Pengaruh yang positif antara implementasi praktek industri terhadap

D. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada sub-bab terdahulu terlihat bahwa empat hipotesis penelitian, yaitu 1 ada pengaruh yang positif antara implementasi praktek industri terhadap kesiapan mental kerja siswa SMK, 2 ada pengaruh yang positif antara implementasi bimbingan karir terhadap kesiapan mental kerja siswa SMK, 3 ada pengaruh yang positif antara implementasi prestasi belajar terhadap kesiapan mental kerja siswa SMK, dan 4 ada pengaruh yang positif antara implementasi praktek industri, kegiatan bimbingan karir dan prestasi belajar terhadap kesiapan mental kerja siswa SMK, kesemuanya terpenuhi.

1. Pengaruh yang positif antara implementasi praktek industri terhadap

kesiapan mental kerja siswa SMK Selanjutnya dari hasil perhitungan terlihat bahwa sumbangan variabel kegiatan praktek industri terhadap kesiapan mental kerja mempunyai sumbangan relatif dan sumbangan efektif yang paling besar dibandingkan terhadap variabel bebas lainnya. Kegiatan praktek industri pada dasarnya merupakan suatu pelatihan keterampilan bagi siswa terhadap menghadapi permasalahan-permasalahan langsung di suatu industri. Terhadap pengalaman secara langsung tersebut maka siswa pada dasarnya dapat menilai keyakinan dan harapannya berkaitan terhadap kapasitas dirinya dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dalam melakukan kegiatan praktek industri, pada dasarnya siswa sedang melakukan interaksi yang positif terhadap orang-orang lain dilingkungan kerja dalam upaya peningkatan kapasitas dirinya. Pengalaman kerja dan interaksinya merupakan hal yang penting bagi pembentukan sikap mental kerja siswa. Hal tersebut sesuai terhadap pendapat Chen 1997 dalam Wahyono 2001:6 bahwa integrasi antara diri dan lingkungan sosial memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan kekuatan kontrol perilaku karir serta harapan efikasi diri terhadap karir. Yang dimaksud efikasi diri terhadap karir adalah keyakinan atau harapan seseorang tentang kapasitas dirinya dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu atau perilakunya saat ini terhadap sukses. Harapan tersebut pada akihrnya akan menentukan perilakuperformansi, jumlah usaha yang dilakukan dan lama perilaku tersebut dipertahankan jika hambatan-hambatan ditemui. Arti penting pengalaman kerja tersebut dapat terlihat ketika seseorang telah memasuki masa percobaan kerja. Maksud utama masa percobaan itu ialah untuk melihat apakah pegawai yang bersangkutan: 1 benar-benar memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan atau tidak dan 2 mampu tidaknya calon pekerja melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan, misalnya dalam hal penerimaan terhadap kultur organisasi yang berlaku, kerja sama dan interaksi positif terhadap orang-orang lain dalam organisasi Siagian, 1995:204. Itulah mengapa tidak jarang para pencari tenaga kerja baru mensyaratkan pengalaman kerja sebagai kondisi pengajuan lamaran Siagian, 1995:198. Persyaratan tersebut dibuat apabila lowongan yang ada harus diisi segera oleh tenaga yang tidak lagi memerlukan pendidikan atau latihan khusus, tetapi langsung dapat bekerja. Berdasarkan pendapat tersebut, maka pembelajaran berbasis komunitas community based learning mendapat prioritas penting bagi siswa yang disiapkan langsung masuk ke dunia kerja. Pembelajaran berdasarkan komunitas merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengembangan dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual proses berpikir dibentuk oleh perpaduan antara individu dan peralatan, oleh karenanya pembelajaran diatur sesuai objek dan kejadian serta dilakukan dalam situasi yang spesifik. Aplikasi dari hal tersebut adalah pemberian pengetahuan dan keterampilan dalam konteks pengalaman kehidupan nyata, disesuaikan terhadap permasalahan dan kejadian dalam dunia kerja. Pembelajaran terjadi saat siswa berusaha mencoba untuk berpikir dan memahami situasi yang ditampilkan, mengembangkan strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ditemui dan menguji tingkat keberhasilannya. Berbeda terhadap pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis komunitas berisi praktek kerjamagang yang menghubungkan sekolah ke dunia kerja dan tujuan-tujuan karir siswa terhadap melibatkan masalah di dunia bisnis nyata. Brophy 1998 dalam Wahyono 2001:8 menyarankan enam strategi pembelajaran menurut model ini, yaitu : 1. Penetapan tujuan-tujuan dilakukan melalui persetujuan antara siswa, guru dan supervisor di dunia bisnis. 2. Program-program yang dijalankan difokuskan pada masalah- masalah di dunia kerja nyata, yang menunjukkan relevansi antara dua pendidikan dan bisnis serta dilakukan melalui usaha yang terus menerus. 3. Siswa menerima pembinaan dan saran-saran dari guru, karyawan, dan supervisor di dunia bisnis. Mereka menggunakan peralatan-peralatan dan latihan-latihan berkelanjutan agar trampil di bidangnya. 4. Siswa mengembangkan kesadaran tentang persyaratan-persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan kesempatan karir di dunia kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Pembelajaran dilakukan secara interdisipliner, melalui proses bertanya, menyelidiki, menduga, berbicara terhadap jelas artikulasi, kolaborasi, negosiasi, latihan, dan refleksi 6. Prestasi ditunjukkan melalui berbagai jenis penilaian dan penilai. Kegiatan praktek industri tersebut pada dasarnya ditunjukan untuk memenuhi salah satu kebutuhan yang diungkapkan oleh Jourard 1963 dalam Mappiare 2002:83-84, yaitu varied experience, yaitu kebutuhan akan pengalaman yang beragam. Kebutuhan akan pengalaman yang beragam tersebut menuntut stimulasi pribadi dan gerak ke arah kehidupan yang semakin penuh gaya guna. Kebutuhan akan pengalaman tersebut dapat dipenuhi terhadap pemberian praktek industri kepada siswa. Pemberian praktek industri tersebut akan menjadi pengalaman yang berharga dalam memantapkan mental kerja di masa datang. Kegiatan praktek industri tersebut akan membiasakan siswa untuk mampu melakukan adaptabilitas dan belajar hidup terhadap dunia industri. Pada satu segi, ini berarti siswa belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungan organisasi di dunia kerjabinis. Pada segi lain, ini berarti anak menghadapi realita.

2. Pengaruh yang positif antara implementasi bimbingan karir terhadap