Di dalam lambung, enzim pencernaan diekskresikan untuk memecah pakan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Sisa pencernaan akan diekskresikan melalui
anus Lukito dan Prayugo, 2007. Kebanyakan jenis lobster mengkonsumsi pakan dengan bantuan rangsang
kimia kemoreseptor. Pada saat pakan diberikan, atraktan asam amino dari pakan akan dilepas ke air dan dideteksi oleh kemoreseptor yang menyebar di
seluruh tubuh lobster sehingga lobster dapat mencapai pakan yang dituju Nur, 2011.
Tabel I. Taksonomi lobster air tawar Lukito dan Prayugo, 2007 Kingdom
Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Malacostraca
Ordo Decapoda
Famili
Parastacidae
Genus
Cherax
Spesies Cherax quadricarinatus
C. Persiapan Pakan Lobster
1. Pakan lobster
Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam masa pembesaran karena pertumbuhan lobster sangat dipengaruhi oleh pakan, dengan pemberian
pakan yang benar diharapkan lobster dapat bertumbuh dan berkembang dengan kualitas baik Bachtiar, 2006.
Pakan merupakan nutrien esensial untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian jaringan yang telah rusak, pengaturan beberapa
fungsi tubuh, serta mempertahankan kondisi kesehatan. Salah satu prinsip penerapan pakan dalam budidaya adalah program pemberian pakan secara efektif.
Hal ini memerlukan pengetahuan tentang kebutuhan nutrien dari ternak yang akan dipelihara, kebiasaan dan tingkah laku makan, serta kemampuan kultivan dalam
mencerna dan menggunakan nutrien esensial. Pakan yang diberikan harus mengandung nutrien yang dibutuhkan ternak seperti protein dan asam amino
esensial, lemak dan asam lemak, energi, vitamin, serta mineral Nur, 2011. Pengaturan jumlah pakan dilakukan sesuai dengan nafsu makan,
pertumbuhan, dan mortalitas ternak. Jika pakan diberikan terlalu sedikit dapat mengakibatkan pertumbuhan menjadi lambat, bahkan memicu kanibalisme
terutama pada pemeliharaan ternak dengan kepadatan tinggi. Jika pemberian pakan diberikan secara berlebih maka akan terjadi penumpukan sisa pakan yang
dapat menyebabkan penurunan mutu air. Seberapa besar jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : jenis pakan,
ukuran ternak, suhu air, cuaca, kualitas air, dan status kesehatan ternak itu sendiri. Perhitungan jumlah pakan harian yang diberikan pada ternak adalah dengan
mengalikan total biomas ternak dengan prosentase pakan sesuai dengan berat ternak seperti tercantum pada tabel II Nur, 2011.
Tabel II. Prosentase pakan berdasarkan berat ternak Nur, 2011
Berat udang g Pakan tambahan
Pakan lengkap 0-3
10-4 15-8
3-15 4-2,5
8-4 15-40
2,5-2 4-2
2. Tetrasiklin HCl