Siklus II Hasil Penelitian

14 SKM 100 √ 15 SM 90 √ 16 TY 90 √ Jumlah 1280 14 2 Nilai Rata-rata 80,00 87,5 12,5 Prosentase ketuntasan 87,5 e. Refleksi Dari hasil tes siswa siklus II pada tabel 6 di atas diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 80,0 meningkat dari nilai rata – rata pada siklus I yaitu 69,38. Karena rata-rata nilai tes telah memenuhi indikator keberhasilan siklus II yaitu 80,0 maka penelitian sudah dikatakan berhasil sehingga penelitian tidak dilanjutkan.

B. Pembahasan

Penelitian ini difokuskan pada peningkatan rata-rata nilai tes siswa. Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka akan diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut : Tabel 7. Perbandingan Nilai Tes siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan No Nama Siswa K K M Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Siklus I Siklus II Nilai Tuntas Tidak Tuntas Nilai Tuntas Tidak Tuntas 1 IAZ 65 80 √ 80 √ 2 LI 65 60 √ 70 √ 3 MR 65 70 √ 80 √ 4 MF 65 50 √ 70 √ 5 MIW 65 60 √ 80 √ 6 MS 65 80 √ 80 √ 7 NO 65 70 √ 80 √ 8 NH 65 40 √ 60 √ 9 NHD 65 70 √ 80 √ 10 NHL 65 70 √ 80 √ 11 PWA 65 80 √ 90 √ 12 RS 65 60 √ 50 √ 13 SAP 65 80 √ 100 √ 14 SKM 65 90 √ 100 √ 15 SM 65 80 √ 90 √ 16 TY 65 70 √ 90 √ Jumlah 1110 11 5 1280 14 2 Nilai Rata-rata 58,75 69,38 80,0 Persentase Ketuntasan 31,25 69 31 87,5 12,5 Berdasarkan analisa data pada tabel 7 di atas terdapat kenaikan rata-rata nilai tes sampai dengan akhir siklus II. Data awal sebelum adanya tindakan nilai rata-rata hasil tes siswa adalah 58,75 dan pada siklus I 69,38 pada akhir siklus II nilai rata-rata hasil tes adalah 80,0. Dengan adanya peningkatan rata-rata nilai tes siswa yang melebihi indikator keberhasilan pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi sudah tercapai. Oleh karena itu penelitian dihentikan pada siklus II dan tidak dilanjutkan. Pada siklus I penelitian telah dilaksanakan dengan model cooperative learning teknik jigsaw dalam menyelesaikan soal matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Dalam hal ini guru memberikan contoh penerapan model cooperative learning teknik jigsaw dan siswa memperhatikan. Hasil nilai yang diperoleh pada siklus I ada 5 siswa yang masih di bawah KKM atau tidak tuntas sedangkan 11 siswa memperoleh nilai di atas KKM atau tuntas. Prosentase ketuntasan yang diperoleh adalah 69 dari 16 siswa. Nilai terendah pada siklus I adalah 40 diraih oleh 1 orang siswa sedangkan nilai tertinggi adalah 90 diraih oleh satu orang juga. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 69,38. Penelitian dilanjutkan pada siklus II karena indikator keberhasilan nilai rata-rata kelas 70,0 belum tercapai. Pada siklus II ini penelitian juga telah dilaksanakan dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw. Guru dalam menerapkan model cooperative learning teknik jigsaw lebih bervariatif dan media yang gunakan betul-betul telah dipersiapkan sehingga hasilnya siswa lebih tertarik dan memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan dua angka. Pada akhir siklus II diadakan tes untuk mengukur pemahaman siswa setelah mendapatkan penjelasan dari guru. Hasil nilai tes yang diperoleh siswa pada siklus II meningkat. Jumlah siswa yang tidak tuntas hanya 2 orang dan siswa yang tuntas 14 siswa atau memperoleh prosentase ketuntasan 87,5. Nilai

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Di Mi Al-Mujahidin Kota Tangerang

3 24 115

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang

3 30 115

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Materi Pecahan Dengan Model Cooperative Learning Pada Siswa Kelas V Sdn Sugihrejo 02 Tahun 2012/2013.

0 0 20

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang soal cerita hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran pada siswa kelas II semester genap SDN Kembaran Candimulyo Kabupaten Magelang.

0 2 109

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 0 147

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW SKRIPSI

0 1 121

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SDN GIRIWARNO KALIANGKRIK MAGELANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 0 108