Tahap preparasi lobster dan habitat Tahap preparasi pakan lobster

macropipette, flakon, pompa vacuum, corong Buchner, labu hisap, pH stick universal, cawan porselen, stamper, mortir, kertas saring, oven, vortex, centrifuge, milipore, degasser, spectrophotometer Visible SHIMADZU UV-1800, rotary evaporator, High Performance Liquid Chromatography merek SHIMADZU kolom C18.

E. Tata Cara Penelitian

1. Tahap preparasi lobster dan habitat

a. Persiapan alat dan bahan Sebanyak 12 buah akuarium 60 x 30 x 50 cm disiapkan dalam tempat terhindar dari cahaya. Lobster air tawar spesies Cherax quadricarinatus didapatkan dari peternak lobster Godean Yogyakarta dengan kriteria usia 3 bulan, panjang 5-5,5 cm dan berat 3-3,5 gram. Sedimen didapatkan dari peternak lobster air tawar Godean Yogyakarta. b. Determinasi lobster Lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji dideterminasi oleh Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan menggunakan sumber determinasi berjudul Cherax quadricarinatus oleh Jones dan Wingfield, The Freshwater and Land Crayfishes of Australia oleh Clark dan The Australian Freshwater Crayfish Crustaceae:Decapoda:Parasticidae with Descriptions of New Species oleh Riek. c. Preparasi habitat lobster Sedimen yang terkumpul dihomogenkan dan ditimbang sebanyak 100 gram, lalu dimasukkan dalam akuarium dan diisi air sumur setinggi 10 cm dari dasar akuariumsetara 14 liter. Rumah lobster dan aerator dimasukkan dalam akuarium 1 rumah dan aeratorakuarium. Lobster air tawar dimasukkan dalam akuarium 15 ekorakuarium. Media ini selanjutnya digunakan untuk pemeliharaan lobster.

2. Tahap preparasi pakan lobster

a. Penetapan kadar tetrasiklin HCl TCH dalam kapsul Tetrasanbe® 1 Pembuatan stok standar TCH 1 mgml Sebanyak 100 mg standar TCH ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml ditambahkan akuabides hingga batas tanda. 2 Validasi metode Pembuatan seri baku TCH 0,15; 0,2; 0,25; 0,3; 0,35; 0,4; 0,45; dan 0,5 mgml.. Larutan stok standar TCH 1 mgml dibuat seri, diambil 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 ml dimasukkan dalam labu takar 10 ml dan ditambahkan akuabides hingga batas tanda. Lalu dicek absorbansi dengan spektrofotometri uv pada spektrum 200-400 nm, dilakukan replikasi 3 kali pada sampel dan dibuat persamaan regresi linear dan nilai r linearitas. Selain itu dilakukan penetapan akurasi dengan melihat D, sensitivitas LOD dan LOQ, serta presisi didapat dari sampel yang direplikasi 3 kali lalu dicari RSD. 3 Preparasi sampel kapsul Sebanyak 10 kapsul TCH 500 mg dibuka dan dikeluarkan serbuknya, ditimbang kemudian digerus dan dihomogenkan dalam mortir. Sebanyak 25 mg sampel TCH ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan akuabides hingga batas tanda. 4 Penetapan kadar TCH dengan spektrofotometri uv Blanko dibuat dari seluruh pelarut yang digunakan tanpa zat analit. Blanko dimasukkan dalam kuvet, dilakukan baseline terhadap spektrofotometri uv. Sampel dideteksi absorbansi dengan spektrofotometri uv pada spektrum 200-400 nm, dilakukan replikasi 3 kali pada sampel. b. Optimasi dosis TCH Sebanyak 4 akuarium kosong A, B, C, D disiapkan. Sedimen sebagai habitat awal lobster ditimbang masing-masing sebanyak 100 gram. Sedimen dimasukkan dalam akuarium dan diberi air yang telah disesuaikan dengan luas akuarium setinggi 10 cm dari dasar akuarium setara dengan 14 liter, kemudian diaduk hingga homogen. Kincir air aerator dimasukkan ke dalam akuarium dan diaktifkan. TCH sebanyak 2,25 gram; 4,5 gram; dan 9 gram dimasukkan ke dalam akuarium B, C, dan D secara berurutan, ditunggu selama 1 hari. Setelah 1 hari dilakukan sampling pada pukul 06.00 WIB dan dilakukan pengecekan jumlah populasi mikroba oleh Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta dengan metode perhitungan jumlah mikroba cfu. c. Pembuatan dan pola pemberian pakan berantibiotik 1 Pembuatan pakan berantibiotik Berdasarkan prosentase pakan lengkap dengan berat udang 3-15 gram maka diberikan adalah 8-4. Sesuai dengan berat lobster, digunakan prosentase sebesar 4 sehingga jumlah pakan lobster diberikan sebanyak 1,8 gramhari. Selanjutnya jumlah pakan ini digunakan untuk membuat dosis pakan selama 5 hari. Sebanyak 0,2025 gram TCH ditimbang dan dilarutkan dalam akuabides sebanyak 25 ml dalam labu takar. Sebanyak 45 gram pakan lobster dilakukan penyemprotan dengan larutan TCH secara merata. Setelah penyemprotan, pelet pakan lobster dikering udarakan hingga kering ± 3jam dengan menggunakan fan, dihindarkan dari cahaya. 2 Frekuensi pemberian pakan Pakan mengandung tetrasiklin diberikan pada lobster 3 kali sehari yaitu pada pagi hari 0,45 gram 25, sore hari 0,45 gram 25 dan malam hari 0,9 gram 50.

3. Tahap persiapankelompok kontrol dan kelompok perlakuan