Manfaat Spiritual Quotient SPIRITUAL QUOTIENT SQ
Artinya: Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya
berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan. Q.S. Al-
Arāf : 172
175
Bukti adanya perjanjian ini menurut Muhammad Abduh ialah adanya fitrah iman di dalam jiwa manusia.
176
Dan menurut N. Dryarkara, S.J. ialah adanya suara hati manusia. Suara hati itu adalah suara Tuhan yang terekam di dalam jiwa manusia.
177
Karena itu bila manusia hendak berbuat tidak baik, pasti akan dilarang oleh suara hati nuraninya. Sebab Tuhan tidak mau kalau manusia berbuat tidak baik. Kalau
manusia tetap mengerjakan perbuatan yang tidak baik itu maka suara hatinya akan bernasehat. Dan kalau sudah selesai pasti akan menyesal. Mac Scheler mengatakan
penyesalan adalah tanda kembali kepada Tuhan.
178
175
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.Cit., h. 250.
176
Ary Ginanjar Agustian, Op.Cit., h. 11.
177
Ibid.
178
Ibid.
Namun ada kalanya suara hati itu tertutup, buta.Inilah yang dikatakan tidak cerdas secara spiritual yang disebabkan terbelenggunya kecerdasan spiritual sehingga
mengakibatkan kegagalan atau tidak efektif serta tidak maksimalnya suatu usaha. Dari berbagai buku atau literatur yang mengarah pada kecerdasan spiritual baik
yang memang berjudul kecerdasan spiritual atau sekedar buku-buku motivasi, ternyata ada hal yang dapat menutupi potensi seseorang sehingga membuat seseorang menjadi
tidak kreatif dan inovatif. Dan hal itu jugalah yang dapat menutupi atau meng-cover suara hati spiritual, sehingga God Spot menjadi tidak berfungsi dengan baik. Hal itu
adalah Paradigma. Paradigma atau persepsi adalah lapisan belenggu yang menutupi God Spot.
Persepsi tercipta karena pengaruh-pengaruh luar yang membentuk paradigma dan pikiran. Sedangkan dalam God Spot terdapat suara-suara hati yang bersumber dari
percikan sifat-sifat ilahi. God Spot yang berisi bayangan sifat Tuhan itu telah built in dalam diri manusia. Ia merupakan kesadaran dasar manusia, yang disebut dengan proto
kesadaran. Sean Covey dalam buku Best Seller-nya The 7 Habits of Higly Effective Teens
mengatakan sebagai berikut : Paradigma adalah cara kamu memandang sesuatu, pandanganmu, kerangka
acuanmu, atau keyakinanmu. Mungkin sudah kamu perhatikan, bahwa paradigma kita sering kali keliru, sehingga menciptakan keterbatasan-keterbatasan.
Umpamanya, mungkin kamu yakin bahwa kamu tidak memenuhi syarat untuk kuliah. Tetapi ingatlah, bahwa Ptolemy pun sama yakinnya bahwa bumi adalah
pusat dari alam semesta.
179
179
Sean Covey, The 7 Habits of Highly Effective Teens,7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif, Alih Bahasa: Drs. Arvin Saputra, Jakarta: Binarupa Aksara, 2001, h. 31.
Paradigma seperti kacamata. Kalau seseorang memiliki paradigma yang tidak lengkap tentang diri sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu sama saja mengenakan
kacamata yang keliru ukurannya. Lensanya akan mempengaruhi bagaimana dia melihat segalanya. Sebagai contoh, kisah yang yang diceriterakan Ary Ginanjar berikut :
Ada seorang direktur sebuah perusahaan yang sedang berkeliling pabrik mengawasi dan mengontrol karyawannya yang sedang bekerja.Tiba-tiba
dilihatnya seorang karyawannya yang sedang duduk sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja kecil.Direktur itu berdehem, berusaha memperingatkannya
secara halus, bahwa tingkah lakunya itu tidak sopan. Namun nampaknya, karyawan tersebut tidak mengindahkannya. Ia mengulangi dehemnya lebih
keras,ehe …ehe Lagi-lagi ia tak kunjung menurukan kakinya dari meja kecil itu. Sang direktur menjadi naik pitam. Dihampirinya sang karyawan yang
dianggapnya tak sopan itu dan langsung ia tendang meja kecil yang menumpu kaki si karyawan tadi hingga terbalik. Sambil menangis menahan rasa sakit,
karyawan itu erkata, Aduh, pak… e gapa Bapak te da g eja i i?“aya seda g
menunggu ambulan. Saya baru mengalami kecelakaan dan kaki saya patah …
180
Peristiwa itu terjadi karena suara hati spiritual untuk mengasihi dan menolong pada God Spot, telah terbelenggu oleh prasangka bahwa si karyawan telah berperilaku
kurang ajar. Yang disebut belenggu persepsi adalah ketika sang direktur melihat si karyawan yang patah kaki tadi menaikkan kaki ke meja.
Secara umum belenggu yang terbentuk oleh persepsi atau paradigma terbagi menjadi tujuh jenis, hal ini dikemukakan Ginanjar dalam ESQ-nya: