Bekerja Sama Dengan Dokter Untuk Mengatasi HIV Dalam Segala Keterbatasan Obat-obatan

5.4.4 Bekerja Sama Dengan Dokter Untuk Mengatasi HIV Dalam Segala Keterbatasan Obat-obatan

Tabel 5.39 Distribusi Responden Berdasarkan Senang atau Tidak Bertemu Dokter No Perasaan Bertemu Dokter Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Senang Biasa Saja Tidak Senang 18 24 8 36 48 16 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.39 menunjukkan jika 36 Odha yang mengaku senang bertemu dengan dokter, mereka senang untuk berkonsultasi dan bercerita tentang keadaan mereka setelah atau sebelum terapi ARV. Odha dan dokter memiliki hubungan yang saling menguntungkan, Odha membutuhkan dokter untuk pengobatan medisnya sedangkan dokter membutuhkan Odha untuk peneltian sekaligus penambah pengetahuan mereka untuk menaggulangi HIVAIDS. Bagi Odha yang sudah lama terinfeksi HIV pada tubuhnya mengaku biasa saja bertemu dengan dokter, sekitar 48 persentase yang menunjukkan. Bahkan 16 Odha pernah mengaku tidak senang bertemu dengan dokter, karena mereka sempat merasa terdiskriminasi dan ditanya-tanya sebagai objek penelitian oleh dokter muda mahasiswa yang akan mengambil gelar dokter. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.40 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Konsultasi Dengan Dokter No Frekuensi Konsultasi Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Sering Jarang Sekali-sekali 36 9 5 72 18 10 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.40 menunjukkan jika 72 Odha sering konsultasi pada dokter, biasanya dilakukan setiap sebulan sekali sekalian mengambil ARV diselingi dengan konsultasi. Untuk yang 18 jarang konsultasi biasanya salah satu anggota keluarga yang mengambil obatnya sebab si Odha sendiri bekerja diluar kota. Kasusnya dilapangan ada juga Odha yang hanya sekali-sekali konsultasi dengan dokter, berjumlah 10. Odha yang sangat jarang berkonsultasi dengan dokter ini adalah Odha yang menganggap dirinya telah sehat. Serta kemauan dari diri sendiri yang kurang untuk memperhatikan dirinya, berpikir takut biaya yang mahal jika berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi adalah upaya meminta bantuan profesional terkait penanganan suatu kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter. Konsultasi juga dapat diartikan pertuakarn pikiran untuk mendapatkan kesimpulan nasihat,saran yang sebaik-baiknya. Kosultasi medis perundiangan antara pemberi dan penerima layanan kesehatan yang bertujuan mencari penyebab timbulnya penyakit, menenukan cara pengobatannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.41 Distribusi Responden Berdasarkan Meminta Petunjuk Dokter untuk Suplemen Tambahan No Meminta Petunjuk Frekuensi Persentase 1. 2. Meminta Tidak Meminta 45 5 90 10 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.41 Responden Odha yang meminta petunjuk dokter untuk tambahan suplemen ada 90 responden biasanya mereka meminta tambahan suplemen karena efek awal mengkonsumsi obat yang butuh vitamin agar sel-sel yang hilang bisa terganti, dan badan kembali segar tidak lemas karena ARV dan memberi tahu bagaimana obat berproses pada tubuh mereka. Sedangkan 5 lainnya tidak meminta suplemen karena kondisinya yang masih sehat saat mengkonsumsi obat ARV. Tabel 5.42 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap dan Layanan Petugas Medis No Sikap dan Layanan Petugas Medis Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Peduli Kurang Peduli Diskriminatif 37 9 4 74 18 8 Jumlah 50 100 Sumber Data Primer 2013 Data Tabel 5.42 jika 74 Odha menyatakan sikap dan layanan medis yang didapat mereka adalah peduli baik disaat berobat jalan maupun berobat inap, 9 Odha menyatakan jika sikap dan layanan medis yang mereka terima kurang peduli apalagi jika mereka bukan Universitas Sumatera Utara pasien umum layanan yang diberikan kurang. Bahkan 8 Odha mengatakan jika mereka pernah mendapat perlakuan diskriminatif dari petugas medis seperti perkataan petugas medis yang pernah berunsur diskriminatif.

5.4.5 Menjaga Pola Makan, Hidup Bersih dan Sehat Tabel 5.43

Dokumen yang terkait

Peranan Konselor Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Recovery Center Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

4 140 168

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

13 122 157

Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 42 156

Pengaruh Faktor Predisposisi, Dukungan Keluarga Dan Level Penyakit Orang Dengan HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan VCT Di Kota Medan

0 56 101

Konsep Diri Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Medan

9 94 199

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh - Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

1 13 49

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

1 2 18

Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Respon 2.1.1. Pengertian Respon - Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 46

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Respon Keluarga Terhadap Keluarga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan

0 0 11