commit to user
10
Menurut Robbins 2001:149 bahwa para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil,
tidak meragukan, dan segaris dengan pengharapan mereka. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan
individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan”. Semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan, maka
semakin tinggi pula tingkat kemungkinan karyawan tersebut melakukan perbandingan sosial dengan karyawan bandingan yang sama di luar
perusahaan. Jika gaji yang diberikan perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan gaji yang berlaku di perusahaan yang sejenis dan memiliki tipe yang
sama, maka akan timbul ketidakpuasan kerja karyawan terhadap gaji. Oleh karena itu gaji harus ditentukan sedemikian rupa agar kedua belah pihak
karyawan dan perusahaan merasa sama-sama diuntungkan. Karena karyawan yang merasa puas dengan gaji yang diterimanya, maka dapat menciptakan
kepuasan kerja yang diharapkan berpengaruh pada kinerja karyawan. Begitu pula Menurut Handoko 2001:6, yang menyatakan bahwa
“Ketidakpuasan sebagai besar karyawan terhadap besarnya kompensasi sering diakibatkan adanya perasaan tidak diperlakukan dengan adil dan layak dalam
pembayaran mereka”. Pendapat serupa dikemukakan Hasibuan 2001 : 121 bahwa dengan balas jasa atau kompensasi, karyawan akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud gaji adalah balas jasa dari perusahaan kepada karyawan tetap
secara periodik tahunan, catur wulan, bulanan atau mingguan dengan jaminan yang pasti.
b. Faktor yang mempengaruhi kebijakan gaji
Topik yang selalu menjadi hangat dalam dunia usaha dewasa ini tidak lain adalah permasalahan penetapkan penggajian dan strategi peninjauan kenaikan
gaji dan upah agar sesuai dengan kepuasan pekerja yang pada akhirnya
commit to user
11
memberikan dukungan pada produktivitas kerjanya. Secara umum dikenal dua cara dalam menyesuaikan gaji dan upah yaitu kenaikan yang bersifat umum
general salary dan kenaikan perseorangan individual increase. Kenaikan gaji yang bersifat umum ditetapkan oleh perusahaan atas dasar
pemikiran perusahaan sendiri, musyawarah, kebiasaan maupun karena ketentuan pemerintah. Sedangkan kenaikan gaji perseorangan didasarkan atas
prestasi kerja seserang, promosi kerja dan masa kerja seseorang. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat gaji
Ranupandojo dan Husna; 2002:139-140 1. Suplai dari permintaan tenaga kerja
Beberapa jenis pekerjaan mungkin harus dibayar lebih tinggi karena kelangkaan tenaga kerja dibidang tersebut.
2. Serikat karyawan Lemah atau kuatnya serikat karyawan mencerminkan kemampuasn
organisasi karyawan tersebut untuk menggunkan kekuatan pengaruhnya dalam penentuan tingkat kompensasi.
3. Produktivitas Perusahaan harus memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup
dan perkembangan usahanya. Tanpa hal itu, perusahaan tidak akan bisa lagi bersaing. Oleh karenanya, perusahaan tidak dapat membayar para
karyawannya melebihi kontribusi mereka pada perusahaan melalui produktivitas kerja.
4. Kesediaan untuk membayar Perusahaan sebenarnya ingin membayar kompensasi secara adil dan layak,
oleh karenanya perusahaan juga merasa bahwa para karyawan seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dengan upah yang mereka terima. Manajemen
perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar kompensasi yang lebih tinggi dibayarkan.
5. Biaya hidup Bagi para karyawan biaya hidup merupakan batas penerimaan gaji seperti
di kota-kota besar, dimana biaya hidup tinggi, gaji cenderung tinggi.
commit to user
12
6. Pemerintahan
Pemerintahan dengan peraturan-peraturan juga mempengaruhi tinggi rendahnya gaji. Peraturan rendah gaji minimum merupakan batas bawah
dari tingkat upah yang akan diberikan. Di Indonesia kita kenal sebagai Upah Minimum Regional UMR.
Menurut Manullang 2002:116 ada beberapa faktor penting dalam menetapkan gaji yang adil, yaitu:
1. Pendidikan Gaji yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan,
misal gaji pendidikan seorang sarjana harus berbeda dengan yang bukan sarjana.
2. Pengalaman Gaji yang diberikan kepada orang yang sudah mempunyai pengalaman
kerja tinggi harus diberikan dengan orang yang belum memiliki pengalaman kerja.
3. Tanggungan Gaji sudah dianggap adil bila besarnya gaji bagi yang mempunyai
tanggungan keluarga yang besar dibedakan dengan yang mempunyai tanggungan keluarga yang kecil.
4. Kemampuan Perusahaan Kemampuan perusahaan untuk membayar karyawannya juga harus
diperhitungkan. Bila perusahaan mendapat keuntungan sebaiknya karyawannya juga dapat ikut menikmati melalui peningkatan gaji,
kesejahteraan, dan lain-lain. 5. Kondisi pekerjaan
Bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus haruslah diberikan tingkat gajinya dengan pekerja yang mengerjakan
pekerjaan biasa dan sederhana.
commit to user
13
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan gaji yaitu: 1. Suplai dari pemerintah tenaga kerja
2. Serikat karyawan 3. Produktivitas
4. Kesediaan untuk membayar 5. Biaya hidup
6. Pemerintah
c. Syarat Gaji