usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu
organisasi pada suatu saat tertentu Jusup, 1997:21. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan
dan pengikhtisaran, yaitu berupa ringkasan transaksi-transaksi yang bersifat keuangan selama satu periode akuntansi yang bersangkutan. Secara periodik,
pemilik perusahaan harus mengetahui posisi keuangan perusahaan dan juga hasil operasi dari perusahaan tersebut.
Laporan keuangan berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan tentang organisasiperusahaan yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Laporan keuangan yang penting adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia atau Standar Akuntansi Keuangan Widodo, 2005: 106-107.
Laporan keuangan yang biasanya disusun oleh manajemen perusahaan terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi
Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi
perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi diperoleh dari selisih antara sumber-sumber pendapatan dengan jenis-jenis beban
yang dinyatakan dalam satuan uang. Hasil operasi inilah yang merujuk pada laba atau rugi perusahaan. Apabila jumlah pendapatan lebih besar
dari beban, perusahaan dikatakan memperoleh laba. Sedangkan apabila yang terjadi sebaliknya, perusahaan dikatakan menderita rugi.
Tiga elemen pokok laba rugi adalah sebagai berikut: a.
Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Pendapatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1
Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan. Contoh: pada bengkel motor, maka usaha
pokoknya adalah memberikan jasa perbaikan motor. 2
Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar usaha pokok perusahaan. Contoh: pada bengkel
motor, maka pendapatan di luar usahanya berasal dari penjualan drum dan oli bekas.
b. Beban adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang
dikonsumsidikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan. Beban dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1 Beban usaha adalah beban yang berkaitan langsung dengan usaha
pokok. Contoh: pada bengkel motor, beban usahanya adalah beban gaji karyawan, beban perlengkapan, dan beban listrik.
2 Beban di luar usaha adalah beban yang tidak ada kaitan langsung
dengan usaha pokok. Contoh: pada bengkel motor, beban di luar usahanya adalah beban koran, beban bunga, dan beban PAM.
c. Laba atau rugi adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan
dengan biaya. Menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fees 1999:2, keuntunganlaba adalah selisih di antara jumlah yang diterima dari
pelanggan atas barang dan jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkan barang
atau jasa tersebut. Berikut adalah contoh dari laporan laba rugi:
Tabel II.13
Laporan Laba Rugi
Perusahaan Jasa Bengkel “Nusantara” Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Pendapatan usaha Beban-beban usaha:
a. Gaji karyawan xxx
b. Beban telepon xxx
c. Beban asuransi xxx
d. Beban listrik xxx
Pendapatan di luar usaha Beban-beban di luar usaha:
a.
Beban bunga xxx b.
Beban koran xxx Laba bersih
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
2. Laporan Perubahan Modal