Dukungan Informasional Keluarga Dukungan Keluarga Variabel Bebas

Data Tabel 5.13 menunjukkan jika 64 Odha yang memiliki anak dirawat oleh keluarganya, sedangkan 36 Odha ada yang anaknya tidak dirawat oleh keluarga. Dominan anak Odha yang dirawat keluarga karena kondisi fisik Odha yang sudah lemah sehingga keluarga pun turut membantu merawat anak si Odha. Kasus lainnya karena keadaan ekonomi Odha yang sudah tidak mampu lagi untuk membiayai kebutuhan anaknya sehingga si anak dirawat keluarga. Anak merupakan harta yang paling berharga yang dimiliki Odha, walaupun anaknya juga tertular HIV tetap orang tua yang Odha memperjuangkan kesehatan anaknya dan menyekolahkan anaknya seperti anak-anak yang sehat lainnya. Bahkan keluarga Odha juga membantu biaya kebutuhan anak si Odha . Merawat anak Odha merupakan salah satu fungsi dari keluarga, termasuk fingsi merawat kesehatan anak Odha adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

5.3.3 Dukungan Informasional Keluarga

Data Tabel 5.14 menunjukkan jika 66 keluarga Odha hanya mengetahui sedikit informasi seputar HIVAIDS, hal ini dikarenakan tempat tinggal mereka yang jauh dari kota sehingga pemberian informasi HIVAIDS tidak terjangkau ke daerah mereka. . Faktor lainnya karena kurang kepedulian mereka untuk mencari tahu informasi seputar HIVAIDS, mereka kurang peduli karena sudah pasrah dengan keadaan anaknya yang Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Tentang Informasi HIVAIDS No Pola Pengetahuan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Tahu Sedikit Tahu Tidak Tahu 12 33 5 24 66 10 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Bahkan mereka kurang peduli karena menganggap HIVAIDS adalah aib sehingga mereka malu untuk mencari tahu informasi HIVAIDS didunia luar. Bagi keluarga yang sudah mulai terbuka untuk lebih tahu informasi HIVAIDS hanya 24, mereka sudah tidak menganggap HIVAIDS adalah sebuah aib. Stigma sudah mulai berkurang dalam keluarga ini, bahkan keluarga ini sendiri yang memberi informasi HIVAIDS kepada orang yang baru tahu saat di rumah sakit. Sedangkan 10 keluarga lainnya tidak tahu informasi HIVAIDS karena Odha sendiri tidak memberi tahu statusnya pada keluarga mereka. Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Orang yang Menjelaskan Informasi HIVAIDS No Orang Yang Menjelaskan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Dokter PenyuluhLSM Media Massa 38 8 4 76 16 8 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Universitas Sumatera Utara Data Tabel 5.15 menunjukkan jika 76 Odha dan keluarganya tahu pertama kali informasi HIVAIDS dari dokter atau petugas medis di rumah sakit. Ini terjadi saat mereka baru cek darah pertama kali sehingga dokter menjelaskan pada mereka tentang informasi HIVAIDS. Jika 16 lainnya keluarga Odha tahu dari informasi penyuluhan LSM Lembaga Swadaya Masyarakat, biasanya para tim penyuluh atau orang-orang dari LSM sudah berada dirumah sakit untuk mendampingi kliennya. Sehingga sekalian mendampingi mereka juga memberikan sosialisasi HIVAIDS di ruang tunggu Pusyansus tempat para pasien Odha menunggu obat. Media massa bisa berupa media elektronik dan cetak, media elektronik terdiri dari televisi, radio, internet sedangkan media cetak terdiri dari koran, majalah dan buku. Dilapangan saya menemukan 8 keluarga tahu informasi HIVAIDS dari media massa, dan ada juga yang peduli dari awal untuk membaca buku seputar HIVAIDS. Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Sharing bersama Keluarga No Frekuensi Sharing Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Sering Jarang Tidak 30 15 5 60 30 10 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.16 menunjukkan 60 Odha sering melakukan sharing dengan keluarganya, biasanya bercerita tentang keadaan atau kondisi tubuh, perasaan yang dirasakan si Odha dan pengaruh obat. Odha yang sering melakukan sharing bersama keluarganya biasanya Odha yang nyaman berinteraksi dengan keluarga sehingga dia menceritakan semua pada keluarga sampai ke hal yang pribadi. Sedangkan 30 Odha mengaku jarang sharing bersama keluarga sebab berbagai alasan yang diungkapkan pada saya. Mulai dari kesibukan Universitas Sumatera Utara yang dimiliki si Odha dan keluarga sehingga waktu sharing jarang didapat, kemudian karena Odha yang tidak mendapat jawaban atau solusi yang dari keluarga. Bagi Odha yang tidak sharing dengan keluarga karena mereka belum memberi tahu bagaimana status HIVAIDS mereka pada keluarga. Dan biasanya mereka lebih suka sharing dengan orang yang bukan dari keluarga, melainkan teman dekat ataupun. Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Komunikasi Dengan Keluarga No Hubungan Komunikasi Frekuensi Persentase 1. 2. Baik Tidak Baik 45 5 90 10 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.17 menunjukkan jika 90 Odha mengaku hubungannya baik-baik saja dengan keluarga mereka. Adanya sikap saling menghormati antar anggota keluarga sehingga komunikasi mereka berjalan baik tanpa ada kesenjangan. Komunikasi dimaksud disini adalah masih saling berbicaranya Odha dengan anggota keluarga lainnya walaupun bisa dibilang pembicaraan tersebut tidak terlalu dalam. Sedangkan 10 mengaku hubungan komunikasinya tidak baik dengan keluarga karena keluarga tidak peduli lagi dengan kehidupan si Odha. Hal ini disebabkan karena Odha telah merusak kepercayaan keluarga yang diberikan padanya, misalnya karena Odha yang pindah agama dan Odha yang masih menggunakan narkoba. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kerahasiaan Status No Kerahasiaan Status Frekuensi Persentase 1. 2. Rahasia Status Buka Status 43 7 86 14 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.18 menunjukkan jika 86 Keluarga Odha menjaga kerahasiaan status Odha sebab mereka masih takut jika dikucilkan oleh masyarakat, apalagi Odha dan keluarga yang berasal dari desa pasti stigma dan diskriminasi lebih dominan karena masyarakat desa yang masih minim bahkan tidak mendapat informasi HIVAIDS yang benar. Kasus lainnya Odha dan keluarga dipandang oleh masyarakat sebagai keluarga yang baik-baik sehingga pandangan masyarakat ini harus dijaga keluarga si Odha agar masyarakat tidak menstigma keluarga ini. Keluarga Odha yang sudah buka status ada 14 disebabkan karena lingkungan masyarakatnya yang sudah tahu informasi HIVAIDS. Menjaga kerahasiaan status Odha adalah hak setiap keluarga sehingga tidak ada kewajiban keluarga untuk membuka status anggota keluarga pada masyarakat kecuali jika si Odha yang mengijinkan untuk membuka statusnya pada publik. Universitas Sumatera Utara

5.3.4 Dukungan Emosional Keluarga Tabel 5.19

Dokumen yang terkait

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Recovery Center Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

4 140 168

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

13 122 157

Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 42 156

Pengaruh Faktor Predisposisi, Dukungan Keluarga Dan Level Penyakit Orang Dengan HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan VCT Di Kota Medan

0 56 101

Konsep Diri Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Medan

9 94 199

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh - Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

1 13 49

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

1 2 18

Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Respon 2.1.1. Pengertian Respon - Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 46

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 11