Hambatan seri RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

142 Mari BIAS 3 Dengan demikian 6 6 volt 1A 6 AB AB V I R Ω = = = Ω 10 6 volt 0, 6A 10 BC BC V I R Ω = = = Ω 15 6 volt 0, 4A 15 BC BC V I R Ω = = = Ω Untuk mengetahui kebenaran jawaban dapat dikembalikan ke persamaan awal yaitu • = + AB BC V V V • 6 10 15 Ω Ω Ω = = = + AB I I I I I

E. RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

Secara umum rangkaian hambatan dikelompokkan menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan paralel, maupun gabungan keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun paralel minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat rang- kaian hambatan kombinasi seri-paralel minimal diperlukan tiga ham- batan. Jenis-jenis rangkaian hambatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, jenis rangkaian hambatan yang dipilih bergantung pada tujuannya.

1. Hambatan seri

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan dise- but hambatan seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan seri untuk mem- perbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti seri R S . Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R 1 , R 2 , dan R 3 disusun seri dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I. Tegangan sebesar V dibagikan ke tiga hambatan masing-masing V 1 , V 2 , dan V 3 , sehingga berlaku: V = V 1 + V 2 + V 3 Tujuan belajarmu adalah dapat: menghitung hambatan pengganti rangkaian seri dan paralel. Tujuan Pembelajaran Di unduh dari : Bukupaket.com Listrik Dinamis 143 Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri tak bercabang berlaku: I = I 1 = I 2 = I 3 Berdasarkan Hukum Ohm, maka beda potensial listrik pada setiap lampu yang hambatannya R 1 , R 2 , dan R 3 dirumuskan: V 1 = I × R 1 atau V AB = I × R AB V 2 = I × R 2 atau V BC = I × R BC V 3 = I × R 3 atau V CD = I × R CD Beda potensial antara ujung-ujung AD berlaku: V AD = V AB + V BC + V CD I × R S = I × R AB + I × R BC + I × R CD I × R S = I × R 1 + I × R 2 + I × R 3 Jika kedua ruas dibagi dengan I, diperoleh rumus hambatan pengganti seri R S : R S = R 1 + R 2 + R 3 Jadi, besar hambatan pengganti seri merupakan penjumlahan besar hambatan yang dirangkai seri. Apabila ada n buah hambatan masing-masing besarnya R 1 , R 2 , R 3 , ...., R n dirangkai seri, maka hambatan dirumuskan: R S = R 1 + R 2 + R 3 + … + R n S Gambar 8.6 Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R 1 , R 2 , dan R 3 disusun seri I 1 I 2 I 3 R 1 R 2 R 3 I V A D B C Hambatan yang disusun seri memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Hambatan disusun dari ujung ke ujung berderet. 2. Terdapat satu lintasan arus listrik. 3. Kuat arus listrik yang mengalir di setiap hambatan sama besar. 4. Hambatan pengganti seri R s selalu lebih besar dari hambatan terbesar yang disusun seri. 5. Rangkaian hambatan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan. Di unduh dari : Bukupaket.com 144 Mari BIAS 3 40 Ω 20 Ω 60 Ω A B C D 1. Perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar di atas, tentukan: a. hambatan pengganti, b. arus listrik yang mengalir pada R 1 , R 2 , dan R 3 , dan c . beda potensial pada masing- masing hambatan. Penyelesaian: Diketahui: R 1 = 20 Ω R 3 = 30 Ω R 2 = 10 Ω V = 6 V Ditanya: a. R s = ... ? b. I = ... ? c. V 1 = ... ? V 3 = ... ? V 2 = ... ? Jawab: a. R s = R 1 + R 2 + R 3 = 20 + 10 + 30 = 60 Ω b. I = S R V = 60 6 = 0,1 A I = I 1 = I 2 = I 3 = 0,1 A R 1 R 2 R 3 20 Ω 10 Ω 30 Ω I 6 V c. V 1 = I × R 1 = 0,1 × 20 = 2 V V 2 = I × R 2 = 0,1 × 10 = 1 V V 3 = I × R 3 = 0,1 × 30 = 3 V 2. Perhatikan rangkaian berikut. Jika I AB = 0,25 A, tentukan: a. hambatan total pada rangkaian, b. beda potensial pada ujung hambatan AB, BC dan CD, c . beda potensial pada ujung AD. Penyelesaian: Diketahui: R AB = 40 Ω I AB = 0,25 A R BC = 20 Ω R CD = 60 Ω Ditanya: a. R S = ... ? b. V AB = ... ? V BC = ... ? V CD = ... ? c . V AD = ... ? Jawab: a. R S = R AB + R BC + R CD = 40 + 20 + 60 = 120 Ω b. V AB = I AB × R AB = 0,25 × 40 = 10 V V BC = I BC × R BC = 0,25 × 20 = 5 V V CD = I CD × R CD = 0,25 × 60 = 15 V Di unduh dari : Bukupaket.com Listrik Dinamis 145 c. Cara 1: V AD = I × R S = 0,25 × 120 = 30 V Cara 2: V AD = V AB + V BC + V CD = 10 + 5 + 15 = 30 V

2. Hambatan Paralel