Pengertian Tanah Penguasaan Atas Tanah

2.3. Penguasaan Atas Tanah

2.3.1. Pengertian Tanah

Tanah adalah permukaan bumi, yang dalam pengunaannya meliputi juga sebagai tubuh bumi yang ada dibawahnya dan sebagian ruang yang ada di atasnya Harsono, 2002:265, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 tanah adalah: 1. Permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali; 2. Keadaan bumi di suatu tempat; 3. Permukaan bumi yang diberi batas; 4. Bahan-bahan dari bumi; 5. Bumi sebagai bahan sesuatu pasir, cadas, napal dan sebagainya. Menurut Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Pokok Agraria UUPA dinyatakan bahwa hak-hak atas tanah bukan hanya memberikan wewenang untuk mengunakan sebagian tertentu permukaan bumi yang bersangkutan, yang disebut tanah, tetapi juga tubuh bumi yang ada di bawahnya dan air serta ruang angkasa yang ada di atasnya. Dengan demikian maksud yang dipunyai dengan hak atas tanah itu adalah tanahnya, dalam arti sebagian tertentu dari permukaan bumi. Tetapi wewenang menggunakan yang bersumber pada hak tersebut di perluas hingga meliputi juga penggunaan sebagian tubuh bumi yang ada di bawah tanah dan air serta ruang yang ada diatasnya. Tubuh bumi dan air serta ruang yang di maksud itu bukan kepunyaan pemegang hak atas tanah yang bersangkutan, ia hanya boleh mempergunakan Harsono, 2002: 18. Bidang tanah menurut Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Pokok Agraria UUPA adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas, tidak akan bertambah hanya dapat berpindah tempat sesuai dengan keinginan kita bersama. Tanah merupakan kebutuhan penting bagi manusia yang diperlukan untuk melakukan segala aktivitas selama hidupnya dan menjadi tempat peristirahatan terakhir bila sudah meninggal, sehingga tanah yang produktif semakin lama semakin sempit. Dengan pesatnya perkembangan dalam masyarakat, terutama yang ada hubungannya langsung dengan tanah maka di pandang perlu mewujudkan aturan-aturan tentang pertanahan yang dibuat oleh Negara guna tercapainya kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan demi kelangsungan pembangunan nasional terutama yang menyangkut masalah tanah.

2.3.2. Pengertian Hak Penguasaan Atas Tanah

Dokumen yang terkait

Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

4 94 119

Tesis Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung Dalam Menetapkan Retribusi IMB Bagi Perkembangan Properti Dan Kontribusinya Terhadap Penyediaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

0 4 8

Pengaruh Implementasi Kebijakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Terhadap Efektivitas Penyediaan Hunian Layak Dan Terjangkau Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Di Rumah Susun Sederhana Sewa Menteng Asri Bogor).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA TERHADAP EFEKTIVITAS PENYEDIAAN HUNIAN LAYAK DAN TERJANGKAU UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH.

0 0 1

PEMBELIAN RUMAH SUSUN BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN DI ATAS MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN.

0 0 1

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kota Surakarta Terhadap Program Pembangunan Rumah Susun yang Dikelola Pemerintah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Surakarta.

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Perencanaan Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Medan

0 0 20

TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 10

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 28