Manfaat Poskesdes Kedudukan dan Hubungan Kerja

2.3.5 Fungsi Poskesdes

a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan. b. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah kesehatan. c. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan. d. Sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di desa.

2.3.6 Prioritas pengembangan Poskesdes

Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya memeratakan pelayanan kesehatan yang sekaligus wahana partisipasi masyarakat, prioritas pengembangannya adalah : a. Desakelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan Puskesmas dan rumah sakit. b. Adapun desa yang terdapat Puskesmas Pembantu masih memungkinkan untuk dikembangkan Poskesdes. c. Desa di lokasi terisolir, terpencil, tertinggal, perbatasan atau kepulauan.

2.3.7 Manfaat Poskesdes

1. Bagi Masyarakat Desa a. Permasalahan kesehatan di Desa dapat dideteksi secara dini, sehingga dapat ditangani dengan cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada. Universitas Sumatera Utara b. Masyarakat Desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dapat dijangkau secara geografis. 2. Bagi Kader a. Kader mendapatkan informasi awal dibidang kesehatan. b. Kader mendapatkan kebanggaan, bahwa dirinya lebih berkarya bagi warga desanya. 3. Bagi Puskesmas a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan segala sumberdaya secara efektif dan efisien. b. Dapat mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. 4. Bagi Sektor Lain a. Dapat memadukan kegiatan sektornya dengan bidang kesehatan. b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara

2.3.8 Kedudukan dan Hubungan Kerja

Kedudukan dan hubungan kerja antara Poskesdes dengan unit-unit serta masyarakat, dapat digambarkan: Gambar 2.2 Kedudukan Hubungan Kerja Poskesdes Depkes, 2006 1. Dinkes Kabupaten Kota, sebagai penyelia dan Pembina Puskesmas serta yang menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desa siaga. 2. RSUD Kabupaten Kota, rujukan pasien yang tidak dapat ditangani oleh puskesmas, termasuk pelayanan Obstetric dan Neonatal Emergensi Komprehensif PONEK. 3. Puskesmas, rujukan pasien yang tidak dapat ditangani oleh Poskesdes dan memfasilitasi pengembangan desa siaga khususnya Poskesdes. 4. Poskesdes, sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat sehingga permasalahan kesehatan di Desa dapat dideteksi secara dini, dan dapat ditangani dengan Universitas Sumatera Utara cepat sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada terutama dalam tanggap darurat dan bencana berupa dibentuknya : a. Donor Siaga Yaitu warga yang sukarelawan memenuhi syarat untuk menjadi donor darah dan menyepakati dengan ibu hamil, pentingnya mengetahui golongan darah untuk disesuaikan dengan golongan darah ibu hamil. Kader berperan memotivasi serta mencari sukarelawan, apabila ada salah seorang warga yang membutuhkan darah. Membuat daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan nama warga yang mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil. Catat nama dan alamat mereka ataupun cara menghubungi yang tercepat dari semua warga yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil, pendampingan ini minimal empat warga orang dengan satu orang ibu hamil. b. Ambulan Siaga Ambulan desa adalah suatu alat tranportasi yang dapat digunakan untuk mengatar warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan. Ambulan desa dapat berupa alat-alat tranportasi yang dimiliki warga desa tersebut seperti becak, gerobak, andong, perahu, motor, mobil, dll. Peran kader disini memotivasi warga agar apabila suatu saat ada warga yang membutuhkan pertolongan untuk pergi ketempat pelayanan kesehatan dengan segera, dapat menggunakan alat transportasi yang dimilikinya sebagai ambulan Desa. Universitas Sumatera Utara

2.3.9 Potensi Desa