Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda

80 Mari BIAS 3

2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda

Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh kodominan. Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama F 1 yang berbeda. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F 1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F 1 , akan menghasilkan keturunan individu F 2 dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat do- minan tak penuh intermediate, maka persilangan individu sesama F 1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. Contoh persilangan monohibrid dominan penuh terjadi pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih. Mendel menyilangkan kacang ercis berbunga merah MM dengan kacang ercis berbunga putih mm dan dihasilkan individu F 1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe Mm dan satu macam fenotipe berbunga merah. Pada waktu F 2 , dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25 MM: 50 Mm : 25 Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam fenotipe dengan perbandingan 75 berbunga merah : 25 berbunga putih atau merah : putih = 3 : 1. Pada individu F 2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 23 bergenotipe heterozigot Mm dan 13 homozigot dominan MM. Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut. P 1 : MM × mm Fenotipe : merah putih Gamet : M m F 1 Mm Fenotipe : merah Dari persilangan filial f 1 didapatkan: P 2 : Mm × Mm Fenotipe : merah merah Gamet : M m M m MM Mm Mm mm Di unduh dari : Bukupaket.com Pewarisan Sifat 81 F 2 Perbandingan genotipe F 2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 Perbandingan fenotipe F 2 = Merah : Putih = 3 : 1 Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih. Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah MM dengan putih mm menghasilkan individu F 1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe Mm dan satu macam fenotipe berbunga merah muda. Pada individu F 2 dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25 MM : 50 Mm : 25 mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan 25 berbunga merah : 50 berbunga merah muda : 25 berbunga putih atau merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F 2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut. P 1 : MM × mm Fenotipe : merah putih Gamet : M m F 1 : Mm Fenotipe : merah muda Dari persilangan sesama filial F 1 didapatkan: P 2 : Mm × Mm Fenotipe : merah muda merah muda Gamet : M M m m F 2 M m M m MM merah Mm merah muda Mm merah muda mm putih M m M m MM merah Mm merah muda Mm merah muda mm putih Di unduh dari : Bukupaket.com 82 Mari BIAS 3 Perbandingan genotipe F 2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 Perbandingan fenotipe F 2 = Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1 Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I Hukum Pemisahan Gen yang Sealel yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.” Berpikir Kritis dan Kecakapan Sosial Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 3 – 5 siswa, kemudian diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Persilangan antara ercis batang tinggi galur murni dengan ercis batang kerdil galur murni menghasilkan F 1 semuanya ercis batang tinggi. a. Buatlah bagan persilangannya sampai F 1 . Sifat manakah yang dominan? b. Jika F 1 disilangkan sesamanya, tulislah F 2 -nya dalam papan catur. c . Bagaimana perbandingan fenotip F 2 -nya? 2. Pada bunga pukul empat terdapat jenis-jenis yang berbunga merah, merah muda, dan putih. Merah merupakan sifat dominan tak penuh. Gen untuk warna merah dilambangkan M dan untuk warna putih dilambangkan m. a. Bagaimana genotipe tiap-tiap jenis tersebut? b. Buatlah diagram persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan bunga pukul empat berbunga putih sampai F 2 . c . Bagaimana perbandingan genotipe dan fenotipe F 2 -nya? 3. Persilangan antara sapi berbulu merah RR dan sapi berbulu putih rr menurunkan sapi berbulu roanputih kekuningan dengan percikan putih Rr. Buatlah diagram persilangannya sampai ditemukan perbandingan fenotipe F 2 -nya. Di unduh dari : Bukupaket.com Pewarisan Sifat 83

3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua Sifat Beda