Karakteristik Supervisi Klinis Supervisi Klinis 1. Pengertian Supervisi Klinis
observasi dan bagaimana cara mengobservasinya.
129
Mengenai aspek-aspek yang akan di observasi harus sesuai dengan hasil diskusi bersama antara supervisor dan
guru pada waktu pertemuan awal. Tujuan utama pengumpulan data adalah memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk mengadakan tukar
pikiran dengan guru setelah observasi terakhir, sehingga guru bisa menganalisis secara cermat aktivitas-aktivitas yang telah dilakukannya di kelas. Pada saat inilah
teknik dan instrumen observasi sangat dibutuhkan untuk digunakan mengobservasi guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Sedangkan Masaong menyatakan bahwa pada tahap observasi kelas, hal- hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a Pengawas bersama guru memasuki ruangan kelas dengan penuh keakraban.
b Guru memberikan penjelasan kepada siswa maksud kedatangan supervisor.
c Supervisor mengobservasi penampilan guru dengan menggunakan format observasi yang telah disepakati.
d Selama pengamatan pengawas hanya memfokuskan pada kontrak dengan guru. Jika ada hal-hal yang penting di luar dari kontrak, pengawas dapat
membuat catatan untuk pembinaan selanjutnya atau didiskusikan. e Setelah pembelajaran selesai, guru bersama-sama dengan supervisor
menuju ke ruangan khusus untuk tindak lanjut.
130
129
Jerry H. Makawimbang, Op. Cit., h. 40.
130
Abdul Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 52.
Acheson dan Gall dalam Makawimbang juga mereview beberapa teknik dalam proses supervisi klinis. Beberapa teknik tersebut adalah sebagai berikut:
a Selective verbatim, yakni seorang supervisor membuat semacam rekaman tertulis yang biasa disebut dengan verbatim transcript. Transkip ini bisa
ditulis langsung berdasarkan pengamatan dan bisa juga menyalin dari apa yang direkam terlebih dahulu melalui tape recorder.
b Rekaman observasional berupa seating chart. Disini supervisor mendokumentasikan perilaku siswa sebagimana mereka berinteraksi
dengan seorang guru selama pembelajaran berlangsung. Seluruh kompleksitas perilaku dan interaksi dideskripsikan secara bergambar.
c Wide lens techniques. Pada saat ini supervisor membuat catatan yang lengkap mengenai kejadian-kejadian di kelas dalam cerita yang panjang
lebar. Teknik ini bisa juga disebut anecdotal record. d Checklists and timeline coding. Disini supervisor mengobservasi dan
mengumpulkan data perilaku belajar mengajar. Dalam analisis ini, aktivitas kelas diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar, yaitu
pembicaraan guru, pembicaraan murid, dan tidak ada pembicaraan silence
131
3 Tahap Pertemuan Balikan
131
Jerry H. Makawimbang, Op. Cit., h. 41.