38
Sedangkan menurut Siagian dalam Sari 2014 bahwa Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi
mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan
sesuatu, karena pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat memuaskan keinginan mereka dan
meningkatkan produktivitas kerja mereka serta pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan cara bagaimana dorongan, keinginan,
rangsangan, aspirasi, semangat dan nilai-nilai dapat mempengaruhi individu untuk mencapi tujuan organisasi.
Menurut Robbin dan Coulter 2010 motivasi adalah proses dimana usaha seseorang diberi energy, diarahkan. Dan berkelanjuatan
menuju tercapainya suatu tujuan.
2. Asas-Asas Motivasi
Hasibuan 2010:146-147 menjelakan beberapa asas motivasi, yaitu sebagai berikut:
39
a. Asas Mengikutsertakan Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut
serta berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan ide-ide dan rekomendasi dalam proses pengembilan
keputusan. b. Asas Komunikasi
Asas ini berarti mengkomunikasikan atau menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan
kendala-kendala yang dihadapi. Dengan asas ini, maka motivasi kerja bawahan akan meningkat.
c. Asas Pengakuan Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan
yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
d. Asas Wewenang yang Didelegasikan Maksud asas ini adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta
kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreatifitas serta melakukan tugas-tugas atasan atau manajer.
e. Asas Perhatian Timbal Balik Asas motivasi ini memiliki arti memotivasi bawahan dengan
mengemukakan keinginan atau harapan kita kepada mereka, memahami serta berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan bawahan dari perusahaan.
40
3. Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi yang dikenal dan dapat diterapkan dalam organisasi akan diuraikan sebagai berikut :
a. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow Pada tahun 1943, psikolog Abraham Maslow mem-
publikasikan teori motivasi hierarki kebutuhan yang sekarang terkenal. Walaupun teori tersebut didasarkan pada pengamatan
klinisnya terhadap beberapa individu yang menderita gangguan emosi perasaan, teori ini selanjutnya telah digunakan untuk menjelaskan
seluruh spektrum perilaku manusia. Maslow menyatakan dalam stiap orang terdapat sebuah hirarki dari lima kebutuhan, yaitu:
1 Kebutuhan Fisiologis physiological needs, kebutuhan seseorang akan makanan, udara, dan air untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan dasar manusia. 2 Kebutuhan Keamanan Safety Needs. Terdiri dari kebutuhan
untuk aman dari ancaman fisik maupun psikologis. 3 Kebutuhan social Social Needs, Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan kasih saying, ingin maju, penerimaan, persahabatan, rasa memiliki, dan hubungan yang harmonis antar
sesama. 4 Kebutuhan Penghargaan Esteem Needs, kebutuhan seseorang
akan faktor-faktor internal, seperti harga diri, otonomi dan prestasi
41
serta faktor penghargaan eksternal, misalnya pengakuan dan status.
5 Kebutuhan Aktualisasi diri Self Actualization Neds, kebuthan untuk mampu menjadi apa yang diinginankan, memenuhan
kebutuhan diri sendiri dengan cara maksimal menggunakan kemampuan keterampilan dan potensi.
Teori maslow mengatakan bahwa setelah suatu kebutuhan secara subtansial terpenuhi, sorang individu tidak termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan itu. Oleh karenanya untuk memotivasi seseorang perlu dipahami pada tingkatan kebutuhan apa seseorang
berada dalam hirarki Robbins dan Coulter, 2010. b. Teori Douglas Mc Gregor Teori X dan Teori Y
Teori X adalah pandangan negatif orang-orang yang mengasumsikan bahwa para pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai
pekerjaan, ingin menghindari tanggung jawab dan perlu dikendalikan agar dapat bekerja secara efektif. sedangkan teori Y adalah pandangan
positif yang mengasumsikan bahwa karyawan menikmati pekerjaan, mencari dan menerima tanggung jawab, serta hubungan kelompok
yang baik akan memaksimalkan motivasi karyawan Robbins dan Coulter, 2010.
c. Teori Tiga Kebutuhan Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc Clelland disebut
juga dengan teori motivasi prestasi. Teori ini juga dijelaskan oleh
42
Sunyoto 2013, 5 bahwa seseorang bekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi
dan peluang yang ada. David Mc. Clelland meneliti tiga jenis kebutuhan yaitu
: 1 Need for Achievement yaitu kebutuhan akan prestasi, yang diukur
berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk
mencapai prestasi tertentu. Mereka berjuang untuk memenuhi ambisi secara pribadi dari pada mencapai kesuksesan dalam
bentuk penghargaan perusahaan atau organisasi.Sehingga mereka melakukannya selalu lebih baik dan lebih efisien dari waktu ke
waktu. High achiever adalah seseorang atau karyawan yang dalam menyelesaikan tugasnya selalu lebih baik dari yang lain.
Mereka ini selalu mencari suasana kerja dalam suatu proyek atau keadaan dimana mereka dapat memikul tanggung
jawab secara pribadi untuk memecahkan masalahnya dan memperoleh
kembalijawaban yang
cepat dari
suasana tersebut.Jadi, dapat mereka katakan\mudah untuk mengetahui sulit
atau tidaknya, bahkan dapat meningkatkannya atau tidak dalam suatu pekerjaan.Mereka tidak berpikir untung-untungan tetapi
dengan perhitungan yang akurat dan tepat. Orang yang kebutuhan akan pencapaian prestasinya tinggi
akanberjuang meraih prestasi pribadi dari pada meraih fasilitas
43
jabatan dan imbalan atas kesuksesan. Orang tersebut mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih
efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya Sedermayanti, 2011:236.
2 Need for Affiliation, yaitu hasrat untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab. Kebutuhan ini menenpati
posisi paling akhir dari riset para pakar manajemen. Maksudnya disini, orang yang memiliki kebutuhan seperti ini tentu mereka
memiliki motivasi untuk persahabatan, menanggung dan bekerja sama daripada sebagai ajang kompetisi didalam suatu organisasi.
Termasuk didalam hal pengertian satu dengan lainnya. 3 Need for Power, yaitu keinginan untuk mempengaruhi mengatur
orang lain, bertanggung jawab untuk orang lain dan memiliki otoritas atas orang lain.
Beberapa orang mungkin selalu untuk memiliki pengaruh, dihormati dan senang mengatur sebagian manusia lainnya.Manusia
semacam ini justru senang, dengan tugas yang dibebankan kepadanya atau statusnya dan cenderung untuk lebih peduli
dengan kebanggaan, prestise, dan memperoleh pengaruh terhadap manusia lainnya.
Munculnya ketiga hubungan tersebut sangat dipengaruhi oleh situasi yang sangat spesifik. Apabila tingkah laku individu
44
tersebut didorong oleh ketiga kebutuhan, tingkah lakunya menampilkan ciri-ciri tersebut.
a Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan akan prestasi akan tampak sebagaiberikut :
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.
Mencari feedback umpan balik tentang perbuatannya. Memilih risiko yang moderet sedeng tentang
perbuatannya dengan memilih risiko yang sedang masih ada peluang untuk berprestasi lebih tinggi.
Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya. b Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan
persahabatan akan tampak sebagai berikut : Lebih memerhatikan segi hubungan pribadi yang ada
dalam pekerjaannya dari pada tugas-tugas yang ada pada pekerjaan.
Melakukan pekerjaan lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain dalam suasana lebih kooperatif
Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lainLebih suka dengan orang lain daripada sendirian
c Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan berusaha akan tampak sebagai berikut :
45
Berusaha mendorong orang lain walaupun pertolangan itu tidak diminta
Sangat aktif menentukan arah kegiatan organisasi Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu
perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari
kelompok atau organisasi.
4. Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik