117
komunikasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dan hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Jayusman dan Khotimah 2012 yang menyatakan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap variabel kinerja.
5. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R² bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variable independen kepemimpinan, komunikasi organisasi,
dan motivasi dalam menjelaskan variasi variabel dependen kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen
Imam Ghozali, 2011: 97. Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0
berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen Imam Ghozali, 2011: 97.
118
Table 4.42 Uji koefisien determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .904
a
.818 .805
1.32219 a. Predictors: Constant, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai R sebesar 0.904 atau 90,4 hal ini berarti hubungan atau korelasi antara variabel independen
kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi kuat. Nilai adjusted R square sebesar 0.805 atau 80.5, hal ini menunjukkan bahwa kinerja
karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi adalah sebesar 80.5. sedangkan sisanya sebesar
0.195 atau 19,5 1-0.805 dijelaskan oleh factor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
119
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan
PT. Citra Makmur Sejahtera cabang bogor. Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda,
diketahui bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 33,1 persen. Variabel komunikasi organisasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan sebesar 26,3 persen. Variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 37,8 persen.
Pada uji koefisien determinasi R
2
menunjukkan bahwa variabel independent Kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi dapat
menjelaskan variabel dependent kinerja karyawan sebesar 80,5 persen. Hal ini berarti semakin baik atau tinggi kepemimpinan, komunikasi organisasi,
dan motivasi maka diharapkan kinerja karyawan semakin baik dan tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian ini manajemen PT. Citra Makmur Sejahtera
Cabang Bogor perlu memperhatikan kondisi kepemimpinan yang sudah diterapkan perusahaan. Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga
dengan baik agar para karyawan dapat lebih efektif dalam bekerja. Perusahaan juga perlu meningkatkan motivasi para karyawannya. Agar para karyawan
dapat semakin termotivasi dalam bekerja sehingga mampu meningkatkan