Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyiapan tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan terampil merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi dunia kerja. Dalam kaitan ini maka peranan sektor pendidikan kejuruan menengah menjadi sangat penting dalam menyiapkan tenaga kerja sebagai pelaksana langsung proses pembangunan. Sekolah kejuruan sebagai salah satu jalur pendidikan formal tingkat menengah mempunyai tujuan menyediakan tenaga kerja yang me miliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan sifat spesialisasi kejuruan untuk dapat memenuhi permintaan dan persyaratan dunia industri dan usaha. Keberadaan SMK saat ini bukan hanya dituntut untuk meningkatkan kuantitasnya, melainkan yang lebih penting adalah kualitasnya. Pemerintah melalui pendidikan menengah kejuruan melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusannya, berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan antara lain: meningkatkan daya tampung sekolah kejuruan, pengembangan kurikulum, peningkatan jumlah dan mutu guru, perbaikan dan penambahan gedung sekolah termasuk pengadaan sarana dan prasarana praktek, serta penambahan jumlah dan jenis buku, baik buku teks, buku pegangan guru maupun buku perpustakaan, termasuk sistem pendidikan yang dijalankan di SMK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adapun tujuan Pendidikan yang diterapkan di SMK adalah mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja dengan mengembangkan sikap profesional dan teknis, dengan demikian lulusan SMK diharapkan dapat memenuhi standar mutu tenaga kerja di bidang ekonomi pada tingkat menengah. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 1993 Pasal 2 tujuan Pendidikan Sistem Ganda di SMK adalah: Ayat 1 1. Menyiapkan siswa untuk melanjutkan kejenjanga n pendidikan yang lebih tinggi dan atau meluaskan pendidikan dasar. 2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkugan sosial budaya dan atau sekitar. 3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan IPTEK dan kesenian. 4. Menyiapkan kemampuan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. Ayat 2 Untuk mencapai tujuan sebagai dimaksud dalam ayat 1 penyelenggaraan pendidikan di SMK berpedoman pada tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan lembaga pendidikan kejuruan dapat ditunjkukkan melalui pengakuan dunia industri dan masyarakat terhadap kualitas lulusannya yaitu dengan kemampuan dan keterampilan lulusan dalam menghadapi pekerjaan yang diberikan industri atau dapat dikatakan baik apabila siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kompetensi yang dituntut industri. Dunia usaha dan industri sebagai salah satu tempat untuk menampung lulusan sekolah kejuruan dalam menerima tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja tanpa harus mengadakan pelatihan, pembekalan atau penataran. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, SMK disamping berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan mutu sistem penga jaran, juga menjalin kerjasama mengupayakan peningkatan kualitas lulusan. Kerjasama tersebut dalam bentuk Program Pendidikan Sistem Ganda. Cara ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada siswa SMK tentang dunia kerja, sehingga setelah lulus siswa memiliki gambaran jelas dan terarah mengenai masalah- masalah dalam dunia kerja. Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri dalam mempengaruhi terhadap kesiapan kerja, akan tetapi saling terkait antara satu dengan lainnya. Bagi siswa SMK pencapaian cita-cita belajar termasuk juga kesiapan mental untuk bekerja yang sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan pendidikan sistem ganda, bimbingan karir dan prestasi belajarnya. Hal tersebut berdasarkan pendapat Dimyati dan Mudjiono 1999: 106 -108 mengatakan bahwa : Sejak ena m tahun siswa memperoleh kesempatan belajar di sekolah. Dengan belajar membaca, menulis dan matematika di kelas rendah SD, siswa memuaskan rasa ingin tahunya dengan membaca, mengamati, dan bernalar. Perolehan pengetahuan awal ini menimbulkan rasa percaya diri bertambah kuat kemauan, dan siswa mencoba keinginan atau khayalannya menjadi sejenis cita- cita hidup yang akan menambah kesiapan mentalnya untuk bekerja. Dari sisi motivasi perlu dihidupkan terus untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan dijadikan dampak pengiring, yang selanjutnya menimbulkan programbelajar sepanjang hayat, sebagai perwujudkan dalam cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kemampuan siswa untuk mengatasi kondisi lingkungan negatif, dan dinamika siswa dalam belajar. Perolehan pengetahuan awal bagi siswa SMK yaitu tentang PSG, baru pertama kali diterima siswa pada saat memasuki SMK. Di jenjang pendidikan sebelumnya TK, SD, SMP, SPG belum diperoleh siswa. Sedangkan bimbingan karir merupakan program-program belajar yang dilaksanakan untuk mendorong keberanian siswa dalam mencapai cita-cita yang juga kesiapan mental kerja. Dalam rangka pengembangan pencapaian kesiapan mental tersebut guru dan pendidik lain dapat membuat program-program belajar. Prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan bentuk keberhasilan siswa dalam belajar dan pengembangkan pencapaian kesiapan mental kerja tersebut ditempuh dengan jalan membuat kegiatan belajar sesuatu. Penguat berupa hadiah diberikan pada setiap siswa yang berhasil Dimyati dan Mudjiono 1999. Terhambatnya pencapaian kesiapan mental kerja siswa dikarenakan masih banyaknya dijumpai para lulusan SMK yang mencapai kesiapan mental kerja yaitu masih banyak pengangguran atau belum bekerja. Masih banyaknya para lulusan SMK yang belum memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha yang ditandai dengan kemampuan tamatan SMK dewasa ini belum banyak diakui oleh dunia kerja dan sikap kemandiriannya dinilai masih rendah. Pemutusan Hubungan Kerja PHK merupakan wujud bahwa belum seimbangnya antara banyaknya para lulusan SMK yang belum memnuhi kompetensi dengan dunia usaha yang ada. Siswa dalam praktek industri tidak ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sikap mental siswa secara langsung atau tidak langsung, baik disadari atau tidak, dipengaruhi oleh kepercayaan diri siswa sendiri. Gagasan, inisiatif, kreatifitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan kerja sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri seseorang yang berbaur dengan pengetahuan, prestasi, keterampilan serta kewaspadaannya. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan akan tertuang dalam skripsi ini dengan judul “PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI, BIMBINGAN KARIR DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Batasan Masalah