diri dan keswadayaan yang kuat mampu menghilangkan sebagian besar ketergantungan terhadap pihak luar Adisasmita, 2006.
Masyarakat memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan masyarakat, seperti pengetahuan tentang obat tradisional asli Indonesia
pengetahuan mengenai penerapan teknologi tepat guna. Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut akan meningkatkan keberhasilan uapaya pembangunan
kesehatan yang dimiliki masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna meningkatkan hasil gunanya Cambers, 1996.
5.2.2 Hubungan Kontribusi Tenaga terhadap Pemanfaatan Poskesdes
Hasil analisis hubungan antara kontribusi tenaga dengan pemanfaatan Poskesdes diperoleh bahwa diantara responden yang kontribusi tenaganya tinggi ada
sebanyak 26 61,9 yang memanfaatkan Poskesdes dengan baik, sedangkan diantara responden yang kontribusi tenaganya kurang, ada 7 orang 13,7 yang
memanfaatkan Poskesdes dengan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000., maka dapat disimpulkan ada hubungan antara kontribusi tenaga dengan pemanfaatan
Poskesdes. Ini berarti bahwa ada perbedaan pemanfaatan Poskesdes antara responden yang kontribusi tenaganya tinggi dengan yang kurang.
Kontribusi tenaga adalah keterlibatan masyarakat untuk memberikan sumbangan tenaga dalam usaha pemanfaatan Poskesdes oleh masyarakat dan
menumbuhkan rasa memiliki dengan keberadaan Poskesdes serta keperdulian antara
sesama warga masyarakat di desanya.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi di atas dapat dipahami, karena ibu-ibu kurang punya waktu, sibuk mengurus rumah tangga, sesuai dengan jumlah distribusi penduduk tergolong
mayoritas masyarakat mempunyai anak balita. Sebagian stakeholder di desa Baru dan desa NamoBintang kurang melibatkan dan kurang memotivasi kaum wanita ibu saat
musyawarah masyarakat desa untuk pembentukan Desa Siaga begitu juga dengan kepengurusan Desa Siaga dan pemanfaatan Poskesdes khususnya.
Sebagian warga mengatakan setuju bila memiliki transportasi digunakan untuk ambulan siaga, untuk warga yang belum setuju, perlu dimotivasi agar apabila
suatu saat ada warga yang membutuhkan pertolongan untuk pergi ketempat pelayanan kesehatan dengan segera, dapat menggunakan alat transportasi yang
dimilikinya sebagai ambulan desa. Kontribusi tenaga yang terdapat dalam Poskesdes antara lain tenaga
masyarakat, kader pemberdayaan ketrampilan keluarga, kader posyandu. Tenaga kesehatan: bidan plus bidan yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan tentang
poskesdes, tenaga gizi, sanitarian. Tenaga lain petugas-petugas sektor terkait misal: petugas lapangan keluarga berencana dengan tujuan terwujudnya masyarakat sehat
yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya Depkes, 2006. Menurut Sadik 1996, Faktor pendukung yang penting lainnya adalah
partisipasi masyarakat secara keseluruhan. Partisipasi aktif masyarakat dalam bentuk kontribusi tenaga, terutama Tokoh Masyarakat TOMA dan Tokoh Agama TOGA,
yaitu mencakup semua tahap : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan Poskesdes utamanya adalah, pengamatan dan kewaspadaan dini surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, dan surveilans
lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya, penanganan kegawat-daruratan kesehatan, dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar.
Kader berperan memotivasi serta mencari sukarelawan, apabila ada salah seorang warga yang membutuhkan darah. Membuat daftar golongan darah ibu hamil
dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan nama warga yang mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil. Catat nama dan alamat mereka ataupun cara
menghubungi yang tercepat dari semua warga yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil, pendampingan ini minimal empat wargaorang dengan satu orang ibu
hamil. Pentingnya mengetahui golongan darah ibu hamil dan warga masyarakat yang
mendampingi, untuk mempercepat dalam memberi pertolongan kepada ibu yang akan melahirkan, bila terjadi komplikasiperdarahan, dan mengembangkan budaya tolong
menolong serta bekerja bersama antara warga desa. Meskipun kontribusi tenaga belum sesuai dengan yang diharapkan
sebagaimana idealnya pemanfaatan Poskesdes, namun keperdulian masyarakat secara spontan tetap terjalin, sesuai hasil konfirmasi dengan bidan desa, bahwa bila ada
warga yang memerlukan transportasi untuk merujuk ibu bersalin yang tidak bisa diatasi di Poskesdes keluarga mencari warga masyarakat yang mempunyai
transportasi. Begitu juga dengan kebutuhan pendonor darah, akibatnya tidak dapat memberikan pertolongan dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Hubungan Kontribusi Dana terhadap Pemanfaatan Poskesdes