Uji koefisien determinasi Deskripsi data

Pelaksananaan shalat berjamaah di sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar, karena dapat memunculkan motivasi bagi anak yang malas untuk melaksanakan shalat berjamaah baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Hal ini sejalan dengan adanya kemampuan afektif siswa yang semakin meningkat akibat dari dilaksanakannya shalat berjamaah. Sehingga kemampuan afektif siswa semakin baik. kalau di nilai kemampuan afektif siswa- siswi di MTs. Al-Ihsan Pamulang di atas rata-rata sekitar 80. Untuk mengetahui kemampuan afektif siswa, saya membuat catatan buku shalat. Dengan adanya buku catatan dapat membantu saya untuk memeriksa apakah para siswa-siswi itu melaksanakan shalat berjamaah dengan baik. Apabila ada anak yang tidak melaksanakan shalat, langsung diberi teguran. Karena dalam Islam sesakit apapun kita, tetap diwajibkan untuk melaksanakan shalat walupun dengan isyarat. 9 Kegiatan-kegiatan lain yang bisa meningkatkan kemampuan afektif siswa salah satunya dengan bimbingan baca Al- Qur’an dalam rangka agar anak-anak bisa membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar. Hal ini harus didukung juga oleh wali murid siswa agar bisa bersama-sama meningkatkan kemampuan afektif siswa. 10 Menurut wakil kepala sekolah, pelaksanaan shalat wajib berjamaah di sekolah, berawal ketika sekolah masih memiliki waktu aktif belajar selama 6 hari. Ketika itu, jam pulang sekolah yaitu pukul 13.10 WIB, maka murid tidak diwajibkan untuk shalat berjamaah disekolah, karena mereka masih banyak waktu untuk shalat dirumah. Namun, ketika sekolah membuat kebijakan bahwa waktu aktif sekolah menjadi 5 hari yaitu senin sampai jumat dan jam belajar siswa berakhir pada pukul 14.40 maka shalat dzuhur berjamaah mulai diwajibkan. Alasannya, agar siswa dapat melaksanakan shalat dzuhur tepat waktu karena mereka adalah orang yang sudah baligh dan wajib melaksanakan shalat dan tugas guru yaitu mengingatkan akan hal itu. 11 9 Nurhayati, S.Ag, Hasil Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, Hari Tanggal: Jumat, 20 Februari 2015, Tempat: Ruang Guru. 10 Ibid. 11 Tatong Suhanda. S.Ag, Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Hari Tanggal: Selasa, 03 Februari 2015, Tempat: Ruang Guru. Penyesuain jadwal shalat dhuhur berjamaah sudah memiliki jadwal tersendiri yaitu pukul 11.50 -12.40 WIB. ketika siswa diberikan waktu istirahat yang kedua. Hal ini sengaja dilakukan agar waktu siswa untuk shalat dzuhur berjamaah dapat lebih lama dan bisa disesuaikan dengan jadwal pelajaran. 12 Kebijakan sekolah untuk mewajibkan siswa shalat dzuhur berjamaah merupakan hasil kesepakatan para guru di sekolah, kebijakan ini adalah murni dari internal sekolah. mengenai kebijakan yang serupa di setiap sekolah disesuaikan dengan kebijakan masing-masing sekolah. karena hal ini menyangkut hak prerogatif sekolah dan disesuaikan dengan kurikulum yang ada saat ini. Peraturan yang dikeluarkan oleh depatemen agama yaitu jam belajar siswa di sekolah dalam satu minggu diharuskan 42 jam aktif belajar. Namun, sekolah kembali diberikan wewenang untuk mengatur sistem jam pembelajaran dari 42 jam yang sudah ditentukan oleh kementerian agama. Pengaturan sistem jam tentu tidak keluar dari peraturan 42 jam yang sudah ditentukan. Ada sekolah yang memberlakukan hari aktif belajar siswa dari senin sampai jumat, adapula sekolah yang memberlakukan hari aktif belajar siswanya dari senin sampai sabtu. Di sekolah ini hari sabtu dijadikan sebagai hari ekstra kurikuler untuk pengembangan diri siswa, di antaranya: musik drum band dan marawis, kelompok ilmiah remaja, olah raga atau beladiri, komputer, pramuka, PMR, Pidato 3 bahasa dan UKS. 13 Pelaksanaan shalat Dhuha di sekolah diwajibkan bagi siswa di hari senin. Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan keterbatasan tempat. Pada hari senin, seharusnya siswa MTs. melaksanakan upacara tetapi karena lapangan yang terbatas dan berbagi dengan siswa MI maka kegiatan upacara untuk MTs. dialihkan ke kegiatan shalat dhuha berjamaah dan ini dilakukan secara bergantian antara MI dan MTs. 14 Sebelum ada penekanan-penekanan yang lain di dalam hidden kurikulum, guru diberikan kebebasan untuk mengisi hidden krikulum, seperti shalat dhuha 12 Ibid. 13 Ibid. 14 Ibid.