BAB V ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini akan dibahas data-data yang diperoleh dari lapangan, data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui observsi, wawancara dan melalui kuesioner. Analisis
data adalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan “berbicara”. Analisis data
menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada di balik data itu.
Di bagian ini penulis mencoba menganalisis data-data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diajukan kepada responden yakni para Orang dengan HIVAIDS Odha baik
di Rumah Singgah Caritas PSE maupun klien yang terdapat di RSUPH Adam Malik yang jumlah keseluruhannya adalah 50 orang. 50 orang tersebut terdiri dari para wanita, pria dan
anak-anak yang merupakan Odha dan Ohidha. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara :
1. Terlebih dahulu peneliti meminta ijin kepada pihak lembaga yang bertanggung jawab
dan menjelaskan maksud kedatangan kemari. 2.
Peneliti cukup terbantu dengan bantuan staff yang memberi keleluasaan untuk bisa ikut menjangkau ke hot spot dimana para Odha bisa dijangkau dan diwawancara.
3. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden dan menjelaskan mengapa mereka
yang dipilih sebagai responden dalam penelitian. 4.
Memberikan pengarahan dan menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya wawancara dan hasil dari wawancara.
5. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas para responden yang telah diwawancara
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan membagi dalam dua sub bab agar penelitian tersusun secara sistematis, yaitu:
1. Analisis Dukungan Keluarga
2. Analisis Keberfungsian Sosial Orang dengan HIVAIDS
5.2 Karakteristik Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini menyangkut jenis kelamin, status pernikahan responden, kedudukan dalam keluarga, usia, agama, suku bangsa dan pekerjaan.
Adapun frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Frekuensi
Persentase 1.
2. Laki-laki
Perempuan 30
20 60
40 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.1 menunjukkan bahwa distribusi responden berjenis kelamin laki-laki
lebih banyak daripada jumlah responden berjenis kelamin perempuan. Para kaum laki-laki sudah lebih berani untuk melakukan kegiatan cek darah karena kondisinya yang sudah mulai
ke tahap 4 yakni menunjukkan gejala AIDS. Kenyataan dilapangan kaum laki-laki lebih sering melakukan perilaku berisiko seperti menggunakan narkotika, melakukan seks bebas,
membuat tato di tubuhnya bahkan membuat tindikan. Hal ini pula yang menyebabkan jumlah laki-laki yang terinfeksi HIV lebih tinggi dari pada perempuan. Sedangkan perempuan yang
terinfeksi HIV lebih rentan karena melakukan perilaku seks dengan suami, mereka tertular HIV dari suaminya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pernikahan
No Status Frekuensi
Persentase 1.
2. 3.
4. Menikah
Lajang Janda
Duda 18
17 12
3 36
34 24
6 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.2 menunjukkan status mereka yang sudah menikah terinfeksi HIV
terkena dari pasangannya dan persentasenya lebih tinggi yakni 36 , sedangkan yang status berstatus lajang bisa terinfeksi HIV karena saat masih mudanya pernah melakukan perilaku
beresiko ada 34. Status yang sudah menikah biasanya lebih rentan hal ini disebabkan masing-masing pasangan baik yang suami dan istri adalah Odha, tapi tidak dipungkiri juga
jika seorang Odha yang sudah menikah misalnya seorang suami yang positif tetapi istrinya negatif HIV. Hal ini disebabkan karena pasangan ini awalnya sudah paham informasi seputar
HIVAIDS beserta pencegahannya. Jika Odha yang berstatus Duda berjumlah 6 dan Janda 24 perbandingannya cukup jauh, dikarenakan Odha yang janda ditinggal mati suaminya
dan dia masih berusaha tetap untuk setia atau tidak menikah lagi dan memikirkan masa depan anak-anaknya. Sedangkan berstatus duda persentasenya sedikit karena dominan mereka akan
mencari pasangan baru lagi untuk menjaga anak-anak mereka yang membutuhkan sosok ibu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kedudukan dalam Keluarga
No Kedudukan Frekuensi
Persentase 1.
2. 3.
Anak Ibu
Ayah 17
14 3
34 28
6 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.3 menunjukkan jika orang yang terinfeksi HIVAIDS yang saya
wawancara masih berkedudukan anak di keluarganya yang berjumlah 34 lebih besar dari kedudukan Ibu dan Ayah. Hal ini disebabkan para Odha yang hidupnya ditinggal oleh
pasangannya dan mengakibatkan mereka tinggal kembali bersama orang tuanya. Pada umumnya Odha yang masih berstatus anak biasanya belum terlalu mandiri atau masih
bergantung hidup pada orang tuanya. Jika pun Odha itu sudah mandiri, mereka akan tinggal diluar kota dan mencari pekerjaan untuk dirinya dan keluarganya. Sedangkan Odha yang
berkedudukan sebagai ibu persentasenya 28, dalam penelitian saya mereka tinggal bersama suaminya atau yang sudah janda tinggal bersama anak-anaknya. Sebagian kecil dari Odha
yang berstatus ibu ini ada yang ditolak dari keluarga suaminya sehingga membuat mereka lebih mandiri dalam pekerjaan dan dominan lebih dekat dengan keluarga kandung mereka
sendiri. Odha yang berstatus ayah persentasenya 6, biasanya mereka masih memiliki keluarga inti lengkap antara istri dan anak-anaknya.
Data Tabel 5.4 menunjukkan Odha yang berusia kisaran 19-32 berjumlah lebih dominan, hampir lebih dari setengah yakni 54. Hal ini disebabkan karena usianya yang
masih produktif dan muda. Odha yang terinfeksi di usia yang masih produktif adalah Odha yang rentan melakukan perilaku berisiko, dan faktanya dilapangan penerimaan status bagi
Universitas Sumatera Utara
diri mereka yang masih muda juga masih labil. Faktor kejiwaan dan mental yang masih lemah menyebabkan mereka lebih mudah untuk putus asa sewaktu menerima kenyataan
dirinya yang sudah berstatus terinfeksi HIV.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
Persentase 1.
2 3.
4. 5 – 18
19 - 32 33 – 46
47 – 60 2
27 15
6 4
54 30
12 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Disinilah dukungan keluarga sangat dibutuhkan supaya kasus rendah diri bahkan
bunuh diri dikalangan Odha yang masih berumur produktif bisa diturunkan. Diikuti di posisi kedua ada berusia kisaran 33-46 dengan jumlah persentase 30, Odha yang berada dalam
posisi seperti ini adalah Odha yang terkena disaat dia sudah menikah dan sudah terkena waktu usianya masih muda tapi masih tetap sehat. Tetapi ada juga Odha yang pada persentase
umur kisaran 33-46 terinfeksi HIV karena jarum rumah sakit yang tidak steril dan mendapat donor darah dari orang yang terinfeksi HIV. Usia bukan merupakan faktor penentu seseorang
tertular HIV karena penularan HIV tidak memandang usia. Bahkan selama dilapangan saya juga menemukan beberapa balita bahkan bayi yang terinfeksi HIV.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No Agama
Frekuensi Persentase
1. 2
3. 4
Islam Katolik
Protestan Budha
17 3
29 1
34 6
58 2
Jumlah 50
100 Sumber Data Primer 2013
Data Tabel 5.5 menunjukkan jika Odha yang beragama Protestan lebih dominan ada sekitar 58 yang saya jumpai dilapangan, hal ini disebabkan karena daerah yang mungkin
penduduknya dominan agama Protestan dan jangkauan rumah sakit yang lebih dekat dengan wilayah mereka. Diposisi kedua Odha yang beragama Islam persentasenya menunjukkan
34 biasanya mereka adalah orang pendatang atau berpindah agama. Bagi Odha yang beragama Katolik persentasenya 6 sedangkan Odha yang beragama Budha persentasenya
hanya 2. Jika dilihat dari segi rohani Odha disini dominan sudah lebih mendekatkan diri dengan apa yang diimaninya, bahkan mereka sudah lebih aktif dalam kegiatan rohani. Agama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Emile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan
dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas
beribadah, mencapai rohani yang sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No Suku Bangsa Frekuensi
Persentase 1.
2 3.
4. 5.
6. 7.
Melayu Toba
Karo Jawa
Nias Mandarin
Minang 2
23 14
7 1
1 2
4 46
28 14
2 2
4 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.6 menunjukkan jika Odha yang saya wawancarai dominan sukunya
batak Toba ada sekitar 46, sedangkan batak Karo persentasenya 28. Kasus yang saya jumpai jika Odha yang bersuku Toba dan Karo biasanya datang dari luar kota Medan, mereka
betul-betul buta informasi seputar HIVAIDS. Bahkan jauh-jauh mereka datang dalam kondisi tahap AIDS yang sudah parah, hal ini disebabkan karena daerah tempat tinggal
mereka yang jauh sehingga minim untuk mendapatkan informasi HIVAIDS beserta pengobatan untuk HIVAIDS juga bisa dibilang tidak ada di daerah mereka. Sedangkan Odha
yang bersuku jawa ada 14 mereka biasanya sudah tinggal diderah Medan atau pinggiran kota Medan misalnya di perkebunan. Mereka terinfeksi karena pasangannya dan dulu ada
Odha sempat bekerja di Malaysia dan memiliki pekerjaan sebagai Wanita Tuna Susila WTS sehingga dia tertular dari pria yang memakainya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Frekuensi
Persentase 1.
2 3.
4. Wiraswasta
Pegawai Swasta Petani
Pendidik Sebaya 29
5 8
8 58
10 16
16 Jumlah
50 100
Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.7 menunjukkan 58 pekerjaan Odha adalah berwiraswasta, hal ini
disebabkan karena banyak para Odha yang waktu sakitnya dikeluarkan dari pekerjaannya sehingga mereka harus membuka usaha sendiri dengan cara bertani ataupun berdagang.
Sedangkan Odha yang bekerja menjadi pendidik sebaya hanya 16, disebabkan karena para Odha masih belum meresa terpanggil dan mengerti untuk menjadi pendidik sebaya.
Berwiraswasta adalah membuka usaha sendiri dan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Dalam hal ini Odha yang memilih untuk berwiraswasta karena mereka ingin memiliki
usaha sendiri, karena fisik mereka tidak sekuat yang dulu dan ada juga yang tidak bisa bekerja kembali dibawah tekanan maka berwiraswasta adalah pekerjaan yang paling
diandalkan. Dalam hal ini Odha yang saya jumpai lebih banyak berdagang, ada yang berdagang kue dan berjualan dirumahnya. Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh
manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya, dengan bekerja seseorang akan mendapatkan
uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Dukungan Keluarga Variabel Bebas