Pengaruh yang positif antara implementasi bimbingan karir terhadap

5. Pembelajaran dilakukan secara interdisipliner, melalui proses bertanya, menyelidiki, menduga, berbicara terhadap jelas artikulasi, kolaborasi, negosiasi, latihan, dan refleksi 6. Prestasi ditunjukkan melalui berbagai jenis penilaian dan penilai. Kegiatan praktek industri tersebut pada dasarnya ditunjukan untuk memenuhi salah satu kebutuhan yang diungkapkan oleh Jourard 1963 dalam Mappiare 2002:83-84, yaitu varied experience, yaitu kebutuhan akan pengalaman yang beragam. Kebutuhan akan pengalaman yang beragam tersebut menuntut stimulasi pribadi dan gerak ke arah kehidupan yang semakin penuh gaya guna. Kebutuhan akan pengalaman tersebut dapat dipenuhi terhadap pemberian praktek industri kepada siswa. Pemberian praktek industri tersebut akan menjadi pengalaman yang berharga dalam memantapkan mental kerja di masa datang. Kegiatan praktek industri tersebut akan membiasakan siswa untuk mampu melakukan adaptabilitas dan belajar hidup terhadap dunia industri. Pada satu segi, ini berarti siswa belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungan organisasi di dunia kerjabinis. Pada segi lain, ini berarti anak menghadapi realita.

2. Pengaruh yang positif antara implementasi bimbingan karir terhadap

kesiapan mental kerja siswa SMK Selain arti pentingnya kegiatan praktek industri, Stitt – Gohdes 1997 dalam Wahyono 2001:6 menyatakan bahwa ada interaksi antara perilaku pengambilan keputusan karir dan efikasi diri. Hal tersebut menunjukkan bahwa mental kerja seseorang akan dipengaruhi oleh proses pengambilan keputusan yang dilakukannya. Menurut Hansen 1977 dalam Sukardi 1989:33 mengemukakan bahwa bimbingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karir bertujuan untuk membantu individu agar memiliki kecakapan atau pemahaman yang jelas tentang alternatif kerja dan membantu penyediaan implementasi pemilihan karir untuk memperoleh kepuasan dan produktivitas dalam lapangan atau kehidupan kerja. Menurut Mappiare 2002:46-47 pemeliharaan atau mendapatkan mental sehat merupakan salah tujuan konselng. Jika mental sehat dicapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Di sini individu belajar menerima tanggung jawab, jadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah laku. Salah satu faktor penting yang berkaitan terhadap pemilihan karir adalah pengetahuan diri dan pemahaman diri. Pemahaman diri dapat diartikan sebagai suatu situasi di mana individu secara mandiri mengenal dan mengerti berbagai segi mengenai dirinya sendiri terhadap jelas dan logis. Pengertian mandiri di sini diartikan bahwa individu memahami dirinya secara sadar dan diterima oleh dirinya sendiri. Oleh karenanya sikap mental yang sehat tersebut dapat diperoleh siswa terhadap melakukan pemahaman terhadap dirinya sendiri. Pemahaman diri dalam satu sisi mencakup suatu kesadaran akan beberapa kemampuan, sikap, keterbatasan, pilihan, karakteristik kepribadian, minat, kekuatan, dan dari sisi yang lainnya dituj ukan kepada suatu aspirasi, bimbingan, tujuan-tujuan, gaya hidup, dan kepuasan Sukardi, 1989:34. Terhadap demikian kegiatan bimbingan konseling diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang dari siswa berupa : 1 cognitive needs, yaitu kebutuhan ketegasan kognitif dan 2 physical and mental health needs, yaitu kebutuhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesehatan mental dan fisik. Kebutuhan kesehatan mental dan fisik, berkenan terhadap rasa atau kesan nyaman dalam perasaan dan tubuh. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat mendatangkan kesakitan fisik maupun psikis. Sedangkan kebutuhan ketegasan kognitif, diperlukan untuk membantu memantapkan keyakinan yang goyah atau saling bertentangan. Biasanya siswa yang akan menghadapi pertentangan pilihan-pilihan pekerjaan yang akan dilakukan nantinya. Untuk itu, siswa perlu mendapat arahan dan bimbingan agar memiliki keyakinan yang kuat dalam menentukan pilihan karirnya. Menurut Blocher 1966 dalam Mappiare 2002:48 tujuan yang agak condong ke orientasi kognitif tersebut adalah keefektifan pribadi. Perkembangan pribadi sebagai kecondongan tujuan ini pada konseling orientasi kognitif dapat dijelaskan bahwa konseling merupakan suatu pengalaman perkembangan dalam mana pemecahan masalah dan pengambilan keputusan memelihara pertumbuhan pribadi. Dalam proses kegiatan bimbingan karir agar siswa mendapatkan pemahaman diri yang sehat, maka konselor peran sebagai sebagai baik sebagai guru, monitor, konselor, penghubung, maupun sebagai sumber-sumber referal. Sebagai guru, maka konselor dituntut untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar pada bidang karir. Pokok-pokok persoalan yang relavan yang perlu dipahami siswa diantaranya keterampilan mengambil keputusan bagi siswa. Sebagai seorang monitor, konselor pada intinya bertanggung jawab mena fsirkan kebutuhan siswa dan menilai program bimbingan karir. Penilaian tersebut memiliki arti penting untuk meningkatkan kualitas program bimbingan karir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang sudah ada. Sebagai konsultan, maka konselor harus bertindak sebagai orang sumber atau nara sumber yang menyediakan dan mengintegrasikan bahan-bahan atau materi karir yang relevan dalam program pengajaran dan menginterpretasikan sasaran dan tujuan program. Sebagai seorang penghubung, konselor bertanggung jawab penting karena program bimbingan karir me merlukan partisipasi dan kerja sama dari masyarakat. Misalnya kemampuan untuk memperoleh tempat yang akan dikunjui pada industri setempat dalam rangka kerjasama. Peran konselor sebagai sumber-sumber referal maka kadangkala konselor diperlukan untuk mereferal atau merujuk siswa dalam masalah- masalah yang bersifat individual kepada orang lain. Ini berarti konselor berperan melimpahkan atau merujuk orang lain untuk membantu memecahkan masalah bagi siswa. Kelima peran tersebut harus dilakikan secara komprehensif untuk mendapatkan hasil bimbingan karir yang efektif.

3. Pengaruh yang positif antara implementasi prestasi belajar terhadap