Validasi dan analisis kadartetrasiklinHCl TCH dalam sediaan kapsul Optimasi dosis TCH

CaCO 3 , kadar oksigen terlarut air sumur 4 ppm, suhuberkisar antara 25-29 ° C dan derajat keasamaan berkisar antara 6-9,5. Air yang digunakan dalam budidaya lobster air tawar crayfish ini merupakan air sumur yang sudah memenuhi kriteria kualitas air sehingga selanjutnya digunakan sebagai media pemeliharan selama perlakuan. Tindakan kontrol terhadap kondisi air tetap dilakukan seperti aerasi dan pencegahan paparan sinar matahari dengan tujuan menjaga ketersediaan oksigen dalam media pemeliharaan selama proses perlakuan dan mencegah rusaknya struktur tetrasiklin akibat sinar matahari. Lobster yang digunakan dideterminasi oleh Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan dinyatakan sebagai lobster air tawar jenis crayfish Cherax quadricarinatus.

B. Tahap Persiapan Pakan Lobster

Pakan yang digunakan merupakan pakan jadi dengan penambahan senyawa tetrasiklin HCl sebagai pencegah penyakit pada lobster. Tetrasiklin HCl yang digunakan adalah tetrasiklin dengan kualitas teknis sehingga perlu dilakukan penetapan kadar tetrasiklin HCl terlebih dahulu agar diketahui kadarnya. Selain itu, untuk mendapatkan daya penghambatan pertumbuhan mikroba yang optimal, maka dilakukan optimasi terhadap dosis tetrasiklin HCl yang digunakan.

1. Validasi dan analisis kadartetrasiklinHCl TCH dalam sediaan kapsul

Penetapan kadar TCH dalam kapsul dilakukandengan menggunakan metode spektrofotometri uv. Sebelum dilakukan penetapan kadar TCH maka perlu dilakukan validasi terhadap metode yang digunakan meliputi linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ. Berdasarkan ketentuan FDA 2013, metode penetapan kadar senyawa tunggal yang baik memiliki kriteria linearitas r 2 0,995, akurasi D 20, dan presisi RSD 20. Sesuai tabel hasil validasi metode penetapan kadar senyawa tunggal TCH dalam sampel kapsul, metode ini memenuhi kriteria. Tabel IV. Hasil validasi penetapan kadar TCH dalam kapsul Parameter Hasil Linearitas 0,15-0,5 mgml, r 2 =0,9953, y = 1,5176x + 0,0668 Akurasi D 0,6326 Presisi RSD 6,2821 LOD 0,0321 mgml LOQ 0,0972 mgml Analisis kadar TCH dalam kapsul dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri uv pada panjang gelombang maksimum 276 nm. Kadar TCH yang didapat adalah sebesar 94,1357 bb. Farmakope Indonesia 1995 menyatakan bahwa kadar TCH dalam kapsul yang dapat diterima adalah kadar dalam interval 90-125, maka kapsul TCH dapat digunakan untuk perlakuan dalam penelitian ini.

2. Optimasi dosis TCH

Dosis TCH yang digunakan untuk perlakuan sebesar 4,5 gkg pakan kering Johnson, 2010 dan dilakukan optimasi dosis TCH sebesar 2,25 gkg; 4,5 gkg; dan 9,0 gkg pakan. Dosis yang paling efektif yaitu dosis yang memberikan jumlah populasi mikroba paling kecil, ditetapkan dengan melihat jumlah koloni mikroba yang tumbuh cfucm 2 dalam air habitat lobster yang diberi perlakuan antibiotik. Antibiotik merupakan senyawa kimia yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan mikroba sehingga dengan melihat jumlah populasi mikroba dalam air, dapat ditentukan dosis antibiotik yang menghambat pertumbuhan mikroba paling efektif. Tabel V. Jumlah populasi mikroba pada optimasi dosis TCH Perlakuan Jumlah populasi mikroba cfucm 2 Tanpa tetrasiklin 2,4 x 10 3 2,25 gkg 4,8 x 10 5 4,5 gkg 25 9,0 gkg 2,3 x 10 3 Sesuai dengan hasil jumlah populasi mikroba pada sampel air, dipilih dosis TCH paling efektif adalah 4,5 gkg pakan dengan jumlah populasi mikroba paling kecil yaitu 25 cfucm 2 .

3. Pembuatan dan pemberian perlakuan pakan antibiotik