Dana Program Sekolah Gratis bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN sebesar 20 , Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBD Provinsi dan sharing Anggaran Pendpatan dan Belanja Daerah APBD KabupatenKota. Besarnya dana sharing KabKota dihitung secara proporsional
berdasarkan besaran jumlah siswa di setiap KabKota Kesepakatan Bersama Gubernur dengan BupatiWalikota.
57
Seperti yang dijelaskan diatas, Mohammad saroni juga berpendapat dalam buku miliknya yang berjudul pendidikan untuk orang miskin bahwa pembiayaan
pendidikan sekolah sudah dialokasikan dalam APBN dan APBD sebesar masing- masing 20dari pembiayaan total. Ini merupakan biaya yang sangat besar jika
dibandingkan denga sector lain. Sehingga keinginan untuk penyelenggaraan proses pendidikan benar-benar dapat terwujud.
58
Perpaduan dana BOS dan BOSDA dipergunakan untuk meningkatkan akses pendidikan gratis bagi pelajar. Peruntukannya atau penggunaan dana BOS diantara
lainnya ialah : a. pembelian dan penggandaaan buku teks pelajaran,
b. pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, c. pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, dan sejenis nya. d. Pengadaan suku cadang alat kantor
e. perawatan sekolah, f. pembayaran honorarium bulanan guru honorer.
g. Pengembangan profesi guru h. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi
masalah biaya transport dari dan ke sekolah. i. Selain itu BOS juga digunakan untuk pembelian perangkat komputer
multimedia,
59
57
Aplikasi kebijakan sekolah gratis. Diakses tanggal 20 agustus 2013 http:www.sekolahdasar.net.
58
Muhammad saroni. Pendidikan untuk orang miskin Jogjakarta:Ar ruzz. 2013hal. 91-92
59
Direktorat jendral pendidikan dasar kementrian pendidikan nasional. Petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional sekolah tahun anggaran 2011. Hal.16-18
C. Kerangka Berfikir
Dengan melihat kondisi sekolah dan karakteristik anak didik yang ada di SDN Pinang Ranti 03 Petang, maka sangat memungkinkan untuk seorang guru untuk dapat
berimprovisasi dalam melakukan kegiatan pengajaran. Kondisi antusias dan motivasi untuk bersekolah para siswa SDN Pinang Ranti
03 Petang terbilang memprihatinkan, terlihat dari jumlah kehadiran siswa yang sering tidak hadir tiap pelajaran agama sebanyak 2 sampai 5 orang dari rata-rata tiap kelas
dengan jumlah siswa 40 siswa. Ini hanya salah satu faktor yang menjadi latar belakang para siswa kurang respect mata pelajaran dan sekolah pada umumnya. Hal
lain yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu kurangnya antusias para siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Agama Islam, bisa dikarenakan dengan :
1. Tingkat perekonomian siswa SDN 03 petang yang rata-rata menengah kebawah 2. Kesadaran siswa akan pentingnya pendidikan masih sangat minim
3. Jam sekolah yang masuk siang, sehingga jam pelajaran agama berada pada waktu siang hingga sore hari.
4. Kegiatan para siswa sebelum sekolah untuk membantu orang tua mencari nafkah. 5. Sikap dan prilaku para siswa yang acuh tak acuh terhadap guru, sehingga ketika
pelajaran berlangsung terkesan instruksi dari guru tidak diindahkan oleh siswa. 6. Pendidikan orang tua yang kurang dan kurangnya perhatian dari orang tua,
sehingga prilaku anak terbawa kesekolah, yaitu merasa bebas tanpa aturan setiap melakukan kegiatan disekolah seperti pada saat dirumah mereka alami sehari-hari.
7. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif, karena berada didaerah pemukiman yang kurang terdidik, sehingga banyak prilaku-prilaku negatif yang sering terlihat
oleh para siswa, seperti merokok, minum-minuman keras, perkelahian, dan
prilaku-prilaku menyimpang lainnya. Dan bisa jadi prilaku tersebut menjadi sesuatu yang dapat dicontoh bagi para siswa.
Dari konsep yang dijabarkan dapat diambil kesimpulan, bahwa dalam proses pembelajaran agar mendapatkan kondisi belajar yang efektif, kondusif dan efesien
seorang guru harus dapat berimprofisasi dengan segala macam media seperti, alam, lingkungan, permainan, dan konsep belajar yang menarik, dan disertai dengan
kegembiraan dalam pelaksanaannya, karena situasi yang menyenangkan akan menimbulkan motivasi tersendiri bagi peserta didik itu sendiri.
Motivasi yang tumbuh dari para siswa untuk mengikuti pelajaran PAI dapat tumbuh dikarenakan adanya daya tarik dari sekolah gratis yang diadakan pemerintah,
karena dengan kenyataan yang ada bahwa para peserta didik yang mayoritas tidak memiliki keuangan cukup untuk biaya pendidikan dapat termotivasi dan antusias
dalam belajar karena tidak harus memikirkan biaya sekolah.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah :
Diduga Sekolah gratis dapat berpengaruh terhadap motivasi siswa kelas 5 SDN Pinang Ranti 03 Petang untuk dapat antusias dalam mengikuti mata pelajaran PAI.