Persentase orang yang memanfaatkan poskesdes dengan baik adalah paling banyak pada responden dengan kategori kontribusi dana tinggi yaitu 25 orang
65,8. Sedangkan persentase orang yang memanfaatkan poskesdes kurang baik adalah paling banyak pada responden dengan kategori kontribusi dana kurang yaitu
47 orang 85,5. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari tiga variabel yang diuji,
semua variabel mempunyai hubungan signifikan dengan variabel dependen yaitu variabel kontribusi pemikiran dengan nilai p = 0,000 p0,05, kontribusi tenaga
dengan nilai p = 0,000 p60,005, dan kontribusi dana dengan nilai p = 0,000 p 0,05, sehingga ketiga variabel tersebut masuk dalam kandidat multivariat.
4.5 Analisis Multivariat
4.5.1 Faktor yang Paling Dominan berpengaruh terhadap Pemanfaatan
Poskesdes
Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan poskesdes, maka dilakukan analisis multivariat antara variabel bebas yang masuk ke
dalam kandidat multivariat dengan variabel terikat. Hasil analisis pengaruh partisipasi masyarakat terhadap pemanfaatan
poskesdes, dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Hasil Analisis Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Poskesdes
No. Variabel Penelitian B
S.E Wald
df Sign
ExpB
1. Kontribusi Pemikiran
X1 1,525
0,738 4,266
1 0,039
4,595 2.
Kontribusi Tenaga X2
1,550 0,588
6,955 1
0,008 4,713
3. Kontribusi Dana X3
1,387 0,604
5,271 1
0,022 4,001
Faktor yang paling dominant
Dengan melihat nilai B dari Tabel 4.10 terlihat bahwa dari tiga variabel yang diuji secara bersamaan faktor yang paling dominan adalah kontribusi tenaga
B=1,550. Ketiga variabel bebas seluruhnya berpengaruh terhadap pemanfaatan Poskesdes dimana p valuenya 0,05, dimana variabel kontibusi tenaga merupakan
variabel yang paling dominan. Dari hasil analisis lanjutan terlihat bahwa responden yang kontribusi
tenaganya tinggi berpeluang untuk memanfaatkan dengan baik Poskesdes 4,713 kali dibandingkan dengan responden yang kontribusi tenaganya kurang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pemanfaatan Poskesdes di Desa Baru dan Desa Namo Bintang di
Kecamatan Pancur Batu
Hasil univariat berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan poskesdes umumnya berada pada kategori kurang baik yaitu sebesar 64,5. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden antara lain; 100 tidak pernah melahirkan di Poskesdes, 63,4 bila ada anggota keluarga sakit tidak dibawa ke Poskesdes, 48,4
tidak mendapat pelayanan kontrasepsi di Poskesdes, 54,8 tidak pernah membawa anakbayi ke Poskesdes untuk imunisasi, 54,8 selama hamil tidak ada 4 kali periksa
hamil ke Poskesdes. 47,3 responden menyatakan tidak pernah membawa bayibalita untuk ditimbang di Poskesdes, 44,1 balita tidak diberi makanan tambahan di
poskesdes, 45,2 bayibalita tidak diberi vitamin A di Poskesdes. Menurut peneliti kondisi diatas didukung dengan data alasan-alasan yang
disampaikan oleh responden menujukkan bahwa, ternyata masyarakat banyak yang tidak mengetahui Poskesdes sudah berfungsi, karena tidak ada informasi. Setelah
masyarakat mengetahui pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Poskesdes, masyarakat berharap tenaga kesehatan bidan desa selalu siaga di Poskesdes, dan
tarifnya sesuai dengan kesepakatan masyarakat, yaitu disamakan dengan tarif Puskesmas, ternyata masyarakat merespon dengan baik keberadaan Poskesdes di
desanya, sebagian masyarakat mengeluhkan tentang mahalnya biaya pengobatan di klinik swasta dan di praktek pribadi bidan desa.
Universitas Sumatera Utara