Peran dan Fungsi Sarana dan Material yang Dimiliki Masyarakat

menggunakan bambu dll. Untuk itu pemerintah sebaiknya memanfaatkan teknologi yang dimiliki masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna meningkatkan hasil gunanya. h. Pengetahuan Masyarakat Masyarakat memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan masyarakat, seperti pengetahuan tentang obat tradisionil asli Indonesia pengetahuan mengenai penerapan teknologi tepat guna. Pengetahun yang dimiliki oleh masyarakat tersebut akan meningkatkan keberhasilan uapaya pembangunan kesehatan yang dimiliki masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna meningkatkan hasil gunanya Cambes, 1996.

2.3.10 Peran dan Fungsi

a. Peran dan fungsi tokoh masyarakat Pengembangan desa siaga, peran tokoh masyarakat sebagai pemberdaya masyarakat dan penggali sumber daya untuk kesinambungan dan kelangsungan desa siaga, serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM lainnya, dan mempunyai fungsi : a. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan desa Siaga. b. Menaungi dan membina kegiatan desa siaga. c. Menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan desa Siaga. d. Memberikan dukungan dalam pengelolaan desa siaga. e. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan Poskesdes dan UKBM yang ada. Universitas Sumatera Utara f. Bila memungkinkan juga memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana. b. Peran dan fungsi kader Kader yang terlibat dalam pelaksanaan desa siaga melalui kegiatan UKMB yang ada termasuk Poskesdes. Dalam pembahasan kali ini peran kader tersebut, sebagai berikut : 1. Peran sebagai Pelaku penggerakan masyarakat dalam hal : a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS b. Pengamatan terhadap masalah kesehatan di desa c. Upaya penyehatan lingkungan d. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan anak balita e. Pemasyarakatan kadarzi 2. Peran tambahan dalam hal : a. Membantu petugas kesehatan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan sehari-hari. b. Membantu petugas kesehatan dalam penyiapan masyarakat menghadapi bencana. c. Membantu petugas kesehatan dalam pengelolaan obat di poskesdes. Untuk menjalankan perannya sebagai pengembang desa siaga maka fungsi kader yaitu : a. Membantu tenaga kesehatan dalam pengelola desa siaga melalui kegiatan UKBM termasuk poskesdes secara umum. Universitas Sumatera Utara b. Membantu memantau kegiatan dan evaluasi desa siaga seperti mengisi register ibu dan anak, mengisi KMS dan lainnya. c. Membantu mengembangkan dan mengelola UKBM lain serta hal-hal yang terkait lainnya seperti: a. PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat b. Pengamatan kesehatan berbasis masyarakat c. Penyehatan lingkungan d. Kesehatan ibu, bayi dan anak balita e. Keluarga sadar gizi kadarzi f. JPKM Jaring Pengaman Kesehatan Masyarakat Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan pembangunan sosial, sering kali pelayanan yang di tawarkan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tidak hanya satu macam, meliputi berbagai bentuk pelayanan yang merupakan satu jaringan, satu dan yang lain saling berhubungan. Apabila seorang klien telah memperoleh satu bentuk pelayanan tertentu dan harus melanjutkan untuk memperoleh pelayanan yang lain sebagai kelanjutannya, tetapi yang bersangkutan sulit untuk memperolehnya atau mengetahui caranya, berarti ada hambatan komunikasi. Masalah ini terjadi karena masyarakatklien tidak dilibatkan dalam perencanaan, sehingga ada kesenjangan antara kebutuhan dan Universitas Sumatera Utara sumberdaya, akibatnya tidak secara cepat memanfaatkan fasilitas pelayanan tersebut Soetomo, 2010. Jadi, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, misalnya dalam perencanaan pembangunan fasilitas kesehatan, itu sangat penting. Artinya ialah, kalau ada fasilitas kesehatan yang sudah dibanguan Poskesdes tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, maka hal yang perlu diperiksa adalah proses perencanaan dan pelaksanaannya. Apakah masyarakat terlibat atau berpartisipasi di dalam proses itu?. Jelaslah kiranya bahwa partisipasi masyarakat sangat mutlak demi berhasilnya pembangunan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa, tanpa partisipasi masyarakat setiap pembangunan harus dinilai tidak berhasil. Karena itu penting sekali lagi bagi kita semua untuk memikirkan dan mengusahakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program pembangunan Dwivedi, 2004. Berdasarkan pernyataan Dwivedi 2004, peneliti mencari tahu, apakah waktu pelaksanaan forum MMD memungkinkan untuk kehadiran khususnya kaum ibu hamil dan ibu balita sasaran utama program, sehingga sudah dilibatkan dalam perencanaan pada proses pembangunan Poskesdes tersebut, agar mengerti tujuan dan pelayanan yang diberikan di Poskesdes ?. Menurut Amstein 1968, pengukuran seberapa besar masyarakat dilibatkan dalam mengambil keputusan yang digradasikan sebagai 1 non partisipasi yang pengambilan keputusannya dimanipulasikan, 2 tekonisme yang keterlibatan masyarakatnya hanya merupakan stempel saja, dan meningkat menjadi tingkat, Universitas Sumatera Utara 3 penguasaan oleh masyarakat, yang masyarakatnya mempunyai wewenang yang besar dalam menentukan yang akan dikerjakan dan cara melakukannya. Pengukuran partisipasi masyarakat dalam mengambil keputusan dapat dilakukan pada tiap tahap pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, kegiatan sampai tahap penilaian, sebagaimana diutarakan oleh Uphoof, dkk 1979. 2.4 Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa MMD 2.4.1 Pengertian MMD