28 28
39 784
1521 1092
29 39
42 1521
1764 1638
30 43
55 1849
3025 2365
31 35
46 1225
2116 1610
32 44
64 1936
4096 2816
33 39
53 1521
2809 2067
34 43
45 1849
2025 1935
35 28
47 784
2209 1316
36 29
54 841
2916 1566
37 28
53 784
2809 1484
TOTAL 1259
1874 44015
96970 64689
rxy =
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
rxy =
√
rxy =
√
rxy =
√
rxy=
√
rxy = rxy = 0,594
Dan berikut adalah hasil output analisis korelasi Bivariate Pearson yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS v.22.
Tabel 4.11 Analisis Koefisien Korelasi
Correlations
sekolah Gratis Motivasi belajar
Siswa sekolah Gratis
Pearson Correlation 1
.594 Sig. 2-tailed
.000 N
37 37
Motivasi belajar Siswa Pearson Correlation
.594 1
Sig. 2-tailed .000
N 37
37 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Dari hasil analisis korelasi sederhana r didapat korelasi antara variabel X Sekolah Gratis dengan variabel Y Motivasi belajar PAI siswa r adalah 0,594. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara sekolah gratis terhadap motivasi belajar PAI siswa karena berada pada rentang 0,40
– 0,70.
4. Uji koefisien determinasi
Adapun untuk mengetahui besarnya kontribusi yang ditimbulkan dari variable X terhadap Y digunakan umus koefisien determinasi sebagai berikut :
KD = x 100
KD =0,352836 x 100 KD = 35,2
Berdasarkan tabel diatas, didapat r
2
sebesar 0,352.. atau sebesar 35,2. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan variabel sekolah gratis
terhadap Motivasi belajar PAI siswa sebesar 35,2 atau variasi variabel independent yang digunakan dalam model sekolah gratis mampu menjelaskan
sebesar 35,2 variasi variabel dependent Motivasi belajar PAI siswa.
Sedangkan sisanya sebesar 64,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
5. Pembahasan hasil penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di SDN Pinang Ranti 03 Petang, sekolah ini terletak di daerah Taman Mini Indonesia Indah, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan
Kampung Makasar, Jakarta Timur. dengan jumlah responden sebanyak 37 orang. Responden diberi angket sebanyak 2 buah untuk masing-masing variabel X dan
variabel Y yang terdiri atas 35 soal. Angket yang disebarkan kepada responden tersebut telah melewati proses penilaian dengan tujuan untuk memenuhi syarat
instrumen yang memadai kemudian diuji coba kepada 37 orang responden yang berbeda. Hasil uji validitas Sekolah gratis terhadap Motivasi belajar PAI siswa yang
diuji cobakan pada 37 responden total 28 soal karena 7 soal tidak valid. Nilai alpha untuk variabel Sekolah gratis yaitu 0,731 dan untuk variabel Motivasi belajar PAI
siswa yaitu 0,709. Hal ini berarti instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data cukup dapat dipercaya atau reliabel sebagai alat pengumpulan
data. Berdasarkan uji peryaratan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian
ini, menunjukan bahwa data telah berkontribusi normal dan memiliki hubungan yang linear, dengan demikian data dalam penelitian ini dapat dipergunakan dalam analisis
yang lebih lanjut. Hasil pengujian hipotesis, diperoleh data yang menunjukkan tidak terdapat
Pengaruh yang signifikan antara sekolah gratis terhadap Motivasi belajar PAI siswa di SDN pinang ranti 03 petang Jakarta timur. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu
sebesar 0,594 sehingga hubungan antara kedua variabel termasuk pada kategori yang sedang.
Besarnya pengaruh variabel sekolah gratis terhadap Motivasi belajar PAI siswa dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan uji koefisien determinasi sebesar
35,2 yang berarti bahwa tingkat Motivasi belajar PAI siswa sebesar 35,2 ditentukan oleh sekolah gratis.
Hasil hipotesis juga di dukung dengan teori yang dikemukakan oleh Hasan Halunggung berpendapat dalam buku yang ditulis oleh ramayulis yang berjudul
“psikologi pendidikan “ bahwa motivasi merupakan suatu keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Motivasi itulah yang
membimbing seseorang kearah tujuan-tujuannya. Sedangkan tujuan dalam hal ini merupakan apa yang terdapat pada lingkungan yang mengelilingi seseorang yang
pencapaiannya membawa kepada pemuasaan motivasi tertentu. Di sini jelaslah bagaimana tujuan-tujuan itu berkaitan dengan motivasi.
1
Selain itu Maslow dalam buku milik slameto yang berjudul “belajar faktor-faktor yag mempengaruhi”
berpendapat bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Salah satu kebutuhan ini yang memotivasi tingkah
laku seseorang ialah aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
2
6. Keterbatasan penelitian
Meskipun penelitian ini telah berhasil menguji hipotesis yang diajukan, tetapi belum sepenuhnya pada tingkat kebenaran mutlak, sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk dilakukan penelitian lanjutan. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian, antara lain:
a. Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup yaitu jawaban kuesioner telah disediakan oleh peneliti sehingga terbatasnya informasi yang didapatkan
oleh peneliti.
b. Terbatasnya sampel penelitian, Populasi terjangkaunya hanya terbatas pada siswa
kelas V SDN pinang ranti 03 petang Jakarta timur sehingga hasil yang diperoleh
1
Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta : kalam Mulia. 2011 hlm. 100.
2
Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi Jakarta : Rineka cipta. 2010 Hal. 171- 172
dalam penelitian ini tidak bisa digenerasikan pada siswa karakteristik yang berbeda dari populasi yang ditentukan.
c. Referensi yang membahas tentang variable terkait sekolah gratis masih sangat kurang.