Menanggapi responding Menilai atau Penentuan Sikap Valuing

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh shalat zuhur berjamaah terhadap kemampuan afektif siswa di sekolah, terlebih dahulu peneliti melakukan kajian terhadap penelitian yang relevan. beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Madudin dalam skripsinya yang berjudul “Peranan Pelaksanaan Sholat Berjamaah Terhadap Kedisiplinan Siswa”. Penelitian tersebut merupakan studi Kelas 4 dan 5 MI Al-Islamiyah Kamal Kalideres. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan persentase. Populasi siswa kelas 4 dan 5 berjumlah 50 siswa, sampel yang digunakan adalah seluruh siswa yang berjumlah 50 siswa. Dari hasil analisa dan pengumpulan data penulis melihat peran penting antara sholat berjamaah dengan kedisiplinan siswa, karena kedisiplinan siswa merupakan hal penting guna tercapainya hasil belajar yang baik. Disamping itu peran shalat berjamaah dinilai sangat signifikan dalam mendukung dan memotivasi siswa untuk bersikap disiplin khususnya dilingkungan sekolah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Syahid, dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Guru Pendidkan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa Kelas VIII Di SMPN 10 Tangerang Selatan ”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik penelitian yang digunakan adalah Field Research yaitu dengan melakukan survey ke lapangan yang dituju oleh peneliti. Subjek penelitian seluruh siswa-siswi kelas VIII yang berjumlah 342 siswa. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan afektif siswa cukup baik didasarkan atas jawaban responden. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan analisa dan interpretasi, diperoleh hasil rata-rata 68,2, angka tersebut dikategorikan cukup atau sedang.

D. Kerangka Berpikir

Saat ini pendidikan diharapkan dapat mentransfer ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya secara tepat, sehingga anak didik kelak dapat bertanggung jawab, mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Demikian halnya dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam, diharapkan siswa tidak hanya sebatas memahami konsep pelajaran dan materi-materi Pendidikan Agama Islam saja, namun lebih ditingkatkan lagi pada proses pengaplikasiannya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya kecerdasan siswa, bakat siswa, kemampuan belajar, minat siswa, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, serta kondisi masyarakat luas. Perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui proses belajar secara keseluruhan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun dalam prakteknya, proses pembelajaran di sekolah lebih cenderung menekankan pada pencapaian perubahan aspek kognitif intelektual yang dilaksanakan melalui berbagai bentuk pendekatan, strategi, dan model pembelajaran tertentu. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor. Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai. Dengan demikian, penerapan shalat zuhur berjamaah di masjid lingkungan sekolah khususnya MTs. Al-Ihsan Pamulang, sangat tepat untuk melatih para siswa-siswi khususnya kelas VIII. Dimana usia tersebut adalah masa transisi dari anak-anak menuju remaja, sehingga perlu adanya bimbingan dan arahan contoh perilaku dan sikap yang baik dan benar secara terus-menerus. Dengan adanya shalat berjamaah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa di sekolah.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah: Diduga shalat zuhur berjamaah dapat berpengaruh terhadap kemampuan afektif siswa di sekolah kelas VIII MTs. Al-Ihsan Pamulang khususnya dalam pelajaran PAI.