3. Fungsi prestasi belajar kejuruan
Oleh karena itu perlu penilaian dalam proses belajar yang berfungsi antara lain untuk mengetahui akan kemajuan yang telah dicapai, yang pada
umumnya berpengaruh baik terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, artinya menyebabkan prestasi selanjutnya lebih baik. Manfaat penilaian
Sumardi Suryabrata 1998 antara lain : a. Memberikan data untuk dapat menentukan status anak didik di dalam
kelasnya. b. Memberikan ikhtisar mengenai segala hasil usaha yang dilakukan oleh
suatu lembaga pendidikan. c. Merupakan inti laporan tentang kemajuan dan murid-murid kepada orang
tuapejabat pemerintah yang berwenang, guru- guru dan juga murid- muridnya
Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa akan mempengaruhi konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, yang pada
akhirnya akan menunjukkan proses apa yang terjadi selama siswa menjalani pengalaman edukatif untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah pola perubahan tingkah laku selama pengalaman berlangsung, prestasi belajar juga dapat mencerminkan fungsi yang dapat
ditunjukkan sebagai aspek-aspek yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku di dalam pengalaman edukatif.
Berdasarkan batasan di atas dimaksudkan prestasi belajar di dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata yang dapat diukur berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai hasil interaktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsung proses belajar mengajar edukatif untuk
mencapai suatu tujuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan batasan di atas yang dimaksud prestasi belajar di dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata yang dapat diukur berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai hasil interaktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsung proses belajar mengajar.
E. Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jalur pendidikan sekolah atau pendidikan formal dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga
pendidikan formal, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.080U1993 tentang kurikulum SMK, SMK diselenggarakan
dengan tujuan sebagai berikut: a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional. b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi
serta mampu mengembangkan diri. c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia kerja dan industri pada saat ini dan masa yang akan datang.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Program Pendidikan Sekolah Menengah kejuruan dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu:
a. Kelompok pertanian dan kehutanan, antara lain: agrobisnis, agronomi, peternakan, perikanan, pengelolaan hasil pertanian.
b. Kelompok teknologi dan industri, antara lain: Permesinan, otomotif, kelistrikan, elektronika, kontruksi bangunan gedung
dan bangunan air, pertambangan, perkapalan, kemaritiman, grafika, kimia, tekstil, penerbangan, informatika, dan
intrumentasi industri.
c. Kelompok bisnis manajemen, antara lain: andministrasi perkantoran, akuntansi, keuangan dan perbankan,
kesekretarisan, perdagangan, usaha penjualan, dan perkoperasian.
d. Kelompok kesejahteraan masyarakat, antara lain: pelayanan masyarakat dan pengembangan masyarakat.
e. Kelompok pariwisata, antara lain: perhotelan, boga, busana, dan kecantikan.
f. Kelompok seni dan kerajinan, antara lain: seni rupa, industri, kerajinan dan seni pertunjukan.
Kemudian setiap kelompok program tersebut masih dibagi menjadi beberapa jurusan, dan selanjutnya setiap jurusan dipecah lagi menjadi beberapa
program studi. Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan dalam jangka waktu
pendidikannya ada yang tiga tahun dan ada pula yang empat tahun.
F. Penelitian-Penelitian Sebelumnya. 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Sari Wahyuni 2004.
Dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Kegiatan Belajar Dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Tarakanita Kalasan Sleman”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Swasta di Kabupaten
Sleman? 2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan atara motivasi
belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Swasta di Kabupaten Sleman?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan atara kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Swasta di
Kabupaten Sleman? 4. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi,
motivasi belajar dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Swasta di Kabupaten Sleman?
Penelitian ini menggunakan metode ekspos facto dengan pendekatan korelasional yaitu mengetahui sejauh mana hubungan yang ada antara variabel bebas
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Kegiatan Belajar Akuntansi Siswa dan variabel terikat adalah hasil belajar akuntansi.
Disebut ekspos facto Karena terjadinya data sudah berlangsung dan sudah terjadi di mana peneliti tidak perlu memberi perlakuan lagi. Pendekatan korelasional
digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dengan hasil penelitian: a. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
kompetensi guru dengan hasil belajar akuntansi keuangan siswa kelas II akuntansi SMK Tarakanita Kalasan kelas II akuntansi pada semester 2.
b. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar akuntansi keuangan siswa SMK Tarakanita Kalasan kelas
II akuntansi pada semester 2. c. Ada hubungan positif dan signifikan antara kegiatan belajar dengan
hasil belajar akuntansi keuangan siswa SMK Tarakanita Kalasan kelas II akuntansi pada semester 2.
d. Persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan kegiatan belajar mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan hasil belajar
akuntansi keuangan siswa SMK Tarakanita Kalasan kelas II akuntansi pada semester 2.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Andayani 2004.