Bioteknologi bidang kedokteran Bioteknologi bidang pertanian

102 Mari BIAS 3 4 Rekombinasi DNA Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyam- bungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut. 1 Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama. 2 DNA dapat disambungkan

b. Bioteknologi bidang kedokteran

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedok- teran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. 1 Pembuatan antibodi monoklonal Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain: a untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil; b mengikat racun dan menonaktifkannya; c mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain. 2 Pembuatan vaksin Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit ter- hadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut. 3 Pembuatan antibiotika Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris. 4 Pembuatan hormon Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikro- organisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron. S Gambar 6.10 Vaksin Sumber: http:google.com Di unduh dari : Bukupaket.com Bioteknologi 103

c. Bioteknologi bidang pertanian

Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi pertanian sebagai berikut. 1 Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen Nitrogen N 2 merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembang- kan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tum- buhan polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya mening- katkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau me- niadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan. 2 Pembuatan tumbuhan tahan hama Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diper- lukan gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, ke- mudian disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diper- banyak dan disebarluaskan.

d. Bioteknologi bidang peternakan