pandangnya sendiri, membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri.
“Guidence is assistance given to individuals in making intelegent choiseces and anjustments. It is based on the democratic principle that it is
the duty and the right of every individual to choose his own way in life insofar as his choice does not interfere with the rigt for others. The ablity to make
suck choices is not innate but, like other ablities, must be developed” Jones,
Stefflre, and steawart,1970” dalam Winkel 1981 Bimbingan merupakan bantuan oleh seseorang kepada seorang dalam
menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan masalah dan bertujuan membantu si penerima agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas
dirinya Jones, Stefflre, and steawart,1970” dalam Winkel 1981
“guidence may be definet as that part of the total educationnal program that helps provide the personal opportunities and sepcializet staff
services by wich each individual can develop to the fullest of his abilites in term, of the domestic idea”
.Motenson,and schmuller,1976 dalam Gunarso Singgih, 1979
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan, mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan dan dapat menjadi pribadi yang mandiri. Dengan
kemandiriannya, diharapkan menambah percaya diri bagi siswa tersebut untuk melakukan kerja di lapangan.
Dari definisi-definisi diatas dapat dipetik beberapa pengertian bahwa: a. Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan.
b. Bimbingan diberikan pada orang-orang dari berbagai usia.
c. Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli. d. Bimbingan bertujuan untuk perbaikan kehidupan orang
yang dibimbing . e. Bimbingan diselenggarakan berdasarkan prinsip
demokrasi. f. Bimbingan merupakan bagian dari pendidikan secara
keseluruhan.
2. Fungsi Bimbingan Karir
Fungsi bimbingan karirDepdikbud, 1993: a Fungsi penyaluran
Memberikan layanan bimbibingan agar siawa memperoleh progaram pendidikan yang benar-benar sesuai sehingga dapat berkembang
secara optimal, serta melayani tamatan agar dapat memanfaatkan hasil belajarnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kebahagiannya.
b Fungsi penyesuaian Memberikan layanan bimbingan agar siswa dan tamatan dapat
melakukan penyesusian secara kreatif-positif wealladjusted terhadap situasi dan kondisi tertentu, baik dalam rangka belajar maupun
bekerja.
c Fungsi pencegahan
Memberikan layanan bimbingan agar siswa dapat mengantisipasi dan mengatasi kondisi dan situasi intern dan ekstern yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
3. Tujuan Bimbingan Karir
Bimbingan guidance menunjukan pada dua hal yang masing- masing berdiri sendiri yaitu memberikan informasi dan menuntunmengarahkan
kearah satu tujuan. Tujuan bimbingan dapat dibedakan dalam tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah supaya orang bersikap
dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini. Tujuan akhir adalah supaya orang-orang mampu mengatur kehidupannya sendiri,
mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan dan menanggung sendiri konsekuensiresiko dari tindakan-tindakannya Winkel 1981.
Bimbingan, pada satu pihak, tidak diragukan lagi penting kehadiran dan perkembangannya dalam menyediakan pelayanan bantuan bagi individu
dalam kondisi tertentu sifat pencegahan dan pengembangan bimbingan membantu individu terutama dalam memperoleh keterampilan dan
kemampuan optimal yang dituntut oleh pekerjaan Drs. Andi Mappiare 1984.
Bimbingan berusaha agar setiap individu mengenal dengan baik
berbagai informasi tentang dirinya sendiri, minat-minatnya, kemampuannya, perkembangannya pada saat ini dalam berbagai bidang kehidupan dan
rencana-rencananya atau ambisi-ambisinya untuk masa depan Alberty: 1957, dalam Prayitno:1976
Bimbingan hendaknya ialah untuk membantu individu melalui penyuluhan guna dapat membantu pilihan yang bijaksana, penyesuaian diri,
dan penafsiran terhadap situasi yang kritis dalam hidupnya sedemikian rupa untuk menjamin perkembangan kemampuan pengarahan diri sendiri Kelly,
1969,dalam prayitno:1976 Bimbingan itu adalah bagian dari pendidikan di mana proses bantuan
diberikan secara terus menerus dan sistematis dari seseorang baik petugas khusus maupun orang yang diberi wewenang kepada individukelompok agar
individukelompok dapat memahami dirinya, membuat pilihan, menyesuaikan diri dalam memecahkan masalah sehingga terhindar dan dapat
mengatasi kesulitan pada akhirnya tercapai kebahagiaan hidupnya Fitri A.:2004.
Sedangkan tujuan itu sendiri untuk membawa anak didik yang dibimbing dapat mengembangkan hidupnya, dapat membuat pilihannya dan
dapat bertanggungjawab atas pilihannya. Dengan kata lain tujuan bimbingan merupakan bantuan kepada individu agar individu tersebut dengan
kemampuan sendiri dapat mengarahkan dirinya, mengatasi kesulitan- kesulitannya, membuat keputusan dalam menentukan pilihannya serta
mendapatkan kehidupan yang layak dalam hidupnya Fitri A.:2004.
Tujuan bimbingan karier dibagi menjadi dua: a. Bimbingan dalam sekolah menurut Yusuf G. 1992:100
1 Siswa dapat membedakan lebih terinci sifat-sifat
kepribadiannya kemampuan, bakat khusus, minat, nilai dan sifat-sifat kepribadiannya dan mampu melihat perbedaannya
dengan orang lain. Selanjutnya ia dapat mengidentifisikan daerah dan tingkat pekerjaan yang mungkin sesuai dengan
dirinya.
2 Siswa dapat membedakan antara beberapa daerah pekerjaan
yang luas dalam pengertian: a Yang mungkin memberikan kepuasan potensinya,
b Sifat pekerjaan dan tugas-tugas pekerjaan yang harus dilakukan,
c Dampak masa depan dari perkembangan teknologi terhadap daerah pekerjaan tertentu,
d Sumbangan yang berarti dari suatu daerah pekerjaan tertentu terhadap perkembangan masyarakat sekitarnya,
e Tuntutan masa depan terhadap para pekerja dalam dunia pekerjaan tertentu,
f Siswa dapat membedakan bermacam- macam dunia pendidikan yang tersedia, yang dapat memberikan
latihan persiapan untuk pekerjaan mendatang, g Siswa mampu mengidentifikasikan keputusan
mendatang yang ia harus putuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berbeda,
h Siswa dapat memilih pekerjan dari lingkup pekerjan yang luas dan mempelajarinya secara mendalam,
i Siswa dapat membedakan di antara banyak pekerjan dalam pengertian:
I. Sejumlah jenis pendidikan yang dibutuhkan untuk persiapan memasuki dunia pekerjan,
II. Isi, alat, letak, produksi atau pelayanan pekerjaan-pekerjaan itu,
III. Nilai pekerjaan itu bagi masyarakat. j Siswa dapat memilih atau menyelesaikan pendidikan
atau latihan dengan dasar pilihan kariernya. b. Tujuan bimbingan karir di luar sekolah
Menurut Roosdi A.S.1988 Tujuan intervensi dalam proses bimbingan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu penyembuhan,
pencegahan, rehabilitasi. Hershenson dan Power 1987 dalam Roosdi A.S.;1988.
mengemukakan bimbingan meliputi: pencegahan, pemberian fasilitas, penyembuhan, rehabilitasi dan peningkatan. Lebih jauh dikemukakan bahwa
pada lima macam tujuan intervensi bimbingan itu melibatkan:
1 Menggerakan dan menerapkan modal- modal yang telah dimiliki klien untuk mengatasi masalah yang dihadapinya,
2 Mengembangkan keterampilan-keterampilan lain klien yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ia hadapi itu,
3 Merubah lingkungan klien untuk mengurangi masalah yang dihadapi danatau memberikan kemudahan-kemudahan dalam memecahkan
masalah
Siswa-siswa SMK agak berbeda dengan siswa-siswa lainnya di sekolah umum seperti SMU. Siswa SMK sudah terarah pada suatu jenis pekerjaan
tertentu sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Dengan demikian bimbingan yang telah dikemukakan di atas harus membutuhkan pengkajian lebih lanjut
sesuai dengan keadaan dan tuntutan bimbingan karir di SMK dewasa ini. Tujuan bimbingan karir adalah menekankan tentang pentingnya informasi dunia kerja
terhadap perkembangan dewasa ini, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan tuntutan pekerjaan, dapat menentukan pekerjaan serta
dapat bekerja secara produktif. Bagi SMK sebaga i lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didik
sebagai calon tenaga kerja untuk bekerja pada bidang tertentu sangat diperlukan adanya bimbingan karir, walaupun bimbingan individu dan bimbingan akademik
yang dikemas dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan masih mutlak diperlukan.
Bertolak dari uraian di atas maka bimbingan karir dalam penelitian ini dibatasi seberapa efektif bimbingan karir yang dilakukan oleh sekolah ditinjau
dari pendapat siswa.
D. Prestasi Belajar Kejuruan 1.
Pengertian Prestasi Belajar Kejuruan
Prestasi Belajar adalah penguasaan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dari nilai test atau hasil test, hasil belajar
Winkel, 1985 Hasil test hasil belajar siswaprestasi siswa dapat dilihat dari hasil
evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penelitian terhadap suatu hal, bisa dari tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode pemecahan Nana
Sudjana, 1990:28 usaha mengevaluasi hasil bagi siswa biasanya dilakukan dengan suatu pengukuran dalam letak ujian tertulis, lisan maupun praktek
yang diberi skor, dan skor tersebut nampak dalam rapor siswa yang diterima setiap akhir semester.
Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan
dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur menggunakan alat ukur yaitu test.
Hasil yang diperoleh itu merupakan itu merupakan bentuk aktualisasi diri Winkel, 1985:16
Dari pendapat Winkel dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah dari proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa yang dilakukan
dengan cara evaluasi terhadap hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pengajaran dan proses belajar dicapai.
Menurut Nana Sudjana 1990:13 penilaian itu suatu tindakan atau kegiatan yang melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dicapai
atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil- hasil belajar yang diperhatikan setelah mereka menempuh pengalaman belajar.
Sumardi Suryabrata 1998 berpendapat ada hal- hal pokok dalam
belajar yaitu : a Bahwa belajar itu membawa perubahan dalam arti behavioral change,
actual maupun potensial. b Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru. c Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar