Menerima atau memperhatikan receiving atau attending
itu dinyatakan dalam pengaturan hidup di berbagai bidang, seperti mencurahkan waktu secukupnya pada tugas belajarbekerja, tugas
membina kerukunan keluarga, tugas beribadat, tugas menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lain sebagainya. Misalnya kemampuan
untuk menunjukkan kerajinan, ketelitian dan disiplin dalam kehidupan pribadi.
83
Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah lakunya. Disini proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalam suatu hierarki nilai. Nilai itu telah
tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya.
84
Kemampuan ini dinyatakan dalam pengaturan hidup diberbagai bidang, mencurahkan waktu secukupnya pada tugas belajar
atau bekerja, tugas membina kerukunan keluarga, tugas beribadah, tugas menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lain sebagainya.
Tingkat characterization Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai
yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan pribadi,
emosi, dan sosial.
85
Ini adalah tingkat afektif tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana. Jadi pada jenjang ini peserta didik telah
memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup
lama, sehingga membentuk karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat diramalkan.
Contoh hasil belajar afektif pada jenjeng ini adalah siswa telah memiliki kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah Allah SWT
yang tertera dalam Al- Qur’an surat Al-„Ashr sebagai pegangan hidupnya
dalam hal yang menyangkut kedisiplinan, baik kedisiplinan di sekolah, di rumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
83
Winkle, op. cit., h. 277-278
84
Sudijono, loc. cit.
85
Majid, op. cit., h. 252-253