Uji parameter individual uji statistik t

111 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda, yaitu:

a. Uji parameter individual uji statistik t

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi secara parsial terhadap variabel dependen kinerja karyawan yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t uji parsial adalah t hitung ≤ t table atau - t hitung ≥ - t table pada α = 5 jadi Ho diterima dan t hitung t table atau - t hitung - t table pada α = 5 jadi Ho ditolak Priyatno, 2012 : 59. Tabel 4.40 Uji parameter individual uji statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.169 1.567 2.661 .011 X1 .194 .091 .331 2.125 .039 X2 .178 .068 .263 2.607 .013 X3 .266 .103 .378 2.571 .014 Sumber: data yang diolah 112 Berdasarkan tabel 4.40 diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Artinya nilai konstanta sebesar 4,169 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel independen kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi maka nilai Y kinerja sebesar 4,169. Angka koefisien X1 0,194 menunjukan bahwa setiap peningkatan kepemimpinan sebesar 1 akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,194. Koefisien X2 0,178 menunjukan bahwa setiap peningkatan komunikasi organisasi sebesar 1 akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,178. Koefisien X3 0,266 menunjukan bahwa setiap peningkatan motivasi 1 akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,266. Hasil pengujian variabel independen kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja karyawan secara individual parsial yang dilakukan dengan uji t tabel 4.40 maka dapat disimpulkan mengenai pengujian hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut: 1 Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel kepemimpinan mempunyai t hitung lebih besar dari t tabel 2,125 2.01808 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.039 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H a diterima yang artinya variabel Y = 4,169 + 0,194X 1 + 0,178X 2 + 0,266X 3 e 113 kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Suddin dan Sudarman 2010 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Sutrisno juga mngungkapkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang yang diharapkan Sutrisno, 2009 : 231. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Veitzal dan Deddy tentang kepemimpinan yang merupakan sebuah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses memengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan Veitzal dan Deddy, 2011 : 23. Hal ini berarti kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2 Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinrja karyawan Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel komunikasi organisasi mempunyai t hitung lebih besar dari t tabel 2,607 2.01808 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.013 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H a diterima yang artinya 114 variabel komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk 2010 yang menyatakan bahwa komunikasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan yang diugkapkan oleh Wirjana bahwa komunikasi merupakan pertukaran ide dan informasi dua arah yang menuju tercapainya tujuan bersama Wirjana, 2007 : 77. Sedangkan Pace Faules 2010:31 mengemukakan bahwa Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antar yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Berdasarkan hasil ini PT. Citra Makmur Sejahtera dapat terus meningkat komunikasi organisasi karena berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3 Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel motivasi mempunyai t hitung lebih besar dari t tabel 2,571 2.01808 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.014 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H a diterima yang artinya variabel komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel 115 kinerja karyawan. Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Cahyono 2012 yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Robbins dalam Sutrisno, 2009 : 117 bahwa motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa individu. Sedangkan menurut Veithzal 2010:837, motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invesible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu tersebut bertingkahlaku dalam mencapai tujuan.Berdasarkan hasil ini PT. Citra Makmur Sejahtera dapat terus meningkat motivasi karena berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

b. Uji signifikasi simultan uji stasistik F

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASAJI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Masaji Tatanan Container Kota Semarang.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASAJI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Masaji Tatanan Container Kota Semarang.

0 1 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Distro Rown Division Surakarta.

0 1 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Distro Rown Division Surakarta.

0 2 19

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN.

0 1 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN.

0 0 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

2 7 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

0 8 12

Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Makmur Rekasantika.

0 0 29

Pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT. Sumatera Makmur Lestari Cabang Sintang, Kalimantan Barat.

1 5 140