Model-model Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran
35 mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok
yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban. 6
Card Sort, merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu
indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang
dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai.
7 Two Stay Two Stay, merupakan metode dua tinggal dua tamu.
Pembelajaran dengan metode two stay two stay diawali dengan pembagian kelompok. Setelah itu guru membagi tugas yang harus
didiskusikan jawabannya. Kemudian anggota kelompok bertamu ke kelompok lain untuk menyajikan hasil kerja kelompok, jika
sudah selesai mereka kembali ke kelompok asal untuk mencocokkan dan membahas hasil kerjanya.
8 Make a Match. Merupakan pembelajaran dengan mengunakan
kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan kartu-kartu yang berisi jawaban, kelas dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari
kelompok pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai.
36 9
Listening team, merupakan pembelajaran yang diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru. Selanjutnya guru
membagi kelas menjadi empat kelompok dimana masing-masing kelompok memiliki tugas yang berbeda. Kelompok pertama
merupakan kelompok penanya, kelompok kedua dan ketiga merupakan kelompok penjawab, sedangkan kelompok keempat
merupakan kelompok pembuat kesimpulan. 10
Point-Counter-Point, merupakan pembelajaran yang dipergunakan untuk mendorong siswa berfikir dalam berbagai perspektif. Pada
metode ini materi pelajaran harus diperhatikan karena pengembangan model ini bahan pembelajaran harus terdapat isu-
isu kontroversi seperti G 30 S PKI, Serangan Umum 1 Maret, dan lain-lain. Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang duduknya
berhadap-hadapan. Tiap-tiap kelompok berdiskusi secara internal, maka mulailah mereka berdebat. Setelah saorang peserta didik dari
satu kelompok menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompoknya mintalah tangapan atau bantahan dari
kelompok yang lain mengenai isu yang sama. 11
Guide Note Taking, merupakan metode catatan terbimbing. Guru meminta siswa agar mencatat hal-hal yang penting dari materi yang
di jelaskan oleh guru agar siswa menyimak penjelasan guru. 12
Bamboo dancing, pembelajaran dengan metode bamboo dancing serupa dengan metode inside outside circle. Pembelajaran diawali
37 dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik
tersebut di papan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui peserta didik mengenai topik itu. Kegiatan sumbang
saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan struktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik agar lebih siap menghadapi pelajaran
yang baru. 13
The Power of Two, pembelajaran dengan metode the power of two sama seperti pembelajaran kooperatif tipe lainnya, diawali dengan
mengajukan pertanyaan. Peserta didik secarav perorangan menjawab pertanyaan yang diterimanya. Setelah menjawab peserta
didika mencari pasangan dan menjelaskan jawaban masing-masing pada temanya tersebut. Diakhir pelajaran dibuat rangkuman
jawaban-jawaban tersebut. 14
Inside Outside Circle, Pembelajaran dengan metode inside outside circle
diawali dengan pembentukan kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri di papan tulisdari dua kelompok dan
kelompok kecil terdiri dari satu kelompok. Kemudian mereka saling berdiskusi dengan materi yang berbeda. Hasil diskusi
disampaikan kepada kelompok masing-masing. 15
STAD Student Team Achievenment division, pembelajaran STAD ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan
38 penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghrgaan kelompok. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan model pembelajaran
Card Sort.