5 ml ditambahkan buffer hingga batas tanda. Larutan disaring dengan milipore dan dilakukan degassing untuk diinjeksikan ke
HPLC. c
Pembuatan kurva adisi Hasil kromatogram berupa AUC pada pengecekan seri adisi
diplotkan dan dicari nilai r serta persamaan regresi liniernya y = bx+a. Kurva adisi dibandingkan dengan kurva baku solven.
3 Akurasi
Akurasi didapatkan dari perhitungan D kurva adisi. 4
Presisi Presisi didapat dari perhitungan RSD 3 replikasi kurva adisi.
5 Selektivitas
Selektivitas dilihat dari nilai resolusi pada pengecekan AUC kurva adisi.
6 Limit Of Quantification LOQ
LOQ didapatkan dari kurva adisi dengan menggunakan rumus : LOQ = 3,3 x SDslope
7. Analisis sampel
a. Analisis kuantitatif jumlah populasi mikroba pada sampel air
1 Preparasi sampel air kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
a Sampling air dilakuakan pada pukul 06.00 WIB. Air dalam
akuarium diaduk hingga homogen dan ditunggu selama 5 menit
hingga partikel sedimen mengendap kemudian dilakukan pengambilan air, 2 cm diatas sedimen secara random dengan
spuit yang telah dimodifikasi 100 ml, dimasukkan dalam botol steril yang disediakan oleh Laboratorium Mikrobiologi Balai
Kesehatan Yogyakarta. b
Penetapan jumlah populasi mikroba dilakukan oleh Bagian Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta dengan
menggunakan metode perhitungan jumlah mikroba cfu dengan colony counter.
b. Analisis kuantitatif protein pada sampel sedimen
1 Preparasi NaOH 0,1 N dan HCl 2,5 N
NaOH kualitas p.a ditimbang sebanyak 0,4 gram, ditambahkan akuabides dalam labu takar 100 ml hingga batas tanda. HCl kualitas
p.a diambil 2,083 ml diencerkan dengan akuabides dalam labu takar 10 ml hingga batas tanda.
2 Preparasi phosphate buffer salinePBS
Sebanyak 4 gram NaCl, 0,2 gram KCl, 0,72 gram Na
2
HPO
4
, dan 0,12 gram KH
2
PO
4
ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar 500 ml, ditambahkan akuabides hingga tanda batas.
3 Preparasi reagen coomasie brilliant blue
Sebanyak 10 mg CBB ditimbang dan dilarutkan dalam 20 ml PBS dan 10 ml etanol, disebut campuran A. Sebanyak 3 ml campuran A
dimasukkan dalam labu takar 100 ml. Ditambahkan 8 ml PBS dan 3,75 ml etanol kemudian ditambahkan akuabides hingga tanda batas.
4 Preparasi protein dalam sedimen
Air akuarium didekantir dan sedimen diambil seluruhnya, dimasukkan dalam botol sampel. Sedimen disaring menggunakan
corong Buchner dan pompa vacuum hingga kering. Sedimen kering dimasukkan dalam mortir dan digerus dengan stamper hingga
homogen. Sedimen ditimbang sebanyak 0,2 gram dimasukkan dalam flakon dan ditambahkan NaOH 0,1 N sebanyak 6 ml dengan
menggunakan makropipet. Campuran diaduk dan divortex hingga homogen lalu dimasukkan dalam oven dengan suhu 60
C, ditunggu selama 2 jam. Setelah 2 jam, dikeluarkan dari oven dan disentrifuge
dengan kecepatan putar 3000 rpm selama 20 menit. Supernatan diambil sebanyak 4 ml ditambahkan HCl 2,5 N hingga pH 7-8
kemudian dimasukkan dalam labu takar 5 ml ditambahkan PBS hingga tanda batas.
5 Analisis kuantitatif protein
Blanko dibuat dari seluruh pelarut dan reagen yang digunakan tanpa ada sampel. Blanko dimasukkan dalam kuvet, dilakukan baseline
terhadap spektrofotometer sinar tampak. Sampel dalam labu takar diambil sebanyak 1 ml dimasukkan dalam labu takar 5 ml. Reagen
CBB ditambahkan dalam labu takar hingga tanda batas dan
dilakukan operating time hingga 15 menit. Setelah 15 menit, campuran dimasukkan dalam kuvet dan dicek absorbansi dengan
spektrofotometer sinar tampakpada spektrum 400-800 nm. Spektra yang keluar diderivatisasi level kedua kemudian dilakukan
pengukuran tinggi puncak derivat. c.
Pengukuran panjang dan berat lobster Lobster yang ada dalam akuarium dikeluarkan seluruhnya dan ditimbang
berat serta diukur panjangnya. Pengukuran berat dengan menggunakan timbangan analitik dan pengukuran panjang dengan mengukur dari ujung
kepala sampai ekor. Kelompok kontrol dan perlakuan dibandingkan nilai slope dari kurva hubungan hari perlakuan dengan selisih panjang dan
berat lobster hari ke 0. d.
Analisis kuantitatif tetrasiklin dalam daging lobster Ekstrak daging divortex dan diambil sebanyak 5 ml lalu disentrifuge
3000 rpm selama 20 menit. Supernatan diambil 0,5 ml dimasukkan dalam flakon lalu ditambahkan asetonitril sebanyak 1,5 ml kemudian
ditambahkan 1,5 ml buffer McIlvaine pH 4. pH campuran dinaikkan dengan menggunakan NaOH 2,5 N sebanyak 1 ml lalu ditambahkan
asetonitril 1,5 ml. Campuran dievaporasi dengan rotary evaporator dengan suhu 40
o
C selama 2 jam. Hasil evaporasi dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan ditambahkan PBS hingga tanda batas, lalu disaring dengan
milipore dan dilakukan degassing selama 5 menit lalu dimasukkan dalam vial. Sampel dideteksi dengan HPLC.
F. Analisis Hasil