sumberdaya perawatan kesehatan berkala atau tidak, maka sifat dari sumberdaya perawatan kesehatan berkala, dan akses kesumberdaya menjadi hal sangat penting
untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Poskesdes, namun bila kontribusi dana tidak ada atau kurang, pemanfaatan pelayanan kesehatan sangat
rendah.
2.5.4 Pengukuran Komponen Kontribusi
Pengukuran kontribusi paling sering dilakukan karena sangat mudah. Kontribusi dapat berupa tenaga, kontribusi dana finansial atau material sampai
kontribusi pemikiran ide dan saran. Besar kontribusi sebagai indikator derajat partisipasi masyarakat, didasarkan
pada besarnya proporsi kontribusi masyarakat dibandingkan seluruh kebutuhan yang wajar untuk berlangsungnya suatu kegiatan. Kontribusi tersebut akan merupakan data
kontinu mulai dari kontribusi minimal yang sebagian besar sarana dan prasarana kegiatannya disediakan oleh penyedia program, sampai ketingkat kontribusi
maksimal yang sebagian besar kebutuhan kegiatannya diadakan oleh masyarakat. Perlu disadari bahwa kemampuan masyarakat itu terbatas, sehingga tidak semua
kebutuhan terutama yang bersifat teknis mampu diadakan oleh masyarakat. Akan tetapi dalam katagori kontribusi maksimal bisa diartikan bahwa dengan
kemampuan yang ada, misalnya kemampuan finansial kontribusi dana, masyarakat mampu mengadakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sebagai contoh,
masyarakat membutuhkan tenaga medis untuk mengelola tempat pelayanan kesehatan, mereka tidak perlu menyekolahkan anggotanya untuk menjadi anggota
Universitas Sumatera Utara
medis, tetapi cukup dengan kemampuan finansial yang ada, mempekerjakan tenaga medis untuk tujuan tersebut Rifkin, 1988.
Partisipasi adalah hak dasar yang sah dari umat manusia, untuk turut serta merencanakan saat pelaksanaan musyawarah masyarakat desa, dalam mengendalikan
pembangunan fasilitas kesehatan yang menjanjikan sesuai dengan harapan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan sehingga mau memanfaatkan hasil
pembangunan tersebut Depkes, 2004. Mengutip pendapat Depkes, 2004, pembangunan di bidang kesehatan disini
adalah pembangunan Poskesdes, yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat sehingga mau memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan.
Dalam tulisan ini, pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dilakukan di Poskesdes meliputi, peningkatan status gizi, promosi kesehatan, perilaku hidup bersih
dan sehat serta pelayanan kesehatan dasar
2.6 Kerangka Konsep Penelitian