Pancasila merupakan landasan utama mata pelajaran PPKn

25 25 SD Kelas Tinggi KK G 2 Segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia, nilai-nilai yang mengakomodasi kebutuhan phisik-jasmani manusia. 3 Nilai Vital 4 Segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam mengadakan aktivitas dalam kehidupan. 5 Nilai Kerokhanian 6 Segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam aspek rokhaniahnya. Nilai kerokhanian dibedakan menjadi empat : a Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal rasio, budi, cipta manusia. b Nilai kebaikan moral, bersumber pada kehendak will, karsa manusia. c Nilai keindahan rasa, esthetis geooel manusia. d Nilai religius, nilai tertinggi dan obsolut, nilai yang bersumber pada agama, kepercayaan, umat manusia. Mengacu pada konsep Notonegoro tentang nilai-nilai, maka dalam menelaah nilai-nilai yang terkandung dalam proses perumusan Pancasila mengacu pada kategori nilai-nilai Notonegoro sebagai berikut. 1 Nilai Material a Nilai Kebersamaan Yamin dalam pidatonya pada Sidang lengkap BPUPKI, menyatakan bahwa tugas BPUPKI sepadan selaras dengan keinginan rakyat: mau merdeka dan bernegara berkedaulatan, keinsyafan untuk bersama- sama membangun untuk negara Indonesia seluruhnya. Di sebelah selatan memang Pulau Jawa berisi sebagian besar penduduk Indonesia, banyak hal menunjukkan Jawa sebagai pusat. Jawa memang pusat dan jantung kegiatan kepulauan Indonesia, tapi menyelidiki bahan-bahan untuk negara Indonesia, maka harus bertindak sebagai orang Indonesia. Harus memperhatikan masalah-masalah, soal-soal, dan keadaan istimewa di pulau Borneo, Selebes Maluku, Sunda Kecil, Malaya dan Sumatera. Seperti dalam Sumpah Pemuda tahun 1928, Yamin konsisten pada kebersamaan : satu bangsa, satu bahasa, satu 26 Kegiatan Pembelajaran 1 tanah air. Negara Indonesia yang akan didirikan menjadi Negara Indonesia lebih luas dari Pulau Jawa, Indonesia seluruhnya, Indonesia seutuhnya. Kebersamaan memiliki negara merdeka, memiliki wilayah bersama, bertempat tinggal bersama di wilayah tersebut, menyelenggarakan pemerintahan, negara milik bersama, adil- sejahtera bersama-sama. b Nilai kekeluargaan Soepomo dalam pidatonya tanggal 31 Mei 1945 menyatakan dengan istilah “persatuan dan kekeluargaan”. Dasar ini sangat sesuai dengan corak masyarakat Indonesia, sesuai dengan struktur sosial Indonesia asli, hasil cipta karya budaya Indonesia, sesuai dengan aliran pikiran atau semangat kebatinan bangsa Indonesia. Semangat kebatinan struktur kerokhanian bangsa Indonesia bersifat dan bercita-cita persatuan hidup, persatuan “kawulo” dan “gusti” yaitu persatuan antara dunia luar dan dunia batin, antara “mikrokosmos” dan “makrokosmos”, antara rakyat dan pemimpin-pemimpinnya. Seorang individu tidak terlepas dari individu yang lain, tiap-tiap pribadi dan golongan mempunyai tempat dan kewajiban hidup dharma sendiri-sendiri sesuai dengan kodrat alam. Semua mengarah dan ditujukan pada keseimbangan lahir batin. Negara tidak dibangun untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, akan tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan, suatu totalitas, satu integralitas. Negara integralistik, negara yang bersatu jiwa dengan seluruh rakyat, mengatasi segala golongan dalam lapangan atau di segala bidang. Negara kekeluargaan, Negara persatuan, semua golongan dan perseorangan menyadari kedudukannya sebagai bagian organik negara seluruhnya, wajib menegakkan persatuan dan harmoni antar segala bagian yang ada dalam negara. 27 27 SD Kelas Tinggi KK G c Nilai Gotong royong Bung Karno dalam pidato lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945 menawarkan sebagai “beginsel” negara. Negara gotong royong, negara yang semua pihak, semua anak bangsa mendukungnya “semua buat semua”. Indonesia untuk Indonesia cara hidup dan kehidupan “tulen-asli Indonesia. “Gotong Royong” kata Bung Karno, faham yang dinamis, lebih dinamis dibandingkan kekeluargaan. Gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan. Mengerjakan pekerjaan secara bersama-sama, membanting tulang, kerja keras, memeras keringat, saling membantu. Tidak memandang status ekonomi, status sosial, agama suku, agama, ras antar golongan. Semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu. Bekerja bersama dengan keras gotong, menikmati hasil kerja keras, tanpa kecuali, secara adil dan merata royong. d Nilai Kesatuan Yamin sebagai anggota BPUPKI, dan anggota Panitia Sembilan, kalau dirunut ke belakang merupakan tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, menegaskan dalam pidatonya 29 Mei 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa bangsa Indonesia pernah dua kali menjadi bangsa yang bernegara, pertama pada waktu terbentuknya Negara Syalendra- Sriwijaya 600-1400 yang ratusan tahun lamanya, kemudian Negara Indonesia kedua, kerajaan Majapahit 1293-1525. Sriwijaya dibangun dan dijunjung oleh rakyat sebagai Negara berdaulat, selaras dengan kepercayaan purbakala kesaktian magic dan agama Budha Mahayana. Negara Indonesia kedua disusun atas faham keprabuan dan paduan agama Syiwa-Budha, menjadi agama Tantrayana. Negara Indonesia ketiga yang akan kita bangun hendaknya berdasar “kebangsaan dan berketuhanan”. Dasar kesatuan Sriwijaya dan Majapahit tidak dapat dilanjutkan karena tradisi negara Indonesia pertama, Indonesia kedua, dan Indonesia ketiga yang akan dibentuk, tidak tersambung dan sudah terputus. Ke depan rakyat Indonesia tidak dapat diikat dengan dasar