On the Job Learning ON • Mengkaji Materi
19
19
SD Kelas Tinggi KK G
learning, dan belajar melalui interaksi sosial-kultural sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai program kurikuler merupakan program Pendidikan yang dirancang dan dibelajarkan kepada
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Melalui domain ini, proses penilaian dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan
peserta didik terhadap program pembelajaran dan program pembangunan karakter.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai program akademik merupakan program kajian ilmiah yang dilakukan oleh komunitas akademik
Pendidikan yang menggunakan pendekatan dan metode penelitian ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah konseptual dan operasional guna
menghasilkan generalisasi dan teori untuk membangun batang tubuh keilmuan yang sesuai. Kajian ini lebih memperjelas bahwa Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan semata-mata sebagai mata pelajaran dalam kurikulum sekolah melainkan pendidikan disiplin ilmu yang memiliki
tugas komprehensif dalam arti bahwa semua community of scholars mengemban amanat missions bukan hanya di bidang telaah instrumental,
praksis-operasional dan aplikatif, melainkan dalam bidang kajian teoritis- konseptual yang terkait dengan pengembangan struktur ilmu pengetahuan
dan body of knowledge. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai program sosial kultural
pada hakikatnya tidak banyak perbedaan dengan program kurikuler dilihat dari aspek tujuan, pengorganisasian kurikulum dan materi pembelajaran.
Perbedaan terutama pada aspek sasaran, kondisi, dan karakteristik peserta didik. Program Pendidikan Kewarganegaraan ini dikembangkan dalam
konteks kehidupan masyarakat dengan sasaran semua anggota masyarakat. Tujuannya lebih pada upaya pembinaan warga masyarakat agar menjadi
warga negara yang baik dan bertanggungjawab. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan
konstitusional pada bagian Pembukaan alinea keempat memberikan dasar
20
Kegiatan Pembelajaran 1
pemikiran tentang tujuan negara. Salah satu tujuan negara tersebut dapat dikemukakan dari pernyataan “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Apabila
dikaji, maka tiga kata ini mengandung makna yang cukup dalam. Mencerdaskan kehidupan bangsa mengandung pesan pentingnya
pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Dalam kehidupan berkewarganegaraan, pernyataan ini memberikan pesan kepada para
penyelenggara negara dan segenap rakyat agar memiliki kemampuan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku secara cerdas baik dalam proses dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kewarganegaran, kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai landasan operasional penuh dengan pesan yang terkait dengan
pendidikan kewarganegaraan. Pada Pasal 3 ayat 2 tentang fungsi dan tujuan negara dikemukakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan
moral dikaitkan dengan konsep pendidikan watak kiranya kita dapat mencatat hal-hal sebagai berikut:
a. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya
akan bermuara pada pengembangan watak atau karakter peserta didik sesuai dengan dan merujuk kepada nilai-nilai dan moral Pancasila dan
UUD NRI 1945. b. Nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara sistematis dan
sistemik dikembangkan dalam diri peserta didik melalui pengembangan