Pengujian Hipotesis METODE PENELITAN

Outokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berturutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi.Untuk mendeteksi ada tidaknya outokorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “The Durbin – Watson, d” dengan rumus sebagai berikut Supranto, 2004: ∑ ∑ = = − − = n t t n t t t e e e d 1 2 2 1 Keterangan: D = Statistik Durbin-Watson et = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 = Observasi sebelumnya Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah otokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Pemilihan angka dari tabel d harus memperhatikan banyaknya parameter =k, dan jumlah observasi =n, pada tingkat signifikasi =a tertentu.

J. Pengujian Hipotesis

a. Apabila Normal Untuk menuji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan analisis regresi linier dengan langkah- langkah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Perumusan Hipotesis Ho : ? = 0, Praktek Industri tidak berpengaruh positif terhadap kesipan mental kerja siswa. Ho : ? 0, Praktek Industri berpengaruh positif terhadap kesipan mental kerja siswa. 2 Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 1998 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan: r = koefisien korelasi N = banyaknya sampel X = variabel Praktek IndustiBimbingan Karir Prestasi Belajar Siswa Y = variabel kesiapan Mental Kerja Siswa 3 Menguji kesignifikanan koefisien korelasi dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan a = 0,05 dengan db = 2. 4 Menarik kesimpulan yaitu jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan jika t hitung t tabel maka Ho ditolak. Pengujian hipotesis kedua dan ketiga dilakukan dengan langkah yang sama dengan pengujian hipotesis pertama. b. Apabila Tidak Normal Apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan korelasi Spearman Rank Sugiono, 1999:284 dengan rumus: 1 6 1 2 2 1 − − = ∑ n n b p = p Koefisien korelasi Spearma Rank = 1 b Perbedaan setiap pasangan Rank = n Jumlah pasangan Rank Bila koefisien korelasi hitung lebih besar dari koefisien korelasi tabel pada taraf signifikan 5 maka Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Pengujian dan penarikan kesimpulan hipotesis II dan III dilaksanakan dengan cara yang sama dengan hipotesis I c. Analisis Regresi Ganda Untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda, dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1 Perumusan Hipotesis Ho : p = 0 Praktek Industri, Bimbingan Karir dan Prestasi Belajar Siswa tidak berpengaruh positif terhadap Kesiapan Mental Kerja Siswa Ho : p 0 , Praktek Industri, Bimbingan Karir dan Prestasi Belajar Siswa berpengaruh positif terhadap Kesiapan Mental Kerja Siswa 2. Mencari persamaan regresi linier ganda, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2004 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y = Kesiapan Mental Kerja Siswa a = Konstanta b 1 = slope yang berhubungan dengan variabel X 1 b 2 = slope yang berhubungan dengan variabel X 2 b 3 = slope yang berhubungan dengan variabel X 3 X 1 = variabel Praktek Industri X 2 = variabel bimbingan karir X 3 = variabel Prestasi Belajar Siswa 3. Menentukan koefisien korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut: 2 3 3 2 2 1 1 3 , 2 , 1 , Y Y X b Y X b Y X b r y Σ Σ + Σ + Σ = Keterangan: r y,1,2,3 = koefisien antara variabel X 1 , X 2 , X 3 b 1 = koefisien predictorvariabel Praktek Industri b 2 = koefisien predictor variabel Bimbingan Karir b 3 = koefisien predictor variabel Prestasi Belajar Siswa Σ X 1 Y = koelasi antara variabel Bimbingan Karir dan Kesiapan Mental Kerja Siswa Σ X 2 Y = korelasi antara variabel Bimbingan Karir dan KesiapanMental Kerja Siswa Σ X 3 Y =korelasi antara variabel Prestasi Belajar Siswa dan Kesiapan Mental Kerja Siswa 4. Melakukan uji F, dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf signifikasi a = 0,05 dengan db pembilang = k dan db penyebut = n- k-1, hal ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak. Rumus yang digunakan sebagai berikut Sutrisno Hadi, 2000 1 1 2 2 R m m N R F reg − − − = Keterangan: F reg = harga F garis regresi yang dicari N = cacah kasus M = cacah prediktor R = koefisien korelasi antara X 1 , X 2 , X 3 dengan Y

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Data Kelembagaan Sekolah

1. Nama Sekolah : SMK Putra Tama 2. Status Sekolah : Swasta Disamakan 3. Alamat Sekolah : Jln. Mgr. Alb. Sugiopranoto, No. 2, Bantul 4. Nomer Statistik Sekolah : 342040101002 5. Nomer Data Sekolah : D01014202

B. Sejarah Singkat Sekolah

Pada mulanya sekolah ini didirikan oleh para tokoh-tokoh pendiri dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama SMEP, kurang lebih pada tahun 1960 dan yang menjadi kepala sekolah untuk pertama kalinya adalah Bp. FX. Suharyadi. Pada perkembangannya, tahun 19641965 Kepala sekolah dijabat oleh Bp. FX. Sukendro, dan selanjutnya dilanjutkan digantikan oleh Bp. Yakobus Sukarto, BA sampai dengan tahun 1996, mulai dari tahun 1996 sampai tahun 2001 digantikan oleh Bp. Antonius Sulistyo. Dengan adanya perubahan, maka oleh pemerintah semua sekolah menengah kejuruan ditiadakan dan SMEP Putra Tama diganti menjadi SMP Putra Tama hingga sekarang dan berstatus Disamakan. Pada tahun 1963, berdasarkan musyawarah bersama antar guru-guru di SMEP muncullah kesepakatan untuk mendirikan SMEA di Bantul, sebab banyak