Preparasi dan ekstraksi TC dalam daging lobster

perlakuan selama 28 hari. Penetapan kadar TC dalam daging ini dilakukan dengan menggunakan metode HPLC yaitu penetapan kadar suatu senyawa dengan cara memisahkan dan menganalisis analit dari komponen lain dalam matriks sampel dengan bantuan kolom sebagai fase diam dan liquid sebagai fase gerak Snyder, Kirkland, dan Dolan, 2010. Pada penelitian ini, peneliti ingin menghitung kadar TC dalam bentuk TC basa sehingga perlu dilakukan preparasi sampel sebelum proses ekstraksi sehingga analit dapat terambil dalam bentuk TC basa. Sebelum dilakukan penetapan kadar TC dengan metode HPLC ini perlu dilakukan orientasi dan optimasi agar hasil yang digunakan merupakan hasil yang paling optimum maka dilakukan orientasi penentuan puncak TC, panjang gelombang TC dan optimasi fase gerak.

1. Preparasi dan ekstraksi TC dalam daging lobster

Ekstraksi TC dalam sampel daging yang sudah digerus dilakukan dengan menggunakan HCl : akuabides 1:1. HCl merupakan asam kuat dengan nilai derajat keasaman 1. Sifat eksotermis dari HCl mengakibatkan energi panas dapat terjadi dalam suatu sistem larutan Frankel, 2012. Penggunaan HCl : akuabides ini ditujukan untuk mengambil TC dalam bentuk garam tetrasiklin HCl TCH dari matriks daging dengan mekanisme pemecahan struktur lemak daging lobster dan denaturasi protein sehingga TC dapat terlarut dalam HCl : akuabides. Reaksi denaturasi protein dapat dilihat pada gambar 4. Reaksi oksidasi lemak yaitu pada trigliserida oleh asam dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 13. Reaksi oksidasi trigliserida oleh asam Frankel, 2012 Analit yang dituju dalam sampel daging adalah tetrasiklin basa TC karena digunakan HPLC fase terbalik yang mana analit harus bersifat non polar dibandingkan dengan fase geraknya agar bisa terpisah dengan baik, maka perlu dilakukan pembentukan TC bersifat basa dengan polaritas lebih rendah dari bentuk garamnya yaitu tetrasiklin HCl TCH. Preparasi selanjutnya, TC yang sudah terambil dalam bentuk TCH dari matriks daging direaksikan dengan NaOH sehingga terjadi reaksi kesetimbangan dengan reaksi sebagai beikut : Tetrasiklin HCl + NaOH  Tetrasiklin + NaCl + H 2 O garam basa basa garam Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan ekstraksi cair-cair yaitu asetonitril dan buffer McIlvaine pH 4 dengan bantuan NaCl dengan tujuan TC basa akan terlarut dalam asetonitril dan zat lain terlarut dalam buffer McIlvaine. Ekstraksi menggunakan asetonitril dan buffer McIlvaine dengan penambahan garam NaCl dilakukan dengan tujuan mengadakan efek salting out yaitu menarik air sehingga terjadi pemisahan antara air dan asetonitril. Pada awalnya tujuan peneliti mengambil fase asetonitril untuk kemudian dilakukan penguapan, tetapi tidak terjadi pemisahan secara sempurna sehingga pada sampel secara langsung dilakukan proses penguapan dengan menggunakan rotary evaporator dengan anggapan bahwa zat lain ikut menguap bersama asetonitril.

2. Orientasi panjang gelombang TC