Pengertian Shalat Shalat Berjamaah

ا ض ف َ ص َ ا ع اَص سأ َ س ع ّ ب س خ ث َ َ ح ا َ ث ،اس خ عج َ ح صق ، َ ا َ إ َ ق ا ب ك َ إ .، س خ س ا ا حأ ا اس ا ء .ححص ا “Shalat itu difardhukan atas Nabi saw pada malam ia diisra’kan sebanyak lima puluh kali, kemudian dikurangi hingga lima, lalu ia dipanggil: ‘Hai Muhammad Putusan-Ku tak dapat diubah lagi, dan dengan shalat lima waktu ini, kau tetap mendapat ganjaran lima puluh kali’.” H.R, Ahmad, Nasa’I dan Turmudzi yang menyatakan sahnya Shalat juga merupakan amalan hamba yang mula-mula dihisab. Disampaikan oleh Abdullah bin Qurth r.a.: أ َ ، اَص ا ا ق ا ع ا ع بساح ا ح ص ح ص إف ،، ع ئاس سف سف إ ، ع ئاس ا ط ا ا “Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat ialah shalat. Jika ia baik, baiklah seluruh amalannya, sebaliknya jika jelek, jeleklah pula semua amalan- nya.” H.R. Thabrani Shalat adalah wasiat terakhir yang diamanatkan oleh Rasulullah saw. kepada umatnya sewaktu hendak berpisah meninggalkan dunia. 19 Shalat adalah awal islam dan akhirnya. Diantara ketinggian kedudukan shalat adalah ia paling banyak disebut dalam al- Qur’an, baik disebut secara terpisah atau terkadang disebut bergandengan bersama zakat, kadang dengan sabar, kadang dengan qurban juga bagian dari pembuka dan penutup amal kebaikan.

4. Dalil

– Dalil Tentang Kewajiban Shalat Banyak ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadis yang memerintahkan setiap muslim agar melaksanakan shalat, diantaranya adalah: 20 Surat Al-Baqarah : 43 19 Ibid., h.192 20 Al- Qur’an dan Terjemahnya        “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang- orang yang ruku ” . Ayat Al- Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 110 :                    “Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. ” Surat Al-Ankabut : 45          “Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar ”. An-Nuur: 56 :         “Dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. ” Hadis قف ا اقا ف ا ا ع اَص ا اقا قف ا ك ى ا . ا ق ا ا “Shalat itu tiang agama, maka barang siapa yang mendirikan shalat berarti ia menegakkan agama. Dan barang siapa meninggalkannya, berarti ia telah merobohkan agama” HR Baihaqy

5. Pengertian Shalat Berjama’ah

Kata- kata “berjamaah” dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti bersama-sama. 21 Asal kata berjama’ah adalah dari “jama’ah”, diambil dari bahasa Arab ج ع – ع ج - عا ج , yang artinya “kelompok” atau “kumpulan”. 22 Al Jama’ah adalah kata yang berasal dari makna Al Ijtima’ berkumpul, yang maknanya adalah menunjukkan atas banyaknya manusia, dan jumlah yang paling sedikit yang dapat dikatakan sebagai ijtima’ berkumpul adalah dua orang. Dan shalat jamaah itu paling sedikitnya dua orang, satu imam dan satu makmum. 23 Jamaah secara etimologi : dari kata al-jam ’u yaitu mengikat sesuatu yang tercerai-berai dan menyatukan sesuatu dengan mendekatkan antara ujung yang satu dengan ujung yang lain. 24 Jamaah adalah sekelompok manusia yang disatukan oleh persamaan tujuan, juga digunakan untuk selain manusia. Mereka berkata: kumpulan pepohonan dan kumpulan tanaman. Dengan begitu arti ini digunakan untuk jumlah segala sesuatu dan kuantitasnya. 25 Jamaah secara terminology syar’i : para ahli fiqih menyatakan bahwa jamaah dinisbatkan pada sekumpulan manusia. Menurut al-Kasani sebagaimana yang di kutip oleh Shalih bin Ghanim as-Sadlan, berkata: “jamaah diambil dari arti kumpulan dan batasan minimal dari suatu perkumpulan adalah dua orang yaitu seorang imam dan seorang makmum”. 26 Jadi, shalat berjama’ah menurut bahasa artinya shalat bersama-sama atau shalat berkelompok. Menurut istilah syara’, shalat berjama’ah shalat jama’ah adalah shalat yang dikerjakan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, dan 21 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. 1, h. 357 22 Mahmud Yunus, op,cit., h. 91 23 Imam Abu Zakariya bin Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi, Raudhatuth-Thalibin, Terj. dari Raudhatuth-Thalibin, oleh Muhyiddin Mas Rida, dkk., Jakarta: Pustaka Azzam, 2007, Cet. 1, h. 688 24 Shalih, op. cit., h. 28 25 Ibid. 26 Ibid.