Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran

27 3 Model pembelajaran PAKEM, adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Menurut Agus Suprijono 2009:46-79 model pembelajaran ada tiga jenis, yaitu: 1 Model pembelajaran langsung, merupakan pembelajaran dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung. 2 Model pembelajaran kooperatif, merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. 3 Model pembelajaran konstektual, merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peerta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Jenis-jenis model pembelajaran menurut Trianto 2010:11, adalah: 1 Model Pembelajaran Langsung Direct Intruction, adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik. 2 Model Pembelajaran Kooperatif Cooperatiive Learning, adalah pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama menyelesaikan tugas. 3 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction. merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyeledikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yng nyata. 4 Model Pembelajaran Diskusi kelas, adalah suatu pembelajaran di mana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagsan dan berpendapat. 28 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan jenis-jenis model pembelajaran, yaitu: 1 Model Pembelajaran Langsung Direct Intruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik. 2 Model Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses, merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta dan membangun konsep serta teori- teori, dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa itu sendiri. 3 Model Pembelajaran Kooperatif, merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru serta merupakan pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama menyelesaikan tugas. 4 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction, merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyeledikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yng nyata. 29 5 Model Pembelajaran Diskusi Kelas, adalah suatu pembelajaran di mana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagsan dan berpendapat. 6 Model Pembelajaran PAKEM, adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. 7 Model Pembelajaran Konstektual Contextual Teaching and Learning , merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peerta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Sesuai penjelasan diatas, pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sehingga model pembelajaran yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif.

3. Model Pembelajaran

Kooperatif a. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran kelompok dimana setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula. Menurut Wina sanjaya 2006:240 pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam 30 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atu suku yang berbeda. Pembelajaran koopertif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud Agus Suprijono, 2009:54. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: 1 “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti, fakta, keterampilan, nilai, nilai, konsep dan bagaiamana hidup serasi dengan sesama; 2 pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai. Menurut Roger dan David Johnson dalam Agus Suprijono 2009: 30-34 untuk mencapai hasil maksimal ada lima prinsip yang harus diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 Positive interdependence saling ketergantungan positif 2 Personal responsibility tanggung jawab perseorangan 3 Face to face promotive interaction interaksi promotif 4 Interpersonal skill komunikasi antar anggota 5 Group processing pemrosesan kelompok 31 Model pembelajaran kooperatif belum dilakukan secara optimal, dan dikhawatirkan bahwa akan mengakibatkan kekacauan di kelas dan peserta didik tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Supaya hal ini tidak terjadi, maka perlu diketahui sintak model 50 pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase. Keenam fase pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1: Sintak Pembelajaran Kooperatif Fase-fase Perilaku Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut, memotivasi siswa belajar dan mempersiapkan siswa untuk belajar Fase 2 Menyajikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Fase 3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase 5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Fase 6 Memberikan penghargaan Menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin dalam Trianto 2010:61, adalah sebagai berikut: 1 Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2 Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untukmembantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. 3 Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Kelas 10 SMK Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 1

0 10 125

Kelas 10 SMK Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 2

0 13 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA YAHDI T.A

0 3 27

Ebook K3LH lengkap | Serilkom K3LH Ebook

0 4 11

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI.

1 1 129

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA KELAS X DI SMK NEGERI 1 SEWON.

95 1195 196

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) MELALUI MEDIA POWERPOINT DENGAN APLIKASI VIDEO UNTUK SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI YOGYAKARTA.

0 1 14

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KESETAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 2 SMK NEGERI 1 SRAGEN | - | Prosiding Seminar P

0 0 8