Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari pendapat diatas jelas bahwa lingkungan mempengaruhi motovasi seseorang untuk memperoleh pendidikan yang layak, jadi jika lingkungan mendukung seseorang untuk memperoleh pendidikan dalam hal ini sekolah maka dapat dipastikan siswa peserta didik juga akan termotivasi mengikuti Sekolah. Maslow dalam buku milik slamet o yang berjudul “belajar faktor-faktor yag mempengaruhi” berpendapat bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan kebutuhan ini yang memotivasi tingkah laku seseorang dibagi dalam 7 kategori, yakni : a. Fisioligis Ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting untuk mempertahankan hidup. b. Rasa aman Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, ketentraman, akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu. c. Rasa cinta Ini merupakan afeksi dan pertalian dengan orang lain d. Penghargaan Ini merupakan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi, dihormati, oleh orang lain e. Aktualisasi diri Ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya f. Mengetahui dan mengerti Kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapatkan keterangan-keterangan, dan untuk mengerti sesuatu. g. Kebutuhan estetik Kebutuhan ini dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan, dan kelengkapan dari suatu tindakan. 13 13 Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi Jakarta : Rineka cipta. 2010 Hal. 171- 172

2. Fungsi Motivasi

Motivasi tidak bisa ditinggalkan dari tujuan yang ingin dicapai. Motivasi juga mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang dikehendaki. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan rumusan tujuan. c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasiguna mencapai tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan agar dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan mengahbiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 14 Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik, dengan kata lain jika adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. “Moitivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. ” 15 “Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan doronagan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tapi, kedua faktor tersebut disebabkan 14 Sadirman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, h. 85 15 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukuran “Analisis di Bidang Pendidikan” Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006,. Hal. 23