Bentuk Bulan Gerak Bulan

240 Mari BIAS 3

a. Bentuk Bulan

Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet. Pada permukaan bulan terdapat banyak kawah. Permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama. Bentuk permukaan bulat sebenarnya dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Di bulan tidak terdapat atmosfer, sehingga sering terjadi peru- bahan suhu yang sangat drastis, bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup dan sangat gelap gulita.

b. Gerak Bulan

Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerak berputar pada sumbunya rotasi, gerak mengelilingi bumi dan gerak bersama-sama bumi mengelilingi matahari. Ada hal yang menarik pada gerak bulan, yaitu kala rotasi sama dengan kala revolusi terhadap bumi. Akibatnya, permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama. Adanya gerakan bulan, akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut. 1 Pembagian Bulan Sideris dan Sinodis Untuk mengetahui pembagian bulan Sideris dan Sinodis, kamu dapat memerhatikan Gambar 13.12. Untuk sekali berputar mengelilingi bumi, bulan memerlukan waktu 27,33 hari yang disebut satu bulan sideris. Karena bulan dan bumi bersama-sama mengelilingi matahari, bentuk muka bulan belum tampak, seperti semula walaupun bulan sudah selesai dalam sekali putaran. Berdasarkan gambar, posisi bulan awalnya di titik S, sehingga supaya bulan tampak seperti semula, bulan harus berada di titik P. Pergerakan bulan dari titik S ke titik P memakan waktu lebih kurang 2 hari. Oleh karena itu, fase bulan baru berikutnya memerlukan waktu 29,5 hari. Periode bulan ini disebut satu bulan sinodis. Periode sinodis dijadikan dasar untuk penghitungan tahun Komariah tahun Bulan atau tahun Hijriah. Sumber: IPP, 2002; Jendela Iptek, 2001 S Gambar 13.11 Bulan matahari bulan bumi bulan saat mulai mengorbit matahari 27,3 hari 29,5hari bulan pada 27,3 hari bulan pada 29,5 hari S Gambar 13.12 Peredaran sideris dan sinodis P S S Di unduh dari : Bukupaket.com Tata Surya 241 2 Fase-Fase Bulan Akibat revolusi, bentuk bulan yang menghadap ke bumi selalu berubah-ubah. Perubahan bentuk bulan yang terlihat dari bumi disebut fase bulan. Perhatikan fase-fase bulan pada Gambar 13.13 di bawah ini. Kedudukan 1: Pada kedudukan ini matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus. Bagian bulan yang tidak terkena sinar matahari menghadap ke bumi. Akibatnya, bulan tidak terlihat dari bumi. Pada kedudukan ini disebut bulan baru bulan muda. Kedudukan 2: Pada kedudukan ini, separuh bagian bulan yang terkena sinar matahari hanya seperempat, sehingga yang terlihat dari bumi juga seperempat. Akibatnya, kita bisa melihat bulan sabit. Kedudukan 3: Pada kedudukan ini, bagian bulan yang terkena sinar matahari kira-kira separuhnya, sehingga yang terlihat dari bumi juga sepenuhnya. Akibatnya kita bisa melihat setengah bulatan yang disebut bulan separuh kuartir pertama. Kedudukan 4: Pada kedudukan ini, bagian bulan yang terkena sinar matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari bumi hanya tiga perempat bagian bulan. Akibatnya, kita bisa melihat bulan cembung. Kedudukan 5: Pada kedudukan ini, bagian bulan yang terkena sinar matahari semuanya, begitu juga yang terlihat dari bumi. Akibatnya, kita bisa melihat bulan purnama kuartir kedua. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer: 2002 S Gambar 13.13 Fase-fase bulan Cahaya matahari Bulan baru Perempat terakhir Orbit bulan Bulan purnama Aspek cakram bulan Seperti tampak dari bumi Perempat pertama Di unduh dari : Bukupaket.com 242 Mari BIAS 3 3 Terjadinya Gerhana Gerhana adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari oleh bumi atau bulan sehingga bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Gerhana disebabkan adanya bayangan yang dibentuk bumi atau bulan yang terletak dalam satu garis. Gerhana dibedakan menjadi dua, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. a Gerhana Bulan Gerhana bulan terjadi, jika bulan memasuki bayangan bumi. Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada bulan purnama. Gerhana bulan terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan. Pada waktu seluruh bagian bulan masuk dalam daerah umbra bayangan inti bumi, maka terjadi gerhana bulan total. Proses bulan berada dalam penumbra daerah bayangan kabur bisa mencapai enam jam, sedangkan proses bulan berada dalam umbra bayangan inti hanya sekitar 40 menit. Proses terjadinya gerhana bulan ditunjukkan oleh Gambar 13.14. b Gerhana Matahari Gerhana matahari terjadi jika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi. Pada gerhana matahari ini, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana matahari terjadi pada waktu bulan baru bulan muda. Proses terjadinya gerhana matahari ditunjukkan oleh Gambar 13.15. Sumber: Jendela Iptek, 2001 S Gambar 13.15 Gerhana matahari terjadi waktu bayangan bulan jatuh di permukaan bumi Sumber: Jendela Iptek, 2001 S Gambar 13.14 Gerhana bulan terjadi pada saat bulan memasuki bayangan matahari Bulan Matahari Bumi Matahari Bulan Bumi Di unduh dari : Bukupaket.com Tata Surya 243 Akibat ukuran bulan lebih kecil dibandingkan bumi atau matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu gerhana matahari total, sebagian, dan cincin. 1 Gerhana Matahari Total Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti umbra, sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana matahari total terjadi hanya 6 menit. 2 Gerhana Matahari Cincin Gerhana ini terjadi pada daerah yang terkena lanjutan bayangan inti, sehingga matahari kelihatan, seperti cincin. 3 Gerhana Matahari Sebagian Gerhana ini terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra bayangan inti dan penumbra bayangan kabur, sehingga matahari kelihatan sebagian. 4 Pasang Surut Air Laut Tahukah kamu bahwa banjir ternyata dapat terjadi tanpa diawali hujan deras. Pada tahun 2007, kota Jakarta wilayah utara sering digenangi banjir. Banjir itu bukan karena hujan melainkan karena air laut yang sedang pasang. Namun begitu air laut surut, banjir juga akan surut. Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi matahari dan gravitasi bulan. Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Pasang air laut dibedakan menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani. a Pasang Purnama Pasang ini terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan terjadi pada malam hari pada saat bulan baru bulan purnama. Pasang ini akan menjadi maksimum apabila terjadi gerhana matahari karena air laut dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari dengan arah yang sama searah. b Pasang Perbani Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari paling kecil. Pada pasang perbani, permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir ke tiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari saling tegak lurus. Di unduh dari : Bukupaket.com 244 Mari BIAS 3 Peristiwa pasang surut bermanfaat untuk hal-hal seperti berikut. – pembuatan garam, – persawahan pasang surut, dan – berlayar atau berlabuhnya kapal di dermaga yang dangkal.

5. Satelit