Mengukur Kuat Arus Listrik

130 Mari BIAS 3 Kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 250 mA. Jika lampu menyala selama 10 jam, berapakah a. muatan listrik yang mengalir pada lam- pu? b. banyaknya elektron yang mengalir pada mapu 1 elektron = 1,6 × 10 -19 C Penyelesaian: Diketahui: I = 250 mA = 0,25 A t = 10 jam = 36.000 s Ditanyakan: a. Q = ... ? b. n e = .. ? Jawab: a. Q = I × t = 0,25 A × 36.000 s = 9.000 C Jadi, muatan yang mengalir pada lampu sebesar 9.000 C. b. Karena 1 elektron e mempunyai muatan 1,6 × 10 -19 C maka untuk muatan sebesar 9.100 C mempunyai elektron sebanyak 16 19 9.000 1,5 10 elektron 1, 6 10 e C Q n e C − = = = × × Jadi, pada lampu itu elektron yang mengalir sebanyak 1,5 × 10 16 15 diikuti nol 15 buah elektron. Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kamu sudah mengetahui bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan perpindahan elektron. Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan dengan: V = beda potensial listrik satuannya volt V W = energi listrik satuannya joule J Q = muatan listrik satuannya coulomb C Dengan demikian, beda potensial adalah besarnya energi listrik untuk memindahkan muatan listrik. Q W V =

2. Mengukur Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat diukur besarnya dengan menggunakan amperemeter atau ammeter. Amperemeter ada dua jenis, yaitu ampe- remeter digital dan amperemeter jarum. Ciri sebuah amperemeter jarum adalah adanya huruf A pada permukaan skala. Bagaimanakah cara mengukur kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian Di unduh dari : Bukupaket.com Listrik Dinamis 131 Tujuan: Mengukur kuat arus listrik komponen secara seri dan paralel. Alat dan Bahan: – Lampu – Sakelar – Amperemeter – Baterai Cara Kerja: 1. Rangkailah peralatan yang tersedia seperti gambar. 2. Tutuplah sakelar. Amatilah lampu dan catat besar arus listrik melalui amperemeter. 3. Ulangi cara kerja nomor 1 dan 2 dengan mengganti jumlah baterai, baik secara seri maupun paralel. 4. Catatlah pengamatan kelompokmu pada sebuah tabel di buku kerjamu. Pertanyaan: 1. Mengapa lampu pada rangkaian dapat menyala? 2. Mengapa ketika baterai diubah, nyala lampu juga berubah? 3. Nyatakan kesimpulan kelompokmu dalam buku kerjamu. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat mengamati adanya gejala beda potensial di baterai atau akumulator. Beberapa baterai dapat disusun secara seri maupun paralel. Yang dimaksud susun seri adalah kutub positif disambungkan dengan kutub negatif lainnya. Adapun, untuk susun paralel adalah kutub-kutub yang sejenis disatukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 8.2. Untuk susun seri akan menghasilkan kuat arus listrik yang lebih besar daripada rangkaian susunan paralel. Hal itu disebabkan oleh bertambahnya beda potensial. Karena itu jika kedua macam rangkaian itu digunakan untuk menyalakan lampu, akan menghasil- kan nyala yang berbeda. Dapatkah kamu menjelaskan hal tersebut? a b S Gambar 8.2 Susunan listrik secara seri a dan paralel b lampu lampu listrik? Untuk lebih memahami cara mengukur kuat arus listrik, cobalah kamu lakukan Kegiatan 8.1 secara berkelompok. Sebe- lumnya bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan. Di unduh dari : Bukupaket.com 132 Mari BIAS 3

B. HUKUM OHM