Lokasi dan Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

saat supervisi dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kemendiknas, yaitu: 1 Perencanaan Pembelajaran, 2 Pelaksanaan Pembelajaran yang Aktif dan Kreatif yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, 3 Penilaian Pembelajaran 258 , namun instrumen dalam observasi kelas lebih sederhana dibandingkan dengan instrumen PKG, terdiri dari 14 pertanyaan. Adapun kisi-kisi instrumen observasi kelas adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Kelas No. Dimensi Indikator Pertanyaan Jumlah 1 Perencanaan Pembelajaran Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulumsilabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. 1 4 Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 2 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 3 Guru memilih sumber belajar media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 4 2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Efektif A. Kegiatan Pendahuluan 5 7 B. Kegiatan Inti 6,7,8,9,10 C. Kegiatan Penutup 11 258 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Op. Cit., h. 10. 3 Penilaian Pembelajaran Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik 12 3 Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP 13 Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. 14 Jumlah Keseluruhan 14 3 Instrumen Supervisi Instrumen supervisi dikembangkan dalam bentuk pengamatan. Instrumen supervisi yang digunakan berdasarkan kesepakatan bersama antara supervisor dan guru serta instrumen PKG Penilaian Kinerja Guru yang ditetapkan oleh Kemendiknas. Adapun kisi-kisi instrumen PKG yang ditetapkan oleh Kemendiknas yang terbaru adalah sebagai berikut: 259 259 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru, Jakarta: Kemendiknas, 2012, h. 10. Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja Guru PKG No. Dimensi Indikator Butir Pertanyaan Jumlah I Perencanaan Pembelajaran Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulumsilabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. a,b,c 3 Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir a,b,c,d 4 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif a,b,c,d 4 Guru memilih sumber belajar media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran a,b,c 3 II Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Efektif A. Kegiatan Pendahuluan. Guru memulai pembelajaran dengan efektif a,b 2

B. Kegiatan Inti

Guru menguasai materi pelajaran. a,b,c,d 4 Guru menerapkan pendekatanstrategi pembelajaran yang efektif a,b,c,d,e,f 6 Guru memanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran. a,b,c, 3 Guru memicu danatau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran a,b,c,d,e 5 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran a,b,c, 3 C. Kegiatan Penutup Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif a,b 2 III Penilaian Pembelajaran Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik a,b,c,d 4 Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP a,b,c,d 4 Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. a,b,c,d 4 Jumlah Keseluruhan 51 4 Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan terhadap supervisor, kepala sekolah, ahli mata pelajaran, dan guru untuk mendapatkan data tentang tanggapan serta berbagai masalah yang dihadapi guru dalam menghadapi supervisi. ―Metode Interview atau wawancara adalah untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan cara bertanya secara langsung kepada responden‖. 260 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas. Pada wawancara bebas, terjadi tanya jawab bebas antara pewawancara dan responden, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Alasan dilakukan wawancara bebas dalam penelitian ini adalah agar responden 260 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: Pustaka LP3S, 1995, h, 192. tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai, sehingga responden dapat jujur dan lebih transparan dalam memberikan informasi.

E. Analisis Data

1. Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang supervisi akademik pada saat ini, data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis profil yakni melihat kecenderungan guru dalam menghadapi supervisi, melihat bagaimana kepala sekolah melaksanakan supervisi, lingkungan, dan juga melihat bagimana kinerja guru yang terjadi saat itu. Teknik analisis data yang dilakukan pada tahap studi pendahuluan ini menggunakan statistik untuk data yang diperoleh melalui angket dan secara kualitatif untuk data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 2. Uji coba terbatas dan Uji coba luas Pengembangan model ini dilakukan dengan analisis deskriptif-kualitatif sebagai kajian dari hasil observasi, dan menggunakan uji statistik untuk melihat hasil uji coba model supervisi yang telah dikembangkan. Uji coba model dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata terhadap pre-tes tes awal dan post test tes akhir dalam kelompok dimana model ini diuji cobakan. Hasil tes dianalisis dan yang digunakan adalah analisis kuantitatif terhadap kinerja guru yang dicapai oleh guru melalui statistik uji t yakni membandingkan rata-rata hasil pretes dengan hasil postest 1, membandingkan hasil postest 1 dengan hasil postest 2, membandingkan hasil postest 2 dengan postest 3, membandingkan hasil postest 3 dengan postest 4. Uji t digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata mean antara pre-observation sebelum observasi dengan post-observation sesudah observasi. Penggunaan uji t sampel berpasangan karena data yang diperoleh berasal dari proses pengukuran pada satu kelompok sampel yang dilakukan dua kali, yakni pre-observation dan post- observation. Uji test di sini adalah untuk menguji keefektifan model. Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan paired adalah:                     2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 n s n s r n s n s x x t Keterangan: ̅ 1 = Rata-rata Sampel 1 ̅ 2 = Rata-rata Sampel 2 1 = Simpangan Baku Sampel 1 2 = Simpangan Baku Sampel 2 1 2 = Varians Sampel 1 2 2 = Varians Sampel 2 = Korelasi antara dua sampel Data yang diperoleh melalui catatan lapangan didiskusikan dengan guru, kepala sekolah, supervisor dan ahli mata pelajaran untuk memperoleh umpan balik terhadap model supervisi dalam uji coba berikutnya. Pengumpulan dan penganalisisan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung tahap perencanaan, pelaksanaan, dan kulminasi. Prosedur yang dilakukan dalam analisis data ini mencakup analisis data, refleksi dan tindakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri atas 4 empat bagian. Pada bagian pertama disajikan hasil prasurvey atau studi pendahuluan yang berisi desain dan penerapan supervisi akademik yang telah berlangsung yang terdiri dari; a tahap perencanaan awal supervisi,b tahap pelaksanaan observasi supervisi, c tahap diskusi balikan, dan d kinerja guru sebelum dilaksanakan supervisi. Bagian kedua berisikan uraian pengembangan model, antara lain; a orientasi model, b penyusunan rancangan model, c langkah-langkah pengembangan model. Sedangkan pada bagian ketiga disajikan tentang hasil uji coba pengembangan model pembelajaran akselerasi meliputi; a hasil uji coba terbatas, b hasil uji coba luas, c perbaikan hasil kinerja guru, d bentuk akhir model. Dan pada bagian keempat disajikan tentang pembahasan yang meliputi; a desain model supervisi klinis terpadu hasil pengembangan, b relevansi model supervisi klinis terpadu dengan kinerja guru Madrasah Aliyah, c kontribusi model supervisi klinis terpadu dalam peningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah, d faktor pendukung dan penghambat dari pengembangan model supervisi klinis terpadu untuk peningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah.

A. Hasil Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan bersifat deskriptif untuk mengidentifikasi pola proses supervisi akademik yang berlangsung di Madrasah Aliyah sekitar Kabupaten