3 penguasaan oleh masyarakat, yang masyarakatnya mempunyai wewenang yang besar dalam menentukan yang akan dikerjakan dan cara melakukannya.
Pengukuran partisipasi masyarakat dalam mengambil keputusan dapat dilakukan pada tiap tahap pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, kegiatan sampai tahap penilaian, sebagaimana diutarakan oleh Uphoof, dkk 1979.
2.4 Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa MMD 2.4.1 Pengertian MMD
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri SMD dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang
diperoleh dari hasil SMD Wrihatnolo, 2007.
2.4.2 Tujuan MMD
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
2.4.3 Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan seksi-seksi pemerintahan dan
pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Tempat dan waktu pelaksanaan MMD
MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa, MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
2.4.5 Cara pelaksanaan
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan
pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD. d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar
pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala desa.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
h. Penutup.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6 Tindak Lanjut MMD
Kadertoma membantu Kepala Desa menyebarkan hasil musyawarahMMD berupa rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan dan membantu
menindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.
2.4.7 Rencana Kegiatan Tindak Lanjut
Rencana kegiatan adalah alat instrumen untuk memastikan bahwa visi dan tujuan program kegiatan bisa terlaksana. Rencana kegiatan memuat rencana dan
kiat-kiat agar dapat mencapai tujuan Sutomo, 2003. Rencana kegiatan berisikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan berisi
informasi sebagai berikut: a. Kegiatan apa yang akan dilaksanakan?
b. Dimana tempatnya? c. Siapa yang akan melaksanakan kegiatan ini ?
d. Kapan dan berapa lama kegiatan ini berlangsung? e. Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan ini? potensi
yang ada di desa f. Siapa yang perlu dilibatkan?
g. Target yang ingin dicapai baik jumlah maupun kualitasnya? 1. Mengapa rencana kegiatan perlu dibuat:
a. Untuk mencapai tujuan b. Memastikan bahwa tidak ada hal-hal kecil yang terlupakan
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu, tenaga dan sumber daya lain
d. Mempertanggung jawabkan apa yang semestinya dilakukan 2. Kapan rencana kegiatan dibuat:
Rencana kegiatan merupakan hasil Musyawarah Masyarakat Desa yang berisi kegiatan konkrit yang ditentukan dan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Perlu
diingat bahwa rencana kegiatan tidak kaku, hanya sebagai alat sehingga dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan situasi dan potensi yang ada di desa.
No. Kegiatan Tempat
Waktu PJ
Sumber Daya
Target Pihak
Yang terlibat
2.5 Landasan Teori
2.5.1 Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan