu
kerjasama internasional?
Oh iya saya kira di era sekarang itu sangat dibutuhkan mbak, disamping itu bisa memperluas wawasan pihak sekolah itu juga kesempatan bagi
murid-murid untuk istilahnya itu melihat dunia luar. Sekarang kan era
129
global seperti ini ya, jadi paling tidak kita memberikan kesempatan bagi murid-murid yang memiliki kemampuan dan memberikan kesempatan
untuk melihat sekolah lain di negara lain. 8.
Bagaimana proses seleksi untuk siswa yang mewakili program kemitraan ini?
Iya kita biasanya tergantung kalau memang katakanlah kita akan memberangkatkan 4 orang tetapi ada 10 yang berminat ya otomatis kita
seleksi, tapi kalau memang cuma 4 ya biasanya kita tidak menyeleksi tapi kita bekali, yang 4 itu kita berangkatkan tapi kita bekali yang cukup, kan
ada pembekalan untuk mereka. 9.
Sudah siapkah sekolah anda bersaing dengan sekolah lain?
Ya kita sih merasa kita itu bisa sejajar dengan sekolah lain, jadi anak-anak itu punya perasaan percaya diri ketika mereka ke Jepang itu berkompetisi
mereka tidak ada keraagu-raguan itu, mereka itu bisa sejajar dengan
murid-murid yang lain 10.
Kendala yang dihadapi oleh sekolah apa saja?
Kendala yang paling utama memang pembiayaan ya karena memang setiap kali kita akan berpartisipasi kita selalu berfikir kira-kira ada yang
ikut atau tidak ya, karena pada dasarnya bukan masalah kompetensi anak itu bisa atau tidak tapi biayanya kan juga mahal apalagi kalau sekarang
rata-rata pergi ke Jepang saja 20 juta, itu kan untuk tidak semua anak mampu tapi ya Alhamdulillah ada yang mampu. Partisipasi dari orangtua
sangat mendukung ya karena biaya banyak dari orang tua, jadi rata-rata
berangkat dengan biaya sendiri. 11.
Bagaimana proses pembiayaan untuk kemitraan yang terjalin didalam negeri?
Untuk dalam negeri disamping uang komite sekolah kemudian untuk kalangan terbatas pakai dana dari pemerintah bisa, namanya dana
perjalanan dinas, tapi itu jumlahnya kecil, katakanlah 5 guru kita kirim untuk study banding disana. Itu namanya ada pembiayaan untuk perjalanan
dinas. Itu dari pemerintah bisa, tapi ya itu tadi maksimal 5 orang.
130
12. Adakah evaluasi yang dilakukan sekolah setelah kegiatan kemitraan