Bioteknologi bidang peternakan Bioteknologi pengolahan limbah

Bioteknologi 103

c. Bioteknologi bidang pertanian

Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi pertanian sebagai berikut. 1 Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen Nitrogen N 2 merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembang- kan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tum- buhan polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya mening- katkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau me- niadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan. 2 Pembuatan tumbuhan tahan hama Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diper- lukan gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, ke- mudian disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diper- banyak dan disebarluaskan.

d. Bioteknologi bidang peternakan

Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuh- an yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST Bovin Somatotropin Hormon. Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20. Di unduh dari : Bukupaket.com 104 Mari BIAS 3 e . Bioteknologi bahan bakar masa depan Kamu sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi. Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang dipro- duksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio metana dan gasahol alkohol. Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan di- gunakan untuk bahan bakar. Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok ma- syarakat yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku tek- nologi fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas, dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter. Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi.

f. Bioteknologi pengolahan limbah

Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang. S Gambar 6.8 a Biogas b Gasohol Sumber: http:google.com a b Biofuel untuk Penerbangan Selain gasbio dan gasohol, saat ini sedang dikembangkan pemakaian bahan bakar nabati biofuel. Bahan bakar nabati itu terbuat dari biji babassa dan minyak kelapa. Menurut penelitian, bahan bakar itu dapat mengurangi emisi karbon. Uji coba bahan bakar digunakan untuk menerbangkan pesawat jumbo jet Boing 747 tanggal 24 Februari 2008. Salah satu mesin pesawat itu digerakkan dengan 25 biofuel dan selebihnya avtur standar jet. Setelah terbang antara London- Amsterdam, dilakukan pemeriksaan mesin pesawat. Saat ini juga sedang dikembangkan bahan bakar dari alga ganggang laut. Menurut para peneliti, biofuel dari alga sangat menjanjikan. Sebab, alga dapat diproduksi dalam jumlah besar tanpa merusak lingkungan. Sumber: Jawa Pos, 25 Februari 2008 Di unduh dari : Bukupaket.com Bioteknologi 105 Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas misal: metana dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik dari hewan, tumbuhan, manusia ataupun gabungannya secara biologis- kimiawi dengan bantuan mikroorganisme misalnya bakteri, jamur serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganis- me. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kom- pos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung misalnya proses itu secara aerob atau anaerob. Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat sebagai pupuk. Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri Acinetobacter calcoaceticus . Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob. S Gambar 6.9 Instalasi pengolahan air limbah secara besar-besaran Sumber: http:google.com Kecakapan Personal dan Mencari Informasi Lebih Jauh Datalah hasil-hasil bio- teknologi yang ada di lingkungan sekitarmu. Kelompokkan hasil pendataanmu dalam bioteknologi konvensio- nal dan bioteknologi modern. 1. Sebutkan produk-produk bioteknologi yang kamu temukan di rumahmu. 2. Sebutkan manfaat penerapan bioteknologi dalam produksi. 3. Jelaskan langkah-langkah dalam pem- buatan tempe kedelai. 4. Apakah yang dimaksud hidroponik? Apakah keuntungannya? 5. Sebutkan contoh penerapan bioteknologi modern di bidang: a. kedokteran; b. pertanian. Di unduh dari : Bukupaket.com 106 Mari BIAS 3 Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian. Bagaimana dampak penerapan bioteknologi?

1. Dampak terhadap Lingkungan